by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia – Topik ancaman gempa besar efek megathrust hingga berpotensi memicu tsunami raksasa sampai 20 meter tengah hangat jadi sorotan di Tanah Air. Pemerintah pun telah buka suara, berjanji melakukan berbagai persiapan mengantisipasi ancaman tersebut.

Lalu kapan gempa besar dan tsunami itu bisa terjadi? Jika terjadi, berapa banyak waktu alias golden time yang dimiliki untuk evakuasi?

Benarkah gempa besar di zona megathrust hingga memicu tsunami raksasa bisa terjadi?

Ketua Tim Kerja Informasi Gempabumi dan Tsunami Kedeputian Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wijayanto menjelaskan, potensi gempa besar di zona megathrust adalah benar adanya.

“Zona megathrust dapat memicu gempa-gempa besar sampai dengan magnitude 9 yang dapat menimbulkan tsunami,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (11/1/2025).

“Jika gempa berkekuatan di atas magnitude 8,7 terjadi di zona megathrust di busur Sunda, mulai dari barat Aceh sampai Selat Sunda dan di daerah selatan Jawa sampai Nusa Tenggara, dapat menyebabkan tsunami dengan tinggi lebih dari 20 meter di pantai,” ungkap Wijayanto.

Lalu apakah gempa di zona megathrust selalu picu tsunami?

Wijayanto menjawab, gempa megathrust dengan magnitude lebih dari 7 yang berpotensi Tsunami.

Lalu berapa banyak waktu yang dibutuhkan atau golden time untuk evakuasi jika tsunami terjadi?

“Peringatan dini diberikan dalam waktu 3 menit. Jika rata-rata gelombang tsunami akan tiba di pantai dalam waktu 20 menit-30 menit, maka masyarakat ata pemerintah daerah memiliki golden time sekitar 15-25 menit untuk evakuasi penyelamatan diri,” terang Wijayanto.

Karena itu, tegasnya, untuk menekan jumlah korban seminim mungkin bahkan agar bisa zero victim alias tidak ada korban jiwa akibat gempa dan tsunami megathrust, semua pihak harus siap siaga.

“Kesiapsiagaan masyarakat dan semua pihak baik pemerintah pusat daerah atau swasta, membangun kapasitas untuk penyelamatan diri, dan pemahaman masyarakat yang palingpenting,” kata Wijayanto.

Sorotan Megathrust di Indonesia

Seperti diketahui, pembicaraan soal sumber gempa besar, megathrust, kembali mencuat sejak gempa besar M7,1 mengguncang Jepang Selatan pada Jumat, 8 Agustus 2024 pukul 14.42.58 WIB lalu. Peristiwa ini membuka kembali tabir potensi bencana di Indonesia.

Gempa yang terjadi di Megathrust Nankai Jepang Selatan itu memicu kekhawatiran ilmuwan Jepang akan ancaman besar yang mengintai. Sebab, di zona megathrust ini terdapat palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizouka di sebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu. Gempa M7,1 yang memicu tsunami itu dikhawatirkan menjadi pembuka gempa dahsyat berikutnya di Sistem Tunjaman Nankai.

Apalagi, Indonesia diketahui berada di Cincin Api Pasifik alias Ring of Fire.

Sebenarnya, BMKG telah berulang kali mengungkapkan potensi ancaman megathrust ini.

Mengutip catatan BMKG, Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia. Yaitu Indo Australia, Pasifik, dan Eurasia. Dampaknya, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust, yaitu sumber gempa yang mampu memicu gempa besar.

Dan, saat ramai kekhawatiran gempa di Jepang tersebut, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono pun telah mengungkapkan, ada 2 sumber megathrust yang saat ini “menunggu waktu”. Yakni, Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Suberut.

Menurut Daryono, di kedua segmen itu sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar. Sehingga, meski dia menegaskan tidak bisa diprediksi kapan, bisa jadi kedua segmen itu sedang menunggu waktu melepaskan energinya.

Terbaru, Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa dalam ulasannya menyebutkan, segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik yang signifikan dan berpotensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.

“Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” katanya, dikutip dari situs resmi BRIN, Sabtu (11/2/2025).

Dia mengungkapkan, dari hasil simulasi yang dilakukan BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, jika tsunami terjadi, ketinggian gelombang diperkirakan dapat mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

“Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” kata Rahma.

“Untuk itu, BRIN menekankan pentingnya mitigasi melalui pendekatan struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pembangunan tanggul penahan tsunami, pemecah ombak, serta penataan ruang di kawasan pesisir dengan memperhatikan jarak aman 250 meter dari bibir pantai,” tegasnya.

Rahma menekankan, pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami.

Kesiapan BMKG Antisipasi Megathrust

Sementara itu, Wijayanto mengungkapkan, untuk mengantisipasi ancaman gempa besar dan tsunami efek megathrust, BMKG telah menyiapkan sistem peringatan Dini Tsunami InaTEWS yang telah dapat memberikan informasi kurang dari 3 menit sejak terjadi gempa.

Selain itu, melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat-daerah dan masyarakat untuk menyiapkan kesiapsiagaan melalui sosialisasi, Sekolah lapang gempa dan tsunami SLG, Masyarakat siaga tsunami Tsunami Ready Community, serta infrastruktur untuk evakuasi seperti sirine.

“BMKG telah memasang 550 seismograph di seluruh indonesia untuk memantau aktivitas gempabumi, sistem pengelolaan InaTEWS di Jakarta dan Bali sebagai backup untuk penyiapan peringatan dini tsunami kurang dari 3 menit, dan juga peralatan Tsunami gauge untuk konfirmasi/validasi kerjasama BMKG dan BIG,” papar Wijayanto.

Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (CNBC Indonesia TV)Foto: Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (CNBC Indonesia TV)
Bisa Picu Tsunami, Gempa Megathrust Ancam Selat Sunda, Jakarta Hingga Mentawai Siberut (CNBC Indonesia TV)

(dce/dce)


Next Article Media Asing Sorot Ucapan Kepala BMKG Soal Ancaman Megathrust di RI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *