by admin admin No Comments

TEMPO.CO, JakartaPresiden Prabowo Subianto dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) menyepakati empat kerja sama antarpelaku usaha atau business to business (B to B) di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, Rabu, 9 April 2025. Salah satunya investasi di sektor susu nasional antara Kementerian Pertanian (Kementan) RI dengan Al Ain Farms.

Mentan Amran Sulaiman menyambut baik komitmen investasi itu dan menegaskan Kementan akan mengawal penuh prosesnya agar segera terealisasi. Kementan akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga (K/L) terkait untuk mempercepat implementasi investasi. 

“Jika ingin menarik investor, maka yang utama adalah kenyamanan. Pemerintah hadir untuk mengawal agar proses investasi tidak berbelit,” kata Amran di Jakarta, Kamis, 10 April 2025, seperti dikutip dari Antara. Lantas, seperti apa profil Al Ain Farms? 

Melansir laman resminya, Al Ain Farms merupakan perusahaan terpadu pertama yang bergerak di bidang susu dan unggas di UEA. Perusahaan tersebut didirikan oleh Bapak Bangsa UEA, yaitu mendiang Zayed bin Sultan Al Nahyan pada 1981. 

Pada awalnya, perusahaan beroperasi dengan pabrik pengolahan susu dan 200 ekor sapi Friesian impor. Setelah 40 tahun berlalu, perusahaan kini mengelola lima peternakan dengan lini bisnis susu, jus segar, susu unta, dan daging unggas, serta tempat penetasan yang memproduksi ayam dan telur segar. 

Al Ain Farms mempunyai visi untuk menyediakan akses terhadap makanan segar, bergizi, dan berkualitas bagi seluruh konsumen melalui praktik kesejahteraan hewan dan standar produksi yang baik. Sementara misi yang digunakan untuk mencapai visinya adalah menjadi perusahaan makanan terkemuka di UEA yang memelihara masyarakat yang beragam dan dinamis melalui inovasi, sinergi, dan komitmen. 

Al Ain Farms kini memiliki 1.800 unta, hampir 15 ribu sapi, serta menghasilkan 9 juta ayam pedaging, dan 160 juta butir telur ayam setiap tahunnya. Perusahaan tersebut memegang nilai-nilai berupa berinovasi, menyampaikan, menyesuaikan, menanggapi, dan menjalankan. 

Menurut laman pameran makanan dan minuman terbesar di Timur Tengah, Gulfood, Al Ain Farms dipimpin oleh Hassan Safi sebagai Group Chief Executive Officer (CEO). Di bawah pengaruhnya, perusahaan telah berubah dari entitas merek tunggal menjadi organisasi terdiversifikasi yang mengelola merek-merek susu dan unggas. 

Kepemimpinan Hassan telah menghasilkan kinerja keuangan Al Ain Farms yang memecahkan rekor, dengan pendapatan mencapai 1,56 miliar dirham atau sekitar Rp 6,5 triliun (asumsi kurs Rp 4.210) pada 2024. Selain itu, pertumbuhan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) naik dua digit sekaligus mencapai pangsa pasar yang dominan di UEA sebesar 31 persen. 

Sebelum menjabat sebagai CEO, Hassan lebih dahulu bekerja sebagai Chief Financial Officer (CFO). Kala itu, Al Ain Farms menghasilkan peningkatan laba sebesar 40 juta dirham UEA. 

Hassan merupakan lulusan sarjana akuntansi dari salah satu universitas di UEA. Kariernya mencakup berbagai organisasi terkemuka, seperti ACPN, Yahsat, dan KPMG. Dia tercatat memiliki lebih dari 29 tahun pengalaman dalam bidang manajemen keuangan, perencanaan strategis, dan kepemimpinan dengan kredensial, termasuk sertifikasi CPA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *