Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok bersenjata menculik lebih dari 280 siswa dalam serangan pada sebuah sekolah di barat laut Nigeria. Ini menjadi penculikan massal terbesar di negara tersebut.
Mengutip laporan DW, penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan sering terjadi di Nigeria, di mana geng kriminal sering menargetkan sekolah. Namun, insiden-insiden ini telah berkurang hingga saat ini.
Pejabat dari pemerintah daerah di Negara Bagian Kaduna mengkonfirmasi serangan terhadap sekolah Kuriga pada hari Kamis, namun tidak merinci jumlah pasti anak-anak yang diculik.
Sani Abdullahi, seorang guru di sekolah GSS Kuriga di distrik Chikun mengatakan kepada pihak berwenang setempat bahwa mereka berusaha menghitung jumlah anak yang diculik.
“Di GSS Kuriga, 187 anak belum ditemukan, sedangkan di SD 125 anak hilang, 25 anak kembali,” ungkap Abdullahi dilansir dari DW.
Beberapa siswa berhasil melarikan diri bersama staf sekolah ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke udara.
Kantor berita AFP mengatakan seorang warga terdekat telah memberi tahu mereka bahwa jumlah anak yang diculik melebihi 280 orang.
“Kami akan memastikan bahwa setiap anak akan kembali. Kami bekerja sama dengan badan keamanan,” KATA Gubernur Negara Bagian Kaduna Uba Sani kepada wartawan dalam konferensi pers pada hari Kamis.
Presiden Bola Ahmed Tinubu terpilih menjabat dengan janji mengatasi kurangnya keamanan di negara tersebut. Angkatan bersenjata Nigeria terlibat dalam berbagai konflik, termasuk gerakan pemberontakan di timur laut.
Beberapa hari yang lalu, beberapa perempuan dilaporkan hilang setelah tersangka pemberontak Islam melakukan penculikan massal di daerah terpencil di negara bagian Borno, Nigeria timur laut.
September lalu, kelompok bersenjata menculik lebih dari 30 orang dari sebuah universitas di negara bagian Zamfara. Lebih dari 300 siswa telah diculik dari sekolah berasrama perempuan di kota Jangebe di Zamfara pada tahun 2021.
[Gambas:Video CNBC]
(hsy/hsy)