by admin admin No Comments

TEMPO.CO, Jakarta – PT PLN (Persero) dan Pemerintah Kota Bogor menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU khusus untuk Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo). Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN kepada Pemerintah Kota Bogor yang sedang menyelenggarakan uji coba terhadap 5 unit Alibo sejak 4 April hingga 3 Juli 2024 mendatang. 

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut keberadaan angkot listrik Alibo merupakan implementasi tranformasi angkutan umum di wilayahnya. Dia mengklaim SPKLU di kotanya sebagai tempat isi ulang angkot listrik komersial pertama yang beroperasi di Indonesia. 

“Salah satu yang fenomenal dari angkot di Kota Bogor ialah polusinya dan sudah bangkotan. Angkot sudah reyot dibiarkan beroperasi, susah sekali menghentikannya,” kata Bima dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 18 April 2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut penambahan SPKLU di Bogor memang ditujukan untuk melayani kebutuhan pengisian daya angkutan umum berbasis listrik di wilayah itu. “Fokus PLN tidak hanya terhadap kendaraan listrik pribadi, tetapi juga mendukung angkutan umum berbasis listrik dengan terus menyediakan infrastruktur yang memadai,” ujar Darmawan. 

Darmawan menilai angkot listrik ini akan mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor. Program itu sejalan dengan target Net Zero Emissions 2060 sekaligus juga mendukung ketahanan energi nasional yang dicanangkan pemerintah. “Jika uji coba angkutan umum perkotaan berbasis listrik di Kota Bogor ini berhasil, tentu akan menjadi contoh penerapan angkutan umum listrik di wilayah lainnya,” tuturnya. 

Scroll Untuk Melanjutkan

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Susiana Mutia, menyatakan PLN antusias menyambut penyelenggaraan angkutan umum berbasis listrik perdana di kota Bogor. “Ini merupakan sebuah momentum, dan menjadi jembatan kita untuk menurunkan emisi,” ucapnya.

Susiana menyebut angkot listrik di Kota Bogor itu memiliki 30 titik rute pemberhentian dimulai dan berakhir juga di Cidangiang. Program ini, kata Susiana, menjadi langkah awal sinergi dalam penerapan green energy yang ramah lingkungan. 

Pilihan Editor: Gunung Ruang Meletus dan Berstatus Awas, Badan Geologi Sempat Peringatkan Bahaya Tsunami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *