by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah bersiap mengubah mekanisme penyaluran subsidi elpiji tabung 3 kg dari skema tertutup berbasis komoditas menjadi skema terbuka berbasis orang atau penerima manfaat akan diterapkan pada tahun 2026.

Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov menilai wacana transformasi skema subsidi energi khususnya elpiji 3kg telah berlangsung lama namun pertimbangan politik kerap menjadi penghambat realisasinya. Dampak dari ketidakjelasan perubahan skema subsidi membuat beban subsidi elpiji terus naik, dalam 10 tahun terakhir volume elpiji subsidi sudah naik 100% dari 2 juta metrik ton di 2014 menjadi 8 juta metrik ton di 2024.

Selain itu, adanya disparitas harga hingga 45% per kilogram antara elpiji public service obligation atau PSO dengan elpiji non-subsidi membuat penggunaan elpiji non-subsidi terus turun.

Seperti apa urgensi perubahan skema penyaluran subsidi elpiji? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno dan Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Selasa, 09/07/2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *