by admin admin No Comments

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah petisi menuntut Menkominfo Budi Arie Setiadi mundur, yang digagas oleh SAFEnet di change.org, sudah mendapat dukungan dari 16 ribu lebih orang pada Senin, 1 Juli 2024. 

PDNS Kena Ransomware, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Harus Mundur!” demikian judul petisi yang  ditayangkan 26 Juni 2024 tersebut.

Publik ramai mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk mundur dari jabatannya buntut dari lumpuhnya PDN Sementara 2 yang dikelola oleh Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Peretasan tersebut berdampak terhadap ratusan instansi.

“Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini. Jangan jadikan data pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. Mundurlah!,” tulis SAFEnet dalam petisinya di change.org.

Budi Arie yang merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo, dilantik di Istana Negara 17 Juli 2023 menggantikan Johnny Plate yang mengundurkan diri karena diduga terlibat kasus korupsi pembangunan BTS.

Budi Arie merupakan mantan mantan wartawan dan dinilai tidak mempunyai latar belakang di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Desakan mundur itu mendapat respon dari anggota Projo. Ketua Relawan Pro-Jokowi (Projo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Imam Sofian menyatakan siap “memasang badan”. “Kami pasang badan kepada Budi Arie yang juga Ketua Umum Projo,” ujarnya di Mataram, Minggu, 1 Juli 2024.

Imam mengatakan, ada motif lain di balik hembusan desakan kepada Budi Arie untuk mundur, sebab saat ini Menkominfo Budi Arie tengah sangat getol memberantas judi online.

Imam meyakini ada pihak-pihak yang merasa terusik lantaran sikap tegas melawan judi online yang ditunjukkan Budi Arie.

“Serangan siber ini kan momennya bersamaan dengan operasi memberantas judi online yang saat ini tengah fokus dilakukan Kemenkominfo di bawah kendali Budi Arie. Sepertinya ada pihak yang merasa kepentingannya diganggu makanya muncul serangan siber kemudian desakan mundur,” ujarnya.

Projo NTB, kata Imam, akan pasang badan membela Budi Arie, bahkan pihaknya juga mendorong agar Budi Arie makin gencar memberantas judi online.

Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Imam juga meyakini Budi Arie memiliki mental kesatria, sehingga Menkominfo ini tidak akan surut dengan ‘goyangan-goyangan’ seperti ini.

“Saya kenal betul sama beliau (Budi Aried). Ini hal-hal yang masih dalam batas kendali. Dan saya tahu, Budi Arie enggak akan mungkin meninggalkan medan perang ini. Malah sebaliknya, hati-hati,” katanya.

Selain itu, Imam juga berpandangan bahwa isu serangan siber ini juga digunakan oleh pihak-pihak yang belum menerima kekalahan pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Sebab, menurut dia, dalam perhelatan pilpres 2024, Budi Arie selaku Ketua Projo mempunyai peran vital menggalang dukungan untuk Prabowo-Gibran.

“Pasti (ada hubungan dengan pilpres), masih ada barisan sakit hati, mereka juga ikut memainkan isu ini. Publik sudah cerdas, sudah bisa membaca lebih dalam terkait apa yang terjadi,” ujarnya.

Imam tak menampik bahwa ketahanan siber Indonesia memang harus terus diperbaiki dari waktu ke waktu, meskipun adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Salah satu yang perlu ya dukungan anggaran, ini bisa meningkatkan kualitas sumber daya,” katanya. Untuk itu ia mengajak seluruh pihak untuk mulai peduli kepada keamanan siber. Menurut dia, menjaga keamanan siber adalah tugas kolektif.

ANTARA

Pilihan Editor Pusat Data Nasional Dijebol, Security IT Aulia Postiera: Ada Risiko Finansial hingga Pencurian Data Pribadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *