TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa puncak arus mudik bakal terjadi saat H-2 lebaran atau pada 8 April 2024 saat dimulainya cuti bersama. Ia menyatakan bahwa pergerakan masyarakat ketika H-2 lebaran berpotensi mencapai 26,6 juta orang.
“Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Maret 2024.
Hasil perhitungan itu didapat melalui survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, bekerjasama dengan Badan Pusat Statisik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta para pakar dan akademisi di bidang transportasi. Budi mengungkapkan, bahwa pergerakan masyarakat saat lebaran tersebar dari beberapa daerah.
Berdasarkan hasil survei, daerah asal perjalanan terbanyak yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen atau 31,3 juta orang. Kemudian disusul dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebesar 14,7 persen atau 28,43 juta orang, dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen atau 26,11 juta orang.
Sedangkan, hasil survei menunjukkan bahwa Jawa Tengah menjadi daerah tujuan terbanyak untuk mudik Lebaran 2024, yaitu sebesar 31,8 persen atau 61,6 juta orang. Daerah yang juga banyak menjadi tujuan mudik lebaran tahun ini adalah Jawa Timur 37,6 juta orang dan Jawa Barat 32,1 juta orang.
Hasil survei tersebut juga menyimpulkan pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik Lebaran 2024. Budi menuturkan, bahwa kereta api menjadi moda transportasi yang paling diminati masyarakat untuk pulang-pergi ke kampung halaman, yaitu sebanyak 20,3 persen atau 39,32 juta pengguna.
Kemudian ada bus dengan 37,51 juta, mobil pribadi 35,42 juta, dan sepeda motor 31,12 juta pengguna. Menurut dia, minat pemilihan angkutan umum untuk mudik lebaran dipengaruhi beberapa faktor.
“Tidak adanya Covid-19, faktor ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca,” ucapnya.
Budi menyatakan, secara nasional pergerakan masyarakat saat lebaran tahun ini meningkat dibanding dengan tahun lalu. Ia mengatakan, bahwa potensi pergerakan masyarakat secara nasional mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Pilihan Editor: Asosiasi Serat dan Benang Filamen Dukung Pembebasan Impor MEG, Topang Industri Lokal