by admin admin No Comments

Tangsel Mau Bangun LRT, Ini Rencana Rutenya

Jakarta, CNBC Indonesia – Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie blak-blakan akan membangun mega proyek Mass Rapid Transit (MRT). Bukan hanya MRT, Benyamin juga ingin moda transportasi Light Rail Transit (LRT) juga dibangun.

Hal ini diungkapkan Benyamin saat berbincang dengan CNBC Indonesia dalam Nation Hub dikutip Rabu (18/6/2024).

Benyamin menuturkan bahwa anggaran Pemkot Tangsel tidak akan cukup untuk membiayai mega proyek MRT dan LRT. Namun dia terus mengupayakan kerja sama dengan pihak ketiga dalam hal ini PT MRT Jakarta (Perseroda) dan para pengembang perumahan di kawasan Tangsel.


“Maka kami menggandeng PT MRT, kami menggandeng para pengembang yang ada di Kota Tangsel untuk bersama-sama membangun MRT sampai ke Tangerang Selatan termasuk di dalamnya juga LRT kita dorong. Pendanaannya bukan lagi APBD tetapi investasi pihak ketiga,” ungkapnya.

Ground Breaking LRT Jakarta Fase I B, Stasiun Velodrome - Stasiun Manggarai oleh Menhub Budi Karya Sumadi dan PJ Gubernur Heru Budi Hartono. (Dok Kemenhub)Foto: Dok Kemenhub
Ground Breaking LRT Jakarta Fase I B, Stasiun Velodrome – Stasiun Manggarai oleh Menhub Budi Karya Sumadi dan PJ Gubernur Heru Budi Hartono. (Dok Kemenhub)

Benyamin memang belum menjelaskan detail untuk proyek LRT. Namun dia menargetkan 2027 proyek tersebut sudah kelihatan fisik bangunannya.

“Harapan saya segera 2027 sudah mulai kelihatan bangunan MRT di Tangerang Selatan dan LRT,” ucapnya.

Pemkot Tangsel terus melakukan berbagai upaya agar kedua proyek ini segera dieksekusi. Benyamin pun berharap ada support dari Pemprov Banten untuk memberikan kebijakan-kebijakan untuk mempercepat pembangunan kedua proyek itu.

“Saya berhatap ada bantuan juga dengan Pemprov Banten terhadap kebijakan-kebijakan yang bisa dielaborasi ke kita dengan kaitan MRT ini, termasuk kaitan dengan Kemenhub, alhamdulillah kami sudah saling berkomunikasi dan mereka support kita mereka juga memahami anggaran Pemda,” jelasnya.

Berikut Rencana LRT Jakarta Tembus Tangsel

Fase 1: LRT Lebak Bulus – Pondok Cabe
Fase 2: LRT Cisauk – Serpong
Fase 3: LRT Pamulang – Rawa Buntu

[Gambas:Video CNBC]

(wur/wur)

by admin admin No Comments

Terpopuler Bisnis: Pelni Pensiunkan Kapal Tua, Cerita Warga Kampung Nelayan, Rupiah Melemah

TEMPO.CO, Jakarta – Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Selasa, 18 Juni 2024 dimulai dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memprioritaskan penggantian dua kapal tua yang berusia 39 tahun untuk meningkatkan pelayanan, keamanan hingga efisiensi.

Kemudian tanggapan pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori atas rencana Bulog mengakuisis perusahaan beras Kamboja.

Kisah warga Kampung Nelayan Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, berharap tanggul laut tahap II yang sedang dibangun pemerintah tidak menjadi solusi palsu permasalahan rob di pesisir utara Jawa Tengah.

Selain itu berita kekhawatiran pengusaha apabila rupiah tembus Rp17 ribu per dolar AS. Berikut adalah ringkasan dari kelima berita terfavorit:

1. PT Pelni Prioritaskan Pensiunkan Dua Kapal Tua, Apa Saja?

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memprioritaskan penggantian dua kapal tua yang berusia 39 tahun untuk meningkatkan pelayanan, keamanan hingga efisiensi. “Kapal Umsini dan Kelimutu itu yang masuk prioritas untuk kami ganti,” kata Manajer Komunikasi Pelni Ditto Pappilanda di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 17 Juni 2024, dilansir Antara.

Pihaknya berencana mengganti unit kapal yang sudah beroperasi sejak 1985 itu menggunakan kapal baru, menunggu realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Kementerian Keuangan. Apabila PMN dapat direalisasikan pada 2024 maka kapal bisa diproduksi oleh perusahaan galangan kapal dan diperkirakan bisa dioperasikan pada 2026-2027.

Ia menambahkan, mengingat di dalam negeri belum ada produsen kapal penumpang dengan kapasitas di atas 1.000 orang, maka pihaknya melakukan survei galangan kapal di Eropa di antaranya Jerman, Yunani dan Italia.

Baca berita selengkapnya di sini.

by admin admin No Comments

Daster Malang pasar nasional beromzet ratusan juta rupiah

ANTARA –  Sebagian dari Anda boleh jadi adalah pengguna daster produksi Eva Sophia Hayati, seorang warga Kota Malang, Jawa Timur, yang sukses menggeluti usaha pembuatan daster selama 20 tahun. Sehingga, kini daster produksinya mampu menembus pasar nasional dengan omzet lebih dari Rp500 juta per bulan. (Achmad Syaiful Afandi/Soni Namura/Nusantara Mulkan)

by admin admin No Comments

Putin Bakal Temui Kim Jong Un di Korut Hari Ini, Ada yang Kenapanasan!

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan akan mengunjungi Korea Utara untuk menemui Kim Jong Un pada Selasa (16/6/2024). Pihak Kremlin mengatakan, maksud dan tujuan perjalanan itu adalah kunjungan “persahabatan”.

Menurut AFP, pengumuman Kremlin mencuat di tengah kecurigaan Barat atas Pyongyang yang dituding memasok senjata ke Moskow untuk menyerang Ukraina. Kunjungan ke Korut dilakukan saat Putin mencari amunisi untuk melanjutkan kampanye militernya yang diluncurkan pada Februari 2022, yang telah membuat Moskow terisolasi secara global.

Kunjungan ini juga dilakukan sembilan bulan setelah Putin menjamu Pemimpin Korut Kim Jong Un dalam sebuah perjalanan luar negeri yang langka ke Timur Jauh Rusia, di mana keduanya saling memuji.


“Presiden Vladimir Putin pada 18-19 Juni akan pergi ke Republik Demokratik Korea dalam kunjungan kenegaraan persahabatan,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Setelah Korut, Moskow mengatakan Putin kemudian akan melakukan perjalanan ke Vietnam. Negara-negara Barat, Korea Selatan, dan Kyiv menuduh Pyongyang mengirim senjata ke Moskow untuk digunakan di Ukraina, yang melanggar sanksi PBB terhadap Korut

Washington dan Seoul mengatakan, Rusia sebagai imbalannya, telah memberikan bantuan teknis kepada Pyongyang untuk program satelitnya dan mengirim bantuan ke negara yang kekurangan pangan tersebut.

Sementara itu, Kepala NATO Jens Stoltenberg menyatakan bahwa, kunjungan ke Korea Utara menunjukkan bahwa Putin ‘bergantung’ pada otoriter.

Sebagaimana diketahui, bahwa Putin telah mengurangi perjalanan ke luar negeri sejak meluncurkan serang ke Ukraina. Akan tetapi, dia telah melakukan beberapa kunjungan penting ke beberapa sekutu utama Moskow seperti China.

Seperti diketahui, Pyongyang jarang menjamu tamu asing, terisolasi secara diplomatik dan semakin menutup diri sejak pandemi Covid-19. Rusia dan Korut, yang berbagi perbatasan darat kecil, memiliki hubungan historis sejak Uni Soviet membantu mendirikan negara kecil itu setelah Perang Korea pada 1950-an.

Sejak jatuhnya Uni Soviet, Rusia adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan kerja dengan Pyongyang.

[Gambas:Video CNBC]


(pgr/pgr)