Jakarta (ANTARA) – Belakangan ini, nama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mencuri perhatian publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LPHKPN) miliknya.
Dalam laporan tersebut, Widiyanti Putri tercatat sebagai menteri dengan kekayaan terbesar di Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan total aset mencapai Rp5,4 triliun.
Rinciannya meliputi surat berharga senilai Rp5 triliun, harta bergerak lainnya mencapai Rp43,8 miliar, dan kas serta setara kas yang berjumlah Rp67,1 miliar.
Tak banyak yang tahu, Widiyanti Putri adalah putri dari Wiwoho Basuki Tjokronegoro, seorang pengusaha dan investor ternama di Indonesia, yang tentu saja turut memberi pengaruh besar dalam perjalanan hidup dan kariernya.
Baca juga: Widiyanti Putri dari dunia bisnis kini menjabat Menteri Pariwisata
Profil Wiwoho Basuki Tjokronegoro
Wiwoho Basuki adalah seorang pemimpin bisnis dan investor ternama di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 52 tahun di berbagai sektor industri, khususnya di bidang energi dan pengembangan industri.
Sebagai salah satu pendiri Teladan Group, Wiwoho Basuki memegang peran penting di berbagai perusahaan di bawah naungan grup tersebut. Ia juga pernah menduduki sejumlah posisi strategis di Indika Energy, yang menunjukkan wawasan luas serta kepemimpinannya di sektor industri.
Selain memiliki bisnis di sektor energi dan industri, PT Teladan Resources, yang berada di bawah kepemimpinannya, juga memiliki portofolio bisnis di berbagai bidang. Beberapa di antaranya termasuk sektor kelapa sawit melalui PT Teladan Prima Agro Tbk, pertambangan batu bara di bawah PT Indika Energy Tbk, serta keterlibatannya dalam kemitraan dengan PT Freeport Indonesia melalui PT Mahaka Industri Perdana. Selain itu, PT Teladan Resources juga tercatat sebagai pemilik properti mewah di Jakarta Selatan, yakni The Capital Residence, sebuah gedung apartemen bergengsi di kawasan Kebayoran.
Baca juga: Ini kekayaan Menpar Widiyanti Putri menurut LHKPN, capai Rp5 triliun
Kiprah di organisasi
Di luar dunia bisnis, Wiwoho Basuki juga berperan aktif dalam berbagai inisiatif nasional dan internasional yang berkontribusi pada perkembangan ekonomi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai:
- Ketua Dewan Penasihat untuk komite nasional di International Chamber of Commerce,
- Anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional,
- Utusan Khusus pemerintah Indonesia untuk beberapa negara di Eropa Barat.
Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat Presiden dalam pengembangan bisnis nasional serta memimpin delegasi Indonesia di forum internasional seperti Asia Europe Business Forum (AEBF).
Pendidikan
Wiwoho Basuki menyelesaikan pendidikan Sarjana (Bachelor of Science) di bidang Teknik Perminyakan pada tahun 1964 dan melanjutkan pendidikan Magister (Master of Science) di bidang yang sama pada tahun 1965 di University of Kansas, Lawrence, Kansas, AS. Ia kemudian melanjutkan studi pascasarjana di bidang Ilmu Kebumian di Stanford University, Palo Alto, California, AS, pada tahun 1968-1969.
Baca juga: Menpar: “Women from Rote Island” media promosi destinasi Indonesia
Baca juga: Mengenal program Gerakan Wisata Bersih yang diluncurkan Kemenpar
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025