by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto yakin angka kemiskinan ekstrem di Indonesia bisa dihapus. Salah satu kuncinya adalah dengan penerimaan zakat.

Prabowo menyinggung bagaimana potensi zakat RI mencapai Rp327 triliun meski Baznas baru mampu mengumpulkan sekitar Rp 41 triliun pada tahun ini. Tapi, Rp 30 triliun saja, ungkapnya, sebenarnya bisa menghilangkan kemiskinan di RI.

“Tadi dilaporkan bahwa potensi kita masih banyak masih sangat besar yaitu Rp 327 triliun penerimaan tahun ini Rp 41 triliun dalam perhitungan kita,” kata Prabowo saat membayar zakat ke Baznas di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin, dikutip Jumat (28/3/2025).

“Kita dapat menghilangkan kemiskinan absolut hanya dengan sekitar Rp 30 triliun, bayangkan kita bisa hilangkan tahun ini juga kemiskinan ekstrem,” tambahnya.

Karenanya Prabowo turut meminta anak buahnya untuk memperkuat Baznas. Ia juga berpesan pengelolaan zakat harus transparan dan efektif.

“Pekerjaan pemerintahan kita harus transparan, harus efektif, harus sampai ke mereka yang membutuhkan, harus dilaksanakan dengan pengelolaan yang sebersih-bersihnya dan setertib-tertibnya,” ujarnya.

“Dengan berzakat kita akan memperdalam rasa syukur dan terimakasih kita kepada Allah atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita. Dengan berzakat kita dapat berbagi dengan sesama, kita dapat menolong kaum dhuafa, meringankan beban hidup mereka, dan juga menghindarkan hidup dari sifat kikir,” kata Prabowo.

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Noor Achmad memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait penerimaan zakat. Menurutnya, tiap tahun penerimaan pajak terus meningkat sekitar 30%-40%.

“Baznas setiap tahun itu rata-rata naik 30%-40% se-Indonesia, bahkan di Papua kemarin kami mendapatkan laporan ada satu daerah yang naiknya 60%,” katanya.

Ia juga merinci bahwa Baznas Pusat di Jakarta berhasil mengumpulkan Rp 1,2 triliun. Angka itu meningkat dari Rp 500 miliar di tahun 2021, kemudian 2022 Rp 634 miliar, 2023 Rp 882 miliar, 2024 sudah Rp 1,2 triliun.

“Insya Allah di tahun 2025 ini kami targetkan Rp 1,35 triliun,” ujarnya.

(lih/sef)


Next Article RI Belum Punya Data Tunggal Buat Bereskan Masalah Kemiskinan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *