by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 turun menjadi 7,09% dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 7,29%. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 11,79%, menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 12,22%.

Menilik data ini, Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki menyebutkan masih tingginya angka kemiskinan di perkotaan tidak lepas dari kondisi pekerjaan yang layak dan makin tingginya jumlah pekerjaan informal dibanding pekerjaan formal. Dimana saat perkembangan ekonomi tidak begitu baik maka segmen informal ini akan terdampak bahkan kehilangan pekerjaan.

Sementara terkait tingkat kemiskinan di pedesaan lebih tinggi dan tergantung sektor pertanian yang masih belum dioptimalkan potensinya bagi pendapatan masyarakat.

Terkait ketimpangan pengeluaran penduduk atau Gini Ratio, Maliki menyebutkan di perkotaan ketimpangan cenderung tinggi. Kondisi ini salah satunya tidak lepas dampak kesenjangan tingkat pendidikan, Oleh karena itu dibutuhkan upaya meningkatkan penciptaan lapangan kerja yang lebih baik di perkotaan.

Seperti apa Bappenas melihat kondisi kemiskinan dan ketimpangan RI? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Maliki dalam Squawk Box,CNBC Indonesia (Jum’at, 05/07/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *