by admin admin No Comments

TEMPO.CO, Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,5 triliun dalam rapat dengan Komisi VI DPR Selasa kemarin. Suntikan dana ini akan dialokasikan untuk membeli dua kapal penumpang baru. 

Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani mengatakan perseroan berencana akan membeli kapal baru untuk menggantikan kapal yang telah berusia tua. Dia menyebut tanpa PMN, Pelni tak bisa membelinya. 

“Tanpa tambahan dana PMN, ekuitas Pelni tidak mampu membiayai pembelian kapal, sehingga Pelni memerlukan dukungan pemerintah agar dapat merealisasikan rencana pembelian kapal,” kata Tri Andayani saat memaparkan rencana alokasi PMN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 9 Juli 2024. 

Tri Andayani mengatakan saat ini ada 12 kapal milik Pelni yang telah berusia di atas 40 tahun. Kondisi ini dinilai telah melewati batas usia teknik, yaitu 30 tahun. 

“Risiko pengoperasian kapal tua, kerusakan mesin pada saat berlayar rawan terjadi dan dapat membahayakan,” kata dia. Sementara itu, kapal milik Pelni saat ini ada 85 persen yang berusia di atas 25 tahun. 

Selain itu, Tri Andayani mengatakan PMN itu akan dialokasikan untuk pengadaan KM Tidar dan KM Tatamailau. Keduanya kini berusia 37 dan 34 tahun.

Sementara itu, Tri Andayani mengatakan menyuntik Pelni dengan PMN akan menjadi skema terbaik bagi perseroan. Dia menyebut saat ini ekuitas perseroan tak mampu berinvestasi untuk mengganti alat produksi kapal penumpang secara berkelanjutan. 

Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Rabu, 3 Juli 2024, Komisi XI juga telah menyetujui Rp 1,5 triliun PMN dari cadangan investasi tahun anggaran 2024.  Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakar membacakan putusan itu sekaligus disaksikan Menteri Keuangan dan pimpinan BUMN pada rapat kemarin. PMN sebesar Rp 1,5 triliun itu disebut untuk uang muka pengadaan tiga unit kapal baru. 

“Untuk uang muka pengadaan 3 unit kapal baru penumpang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) yang telah melewati batas usia operasi dengan memperhatikan kapasitas dan tata kelola perusahaan,” kata dia.

Ketika itu, Tri Andayani mengatakan bahwa tiga unit kapal penumpang ini untuk menggantikan armada Pelni yang usianya sudah melebihi teknisnya, yaitu 30 tahun. 

“Adapun kapal-kapal yang akan diganti sesuai urutan umur tertua kapal yang dimiliki oleh Pelni, yaitu Kapal Umsini dan Kapal Kelimutu yang telah berusia 39 tahun serta Kapal Lawit yang telah berusia 38 tahun pada tahun 2024 ini,” kata dia.  Dalam proses penggantian kapal ini, Anda mengatakan akan dilakukan secara bertahap. 

Pilihan Editor: Mengenal Pelni, Perusahaan Pelayaran Terbesar dengan Kapal-kapal yang Sudah Saatnya Pensiun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *