Jakarta (ANTARA) – Berita duka datang dari dunia bisnis Indonesia yang baru saja kehilangan sosok penting, Soegiharto Sosrodjojo, pendiri Rekso Group dan pencetus merek Teh botol Sosro.
Soegiharto meninggal pada Jumat (24/1/25) pukul 06.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading. Beliau yang lahir di Slawi, Jawa Tengah, pada 23 November 1929, mengembuskan napas terakhir di usia 96 tahun.
Berita duka ini pertama kali disampaikan melalui unggahan akun Instagram Wanita Theravada Indonesia, @wandani_id, pada Jumat lalu.
Baca juga: Suka es teh? Lebih baik pilih tanpa gula
“Wanita Theravada Indonesia mengucapkan Samvegacitta atas Wafatnya Bapak Soegiharto Sosrodjojo, pada Jumat 24 Januari 2025 pada usia 96 Tahun. Semoga dengan timbunan jasa kebajikan yang telah mendiang lakukan semasa hidupnya, dan kekuatan jasa kebajikan dari keluarga, menjadi kondisi baik untuk kebahagiaan mendiang di kehidupan selanjutnya,” tulis unggahan tersebut, dikutip pada, Senin (27/1).
Jenazah Soegiharto disemayamkan di Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, dan akan diberangkatkan pada 27 Januari 2025 pukul 10.00 WIB untuk proses kremasi. Adapun upacara penutupan peti sudah berlangsung sehari sebelumnya.
Kehilangan ini merupakan duka mendalam bagi keluarga besar Rekso Group dan dunia bisnis Indonesia, yang telah merasakan dampak besar dari kontribusi Soegiharto selama lebih dari lima dekade.
Lantas, seperti apa sosok Soegiharto Sosrodjojo? Berikut adalah profilnya, yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Mikroplastik dapat meresap ke dalam minuman lewat kantong teh
Profil Soegiharto Sosrodjojo
Soegiharto Sosrodjojo, yang lahir di Slawi, Jawa Tengah, pada 23 November 1929, merupakan anak keenam dari sepuluh bersaudara. Keluarganya sudah berkecimpung di dunia teh sejak tahun 1940, saat Soegiharto masih berusia 11 tahun. Mereka memproduksi teh wangi yang dikenal dengan nama Teh Cap Botol.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, keluarga Sosrodjojo mulai memperluas usaha mereka dengan inovasi yang sederhana namun sangat berdampak. Soegiharto pun mulai terlibat langsung dalam produksi dan pemasaran meskipun usianya masih muda, menunjukkan tekad dan kerja keras yang luar biasa sejak awal.
Baca juga: Java Jazz Festival berikan berbagai ekspresi kreatif lewat kolaborasi
Pada dekade 1950-an, keluarga ini mulai memperluas jaringan distribusi mereka ke luar daerah. Soegiharto bersama saudaranya, Soetjipto Sosrodjojo, berperan penting dalam mendirikan dasar dari PT Sinar Sosro.
Pada 1958, keluarga Sosrodjojo pindah ke Jakarta untuk memperluas pasar mereka, menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan yang ketat dan masalah logistik. Mereka mencoba mempromosikan Teh Cap Botol dengan cara mendatangi pasar dan tempat-tempat ramai dengan cara mencicipkan produk langsung kepada konsumen.
Namun, hasilnya belum maksimal. Soegiharto pun berinovasi dengan menyeduh teh di tempat dan membawa teh yang sudah diseduh dalam panci besar ke pasar, meski cara ini juga mengalami kesulitan karena teh sering tumpah.
Terobosan besar terjadi ketika Soegiharto memiliki ide untuk mengemas teh dalam botol bekas kecap yang telah dibersihkan. Inilah yang menjadi awal kelahiran produk Teh botol Sosro pada 1969. Produk ini langsung mendapat perhatian masyarakat karena kemudahan dan kepraktisannya.
Pada 1974, untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, Soegiharto mendirikan pabrik pertama PT Sinar Sosro di Bandung. Keberhasilan ini membuka jalan bagi ekspansi produk-produk baru, seperti Teh Celup Sosro, yang mencakup berbagai segmen pasar.
Baca juga: Selebrasi Hari Ibu, Teh Cap Botol bersama TP PKK & DWP Jaksel gelar Program Serasi
Teh botol Sosro yang semakin populer di dalam negeri juga mulai menembus pasar internasional, dengan diekspor ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, hingga menjadi ikon produk Indonesia di dunia.
Selain itu, Soegiharto melalui PT Gunung Slamat juga memproduksi teh hitam dan teh hijau dalam bentuk teh celup yang dijual dengan merek Teh Cap Botol, Teh Celup Sosro, dan Teh Cap Poci.
Saat ini, PT. Sinar Sosro memiliki 11 pabrik, lebih dari 160 kantor penjualan dan gudang, serta sekitar 8.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk mereka telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Filipina, Singapura, Malaysia, Brunei, Timor Leste, Myanmar, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea, UEA, Qatar, Arab Saudi, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, dan Australia.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Rekso Group dan dunia bisnis Indonesia. Soegiharto Sosrodjojo bukan hanya seorang pengusaha sukses, tetapi juga sosok yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mengembangkan industri teh di tanah air.
Inovasi dan semangatnya untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman telah mengantarkan Tehbotol Sosro menjadi salah satu merek minuman ikonik yang dikenal di dalam dan luar negeri.
Baca juga: Rasa Indonesia di menu McD, burger nasgor hingga es krim teh botol
Baca juga: Eazy Money Universe rilis hoodie edisi khusus teh botol
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025