©2025 CNBC Indonesia, A Transmedia Company
Pemprov Jateng hingga Babe Haikal Bantu Korban PHK Sritex Cari Kerja

“Berdasarkan data terakhir, kami mendapatkan informasi bahwa ada peluang 10.666 lowongan pekerjaan di wilayah Solo dan sekitarnya dari industri garmen, plastik, sepatu, retail, makanan dan minuman, batik, dan industri jasa. Lowongan kerja ini dapat menjadi alternatif bagi semua pencari kerja termasuk karyawan yang ter-PHK,” kata Yassierli.
Jelang Mudik Lebaran, 17 Ruas Tol Berikut Siap Menerapkan Diskon Tarif Tol

TEMPO.CO, Jakarta – Mendekati periode mudik lebaran, pemerintah meluncurkan beleid menerapkan diskon tarif tol bagi para pemudik Lebaran 2025.
Staff Ahli Menteri Pekerjaan Umum (PU) Bidang Hubungan Antar Lembaga Triono Junoasmono mengungkapkan besaran diskon 20 persen tengah dikoordinasikan.
“Sampai saat ini, telah terkonfirmasi bahwa diskon tarif tol diterapkan untuk 17 ruas jalan tol yang terdiri dari 10 ruas di Jawa dan 7 ruas di Sumatera,” kata Triono melaui keterangan resmi pada Selasa, 25 Februari 2025.
Triono menjelaskan diskon tarif tol akan diberlakukan untuk menghadapi arus mudik mendatang, adanya diskon ini dapat mendistribusikan pengguna jalan. Dia juga menjelaskan, diskon tarif tol akan diusulkan pada Senin-Selasa, 24-25 Maret 2025 untuk 17 ruas tol tersebut. Selain itu, pada 26-27 Maret 2025, akan terdapat penambahan untuk lima ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga untuk arus mudik.
Berikut daftar jalan tol di Jawa yang akan memberikan potongan harga bagi pengguna selama musim mudik lebaran, antara lain:
- Tol Tangerang – Merak
- Tol Jakarta – Cikampek
- Tol Mohammed Bin Zayyed (MBZ),
- Tol Cikampek – Palimanan
- Tol Palimanan – Kanci
- Tol Kanci – Pejagan
- Tol Pejagan – Pemalang
- Tol Pemalang – Batang
- Tol Batang – Semarang
- Tol Semarang ABC
Selain itu, diskon tarif tol juga akan diterapkan pada ruas jalan tol di Sumatera, berikut rinciannya:
- Tol Indrapura – Kisaran
- Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Segmen Tebing Tinggi – Sinaksak,
- Tol Pekanbaru – Dumai
- Tol Indralaya – Prabumulih
- Tol Kayuagung – Palembang
- Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayuagung
- Tol Bakauheni – Terbanggi Besar
Riri Rahayu ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Pelni Sediakan 781 Ribu Tiket untuk Mudik Lebaran 2025
Populer: Nasib Sritex-Yamaha Music, Tutup Pabrik-PHK Karyawan

Yamaha Music Mau Tutup Pabrik dan PHK
Sritex Tutup Permanen 1 Maret 2025
Warga Jepang Terancam ‘Kiamat’, Penuaan Cepat-Populasi Susut

Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah bayi yang lahir di Jepang turun ke rekor terendah 720.988 pada tahun 2024 untuk penurunan tahun kesembilan berturut-turut. Hal ini disampaikan dalam data Kementerian Kesehatan Jepang, menggarisbawahi penuaan yang cepat dan menyusutnya populasi.
Kelahiran turun 5% pada tahun ini. Angka ini tetap turun meskipun ada langkah-langkah pada tahun 2023 oleh pemerintah mantan Perdana Menteri Fumio Kishida untuk meningkatkan kelahiran anak.
Di sisi lain jumlah kematian mencatatkan rekor 1,62 juta. Ini berarti bahwa lebih dari dua orang meninggal untuk setiap bayi baru yang lahir.
Meskipun tingkat kesuburan di negara tetangga Korea Selatan naik pada tahun 2024 untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun, tren di Jepang belum menunjukkan peningkatan.
“Di balik penurunan kelahiran di Jepang adalah lebih sedikit pernikahan dalam beberapa tahun terakhir, yang berasal dari pandemi Covid-19,” kata Takumi Fujinami, seorang ekonom di Japan Research Institute, dikutip Sabtu (28/2/2025).
Meskipun jumlah pernikahan meningkat 2,2% menjadi 499.999 pada tahun 2024, hal itu terjadi hanya setelah penurunan tajam, seperti penurunan sebesar 12,7% pada tahun 2020.
“Dampaknya dapat bertahan hingga tahun 2025 juga,” tambah Fujinami.
Tidak seperti beberapa negara Barat, hanya beberapa dari setiap 100 bayi di Jepang yang lahir di luar nikah. Ini menunjukkan korelasi yang lebih kuat antara pernikahan dan kelahiran.
Meskipun masih terlalu dini untuk melakukan perbandingan yang berarti antara Jepang dan Korea Selatan, Fujinami memperingatkan bahwa penting bagi kedua negara untuk meningkatkan kesempatan kerja dan menutup kesenjangan gender guna mendorong kaum muda untuk menikah dan memiliki anak.
Para ahli percaya perubahan positif Korea Selatan merupakan hasil dari dukungan pemerintah dalam tiga bidang, yaitu keseimbangan kerja-keluarga, pengasuhan anak, dan perumahan, serta kampanye bagi para pebisnis untuk mendorong karyawannya menjadi orang tua.
Next Article Video: September 2024, Jepang Melanjutkan Deflasi 2,5%