by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi di Timur Tengah (Timteng) terus menerus memanas. Meski ada gencatan senjata di antara Israel dan milisi Hamas di Gaza, konstelasi semakin panas karena rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin mencaplok daerah kantong Palestina itu.

Berikut sejumlah dinamika baru yang berkembang, sebagaimana dirangkum beberapa sumber, Selasa (18/2/2025).

1.Ancaman Perang Baru Israel

Dua perang baru terancam muncul di Arab. Pertama terlihat dari ancaman Israel ke Iran.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kembali memberikan pernyataan keras terhadap rival regionalnya, Iran. Hal ini terjadi saat kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio ke negara itu, Minggu (16/2/2025).

Dalam pernyataannya, Netanyahu berjanji untuk “menyelesaikan pekerjaan” melawan Iran dengan dukungan Presiden AS Donald Trump. Ia menyebut Iran telah menjadi sponsor teror nomor satu terhadap Israel.

“Selama 16 bulan terakhir, Israel telah memberikan pukulan telak terhadap poros teror Iran. Di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump… Saya tidak ragu bahwa kita dapat dan akan menyelesaikan pekerjaan itu,” kata Netanyahu dikutip CNN International.

Senada dengan Netanyahu, Rubio mengatakan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir. Pasalnya, Teheran telah menjadi biang ancaman terhadap Tel Aviv, sehingga kepemilikan negara itu terhadap senjata nuklir merupakan sesuatu yang bahaya.

“Penting untuk selalu menekankan bahwa baik kita berbicara tentang Hamas atau Hizbullah, kita berbicara tentang kekerasan di Tepi Barat, atau kita berbicara tentang destabilisasi di Suriah, atau kita berbicara tentang masalah-masalah milisi di Irak, semuanya memiliki satu tema umum di baliknya, Iran,” tambah Rubio.

Sebelumnya diketahui, Iran merupakan rival terbesar dengan Israel. Teheran berulang kali memberikan dukungan persenjataan bagi milisi-milisi di Timur Tengah yang menjadi lawan dari Tel Aviv seperti Hizbullah, Houthi, dan Hamas.

Selain itu, Negeri Persia itu dilaporkan tengah mengembangkan sebuah sistem persenjataan nuklir. Meski klaim ini berulang kali ditolak Iran, sejumlah laporan menyoroti kemampuan Teheran memurnikan nuklir hingga 60%.

Trump sendiri telah mengambil langkah tekanan maksimum terhadap Negeri Persia. Hal ini ditargetkan untuk menghalangi jalan Teheran untuk mengembangkan persenjataan nuklir.

Ancaman perang kedua muncul dari Israel dan Hizbullah di Lebanon. Kemarin, media resmi Lebanon mengatakan ada serangan Israel pada hari Senin yang menargetkan sebuah kendaraan di kota selatan Sidon.

Serangan dilakukan menjelang batas waktu penarikan pasukan berdasarkan gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hizbullah. Gencatan senjata seharusnya berakhir Selasa ini.

“Sebuah pesawat nirawak musuh Israel menargetkan… sebuah kendaraan di jalan raya tepi pantai di Sidon,” kata Kantor Berita Nasional resmi, seraya menambahkan bahwa “informasi menunjukkan bahwa pengemudi masih berada di dalam”.

Sementara itu, aktivis dan platform lokal Lebanon di media sosial pagi ini menyebarkan gambar-gambar serangan militer Israel ke kota Kfarchouba di Selatan negara itu. Media lokal mengonfirmasi bahwa serangan ini dianggap sebagai yang pertama sejak pengerahan tentara Lebanon di daerah itu, dan hal itu terjadi saat pejabat Lebanon mengatakan mereka mengharapkan penarikan cepat oleh tentara Israel.

2.”Gerbang Neraka Akan Terbuka”

Kabinet keamanan Israel akan membahas tahap selanjutnya dari gencatan senjata dengan Hamas. Hal ini dilakukan saat Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memulai kunjungan ke Arab Saudi di mana ia akan mendorong usulan Donald Trump untuk pengambilalihan Gaza oleh AS.

“Hamas tidak dapat melanjutkan sebagai pasukan militer atau pemerintah… mereka harus disingkirkan,” kata Rubio di Israel.

Berdiri di sampingnya, Netanyahu mengatakan kedua sekutu memiliki “strategi bersama”. Ia mengatakan “gerbang neraka akan terbuka” jika semua sandera yang ditahan oleh militan di Gaza tidak dibebaskan.

Komentar itu muncul sehari setelah Hamas membebaskan tiga sandera Israel dengan imbalan 369 tahanan Palestina, pertukaran keenam berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, yang dimediasi oleh AS bersama dengan Qatar dan Mesir. Israel dan Hamas saling tuduh melanggar gencatan senjata.

“Kami membahas visi berani Trump untuk masa depan Gaza dan akan bekerja untuk memastikan visi itu menjadi kenyataan,” kata Netanyahu.

3. Bomber AS Merapat ke Arab

Menurut data dari Flight Radar, satu skuadron udara yang terdiri dari enam pesawat militer milik angkatan udara AS telah terbang di atas Laut Mediterania. Skuadron tersebut terdiri dari dua pesawat pembom strategis Boeing B-52 Stratofortress dan empat pesawat Boeing KC-135 Stratotanker yang dirancang untuk mengisi bahan bakar pesawat tempur dan pembom di udara.

Pesawat tersebut lepas landas hari ini dari pangkalan Angkatan Udara Kerajaan Mildenhall di Inggris, yang merupakan pangkalan AS. Lintasan penerbangan pesawat tersebut menunjukkan mereka terbang di atas Mediterania di dekat Eropa Selatan dan Afrika Utara dengan kemungkinan menuju Timur Tengah.

4. Tender Pembangunan Rumah Warga Yahudi di Tepi Barat

Israel telah mengeluarkan tender untuk pembangunan 974 unit perumahan ilegal baru di pemukiman Efrat, sebuah wilayah strategis yang terletak di sebelah selatan Betlehem di Tepi Barat yang diduduki.

“Tender tersebut adalah untuk pembangunan lingkungan Israel baru yang memperluas pemukiman Efrat di wilayah yang diduduki sebesar 644 dunam dan akan meningkatkan jumlah penduduk sekitar 40%,” menurut LSM perdamaian, Peace Now.

Kelompok anti-pemukiman melaporkan bahwa pemukiman Efrat menghalangi pembangunan kota metropolitan Betlehem yang direncanakan di sebelah selatan. Jika Israel berupaya mencaplok wilayah tersebut, maka Israel akan memutus seluruh Tepi Barat selatan, yang bergantung pada koneksi ke utara melalui Betlehem di Jalan Raya 60, di sebelah timur tempat pemukiman Efrat berada.

“Sementara rakyat Israel mengarahkan perhatian mereka pada pembebasan para sandera dan diakhirinya perang, pemerintah Netanyahu bertindak ‘dengan sangat agresif’ untuk menetapkan fakta di lapangan yang akan menghancurkan peluang perdamaian dan kompromi,” kata Peace Now.

“Sekarang jelas bahwa tindakan militer saja tidak akan membawa solusi bagi konflik atau keamanan bagi Israel, dan bahwa pada akhirnya kita harus mencapai kesepakatan dengan Palestina. Pemerintah Netanyahu merugikan kepentingan Israel dan menghancurkan satu-satunya solusi yang dapat membawa kita pada keamanan dan perdamaian.”

5. Brigade Al-Quds Bergerak

Sayap bersenjata Jihad Islam Palestina mengatakan Batalyon Tulkarem meledakkan alat peledak yang menargetkan pasukan Israel di kota Qaffin. Dikatakan bahwa para pejuang kelompok itu juga “menghujani pasukan dengan hujan peluru”.

Militer Israel telah melakukan operasi militer berskala besar di Tulkarem serta banyak bagian di utara Tepi Barat yang diduduki.

6. Iran Beri Respons Terbaru ke Israel-Trump

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah meminta negara-negara Arab dan Islam untuk mendukung upaya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam menghadapi rencana gabungan AS-Israel untuk memindahkan paksa warga Palestina dari tanah air mereka.

“Araghchi menyampaikan seruan tersebut selama pertemuan dengan sekretaris jenderal Dewan Kerja Sama Teluk Persia (PGCC), Jassim Muhammad Al-Budaiwi, di ibu kota Oman, Muscat, pada hari Minggu,” menurut kantor berita milik pemerintah IRNA.

Araghchi mengatakan bahwa suara tunggal dan tegas harus didengar dari dunia Islam dalam mendukung rakyat Palestina dan memuji negara-negara Arab, terutama di kawasan Teluk, karena menentang “rencana Amerika-Zionis untuk memindahkan paksa warga Gaza”.

7. Pengakuan Baru Israel Genosida Gaza dari Negara Dunia

Para pemimpin Afrika mengutuk pendudukan dan agresi Israel dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada akhir pertemuan puncak Uni Afrika (AU) di Addis Ababa, Ethiopia.

“Israel melakukan genosida terhadap Palestina dan harus dituntut secara internasional,” kata pernyataan itu, menurut media Palestina.

“Kami menyerukan diakhirinya kerja sama dan normalisasi dengan Israel sampai Israel mengakhiri pendudukan dan agresinya terhadap Palestina,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Palestina kemudian memuji pernyataan AU tersebut. Dalam sebuah posting di X, kementerian tersebut mengatakan bahwa mereka menyambut baik “posisi terhormat para pemimpin Afrika mengenai pendudukan dan agresi Israel, serta genosida terhadap rakyat kami”, dan “penolakan pertemuan puncak tersebut terhadap rencana pemindahan dan aneksasi”.

(sef/sef)


Next Article 10 Update Perang Arab: Israel-Lebanon Menggila, Iran Luncurkan Senjata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *