by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan mengajukan kesepakatan mineral yang lebih sederhana dengan Ukraina guna mempercepat proses perjanjian sebelum membahas detail lebih lanjut, seperti porsi kepemilikan sumber daya alam Ukraina oleh AS.

Langkah ini dilakukan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak proposal awal dari Washington yang mengusulkan 50% kepemilikan AS atas mineral penting Ukraina, termasuk grafit, uranium, titanium, dan litium-komponen utama dalam baterai kendaraan listrik.

Menurut dua sumber yang mengetahui negosiasi ini, pemerintahan Presiden Donald Trump ingin memastikan adanya perjanjian dengan Ukraina sebelum mengambil keputusan terkait dukungan militer tambahan untuk Kyiv atau memulai proses negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia guna mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun sejak invasi Rusia pada 2022.

Seorang penasihat Trump, yang berbicara dengan syarat anonim, menegaskan bahwa AS tetap ingin mendorong kesepakatan ini meskipun ada penolakan dari Zelensky.

“Tentu saja, kita perlu membuat orang ini kembali ke realitas,” ujar penasihat tersebut, mengacu pada sikap Zelensky yang dianggap terlalu keras dalam menolak tawaran AS, dilansir Reuters, Kamis (20/2/2025).

Menurut sumber yang mengetahui perundingan ini, “Episode ini menunjukkan bahwa mencapai kesepakatan penuh akan memakan waktu.”

Namun, Trump tampaknya ingin memastikan adanya kesepakatan sebelum mengambil keputusan lebih lanjut mengenai bantuan militer AS untuk Ukraina, serta sebelum mendorong perundingan damai resmi dengan Rusia.

Adapun negosiasi antara Ukraina dan AS mengenai akses ke sumber daya mineral Ukraina menjadi makin intens dalam beberapa pekan terakhir.

Pasukan Rusia Bergerak

Di sisi lain, pasukan Rusia, yang menginginkan sumber daya alam Ukraina, saat ini tengah mendekati deposit litium raksasa di wilayah negara tetangganya tersebut.

Pasukan Rusia, kini hanya berjarak 4 mil dari deposit litium Shevchenko dan maju ke sana dari tiga sudut berbeda. Menurut data sumber terbuka dari blog militer Ukraina Deep State, Moskow telah merebut seperlima wilayah Ukraina termasuk cadangan tanah jarang.

Litium adalah sumber daya global yang didambakan karena penggunaannya dalam sejumlah industri dan teknologi mulai dari ponsel hingga mobil listrik. Ukraina memiliki cadangan sekitar 500.000 ton, dan Rusia menggandakannya, menurut perkiraan pemerintah AS.

Shevchenko berlokasi di Donetsk, salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diklaim Moskow sebagai wilayahnya sendiri, aneksasi yang menurut Kyiv dan negara-negara Barat adalah ilegal. Itu adalah salah satu endapan litium terbesar di Ukraina dan berada pada kedalaman yang memungkinkan penambangan komersial.

“Mengingat tempo medan perang saat ini, kemungkinan Rusia akan mencapai wilayah ini dalam beberapa minggu mendatang,” kata Konrad Muzyka, direktur konsultan militer Rochan di Polandia, yang baru saja kembali dari perjalanan penelitian ke Ukraina.

Ia mengatakan penyitaan kekayaan mineral Ukraina, meskipun bukan tujuan perang utama, merupakan salah satu tujuan strategis Rusia.

“Komandan Ukraina yang saya ajak bicara mengatakan bahwa ketika mereka melihat ke arah mana dan pada sumbu mana Rusia menyerang, jelas bahwa tujuan mereka juga adalah merebut sumber daya alam,” tambahnya.

Vladimir Ezhikov, pejabat senior yang ditunjuk Rusia di Donetsk, mengatakan bahwa divisi pertambangan perusahaan nuklir negara Rusia Rosatom telah menunjukkan minat pada deposit Shevchenko, tetapi kementerian sumber daya alam Rusia akan memberikan lisensi pertambangan ketika saatnya tiba.

“Sulit untuk memprediksi kapan ini akan terjadi, karena untuk saat ini deposit tersebut berada di ‘zona abu-abu’ dan tidak ada kemungkinan untuk mengembangkannya karena aksi militer,” katanya kepada kantor berita negara setempat pada Januari.

“Deposit ini pasti akan menemukan pemegang lisensinya. Pasti akan ada investasi dan penambangan litium, dan kami tentu ingin melihat pemrosesan dilakukan di sini juga.”

 

(luc/luc)

Next Article ‘Ancaman’ Halus Rusia untuk Trump, Bisa Bernasib Sama seperti JFK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *