by admin admin No Comments

Apa itu SPBU? Ini penjelasan dan jenis-jenis nya

Jakarta (ANTARA) – SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar atau pom bensin adalah tempat untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan.

Selain itu sistem pelayanan di SPBU juga beragam, ada yang dilayani langsung oleh petugas dan ada self service.

Dilansir dari penelitian jurnal, ada beberapa distributor BBM, seperti Pertamina, Shell, Petronas, juga Total. Distributor Pertamina menjadi pengelola BBM ternama di Indonesia.

Pertamina menyediakan beberapa jenis BBM, seperti premium bersubsidi, pertamax, pertamax plus, solar, solar pertamina DEX, dan pertalite.

SPBU Pertamina menjadi perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah, namun Pertamina yang berada di Indonesia tidak semua dikelola pemerintah. Ada beberapa SPBU yang dikelola oleh swasta.

Bagaimana membedakan SPBU Pertamina yang dikelola oleh perintah dan swasta? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari situs resmi MyPertamina, terdapat tiga jenis SPBU Pertamina yang ada di Indonesia, hal ini bisa dibedakan dari kode yang dimiliki SPBU.

Kode yang dimilki SPBU Pertamina

  • COCO (Corporate Owner Corporate Operate), merupakan SPBU yang dimiliki dan dikelola Pertamina langsung
  • CODO (Corporate Owner Dealer Operate), merupakan SPBU yang dimiliki Pertamina dan dikelolah swasta
  • DODO (Dealer Owner Dealer Operate), merupakan SPBU yang dimiliki dan dikelola swasta langsung

Selain kode, SPBU memiliki perbedaan jenis dari segi warna. Anda biasa melihat SPBU berbeda-beda di setiap tempatnya? Simak penjelasan ini.

Perbedaa warna SPBU

  • SPBU warna merah, tempat SBPU ini menyediakan fasilitas lain yang dibutuhkan oleh pembeli BBM, seperti toilet, mushola, minimarket, dan tempat ganti ban serta isi angin.
  • SPBU warna biru, tempat SPBU ini menyediakan fasilitas yang lebih lengkap, seperti cafe, ATM, cuci kendaraan, tenant makan, dan restoran cepat saji.
  • SPBU warna hijau, tempat SPBU ini berkonsep ramah lingkuan yaitu Green Energy Station (GES) dengan adanya fasilitas stasiun pengisian kendaraan listrik umum, stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum, pembangkit listrik tenaga surya, dan digitalisasi edukasi pertamax series serta DEX series.

Namun pemberian kode tersebut tidak membedakan nilai dan kualitas. Seluruh SPBU Pertamina, baik dikelola Pertamina dan swasta, tetap menerapkan prinsip dan ketentuan yang sudah ada.

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024

by admin admin No Comments

Suharso Monoarfa Yakin pembangunan IKN Sesuai Target di Pemerintahan Prabowo-Gibran

TEMPO.CO, JakartaKepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa yakin pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan tetap berjalan sesuai target pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. “Optimisme saya IKN tetap jalan,” ujarnya setelah rapat dengan Badan Anggaran DPR di Senayan, Kamis 4 Juli 2024.

Meski pemerintah memiliki program seperti makan bergizi gratis, yang juga memakai anggaran pendapatan belanja negara atau APBN, Suharso menjamin pembangunan IKN tidak terhambat. Lagi pula menurut dia, ibu kota baru tidak selamanya menggunakan kas negara. Ia yakin pembangunannya bisa dengan partisipasi publik atau melalui investor swasta. “Kota kan tidak hanya akan diisi oleh aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri,” kata dia.

Menurut Suharso, selama pembangunan disiplin sesuai perencanaan atau masterplan, IKN tetap bisa berjalan sesuai target. IKN telah dirancang lewat masterplan yang dibuat pemerintah, ia memahami pasti ada deviasi disesuaikan dengan keadaan lapangan. Tapi sepanjang masih ditoleransi, menurut dia tidak masalah.

Jumlah anggaran dari pemerintah untuk IKN terus meningkat tiap tahun. Pada 2022, anggaran dari APBN untuk IKN ditetapkan sebesar Rp 5,5 triliun, tahun berikutnya sebesar Rp 27,0 triliun. Pada 2024, pemerintah menetapkan porsi APBN untuk IKN sebesar Rp 39,8 triliun. Hingga saat ini, total penggunaan anggaran IKN sejak 2022 sudah sebesar Rp 72,3 triliun. Adapun total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN sekitar Rp 466 triliun.

Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini investasi IKN masih didominasi investor swasta. Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga menjabat Pelaksana tugas Kepala Otorita IKN. “Ada beberapa yang baru menunjukkan untuk interest (tertarik) saja,” kata Basuki kepada wartawan di Kementerian PUPR, Jumat, 21 Juni 2024. 

Basuki memperkirakan sama halnya dengan investor domestik, investor asing mau merealisasikan investasi di IKN jika internal rate of return (IRR) atau imbal hasilnya di atas 12 persen. “Kalau di atas 12 persen, pasti sudah purely direct investment (murni investasi  langsung)” kata dia.

Pilihan Editor: Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Cek Harga Tanah di Sekitarnya

by admin admin No Comments

Lima mobil lawas hemat BBM era 2000-an, cocok untuk anak muda

Jakarta (ANTARA) –

Sebelum memutuskan untuk membeli mobil, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk efisiensi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Beberapa produsen mungkin menawarkan mobil dengan mesin yang kuat, namun dapat memiliki tingkat konsumsi BBM yang tinggi.

Saat ini, ada banyak mobil baru yang sangat hemat BBM. Namun, jika budget terbatas, memilih mobil lawas bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Mobil-mobil lawas ini juga memiliki keunggulan tersendiri.

Ini beberapa mobil tua yang memiliki efisiensi bahan bakar tinggi, dengan menawarkan desain dan performa yang memukau:

 

1. Suzuki Katana 1.0

Suzuki Katana 1.0 dilengkapi dengan mesin 1.000 cc 4 silinder yang beroperasi secara efisien. Meskipun merupakan mobil tua, Katana tetap diminati karena perawatannya relatif sederhana. Performanya juga cukup baik untuk penggunaan sehari-hari.

2. BMW 318i E36E36

 

BMW 318i E36E36 memiliki kapasitas mesin 1.800 cc yang tidak begitu bertenaga karena usianya yang sudah tua, akan tetapi tetap unggul dalam kehematan bahan bakarnya.

 

Mobil ini mampu mencapai konsumsi sekitar 10-12 km per liter ketika mesin dalam kondisi optimal. Keandalannya juga didukung oleh komponen dan bodi yang kuat, sehingga jarang mengalami kerusakan dan membutuhkan sedikit perawatan.

 

3. BMW 325i E30

 

Masih dengan produk BMW, mobil lawas yang hemat BBM ini adalah BMW 325i E30, yang diperkenalkan pada tahun 1980-an dengan rata-rata konsumsi bahan bakar sekitar 8-9 km per liter.

 

Ditenagai oleh mesin 6 silinder 2.5L, mobil ini tetap memberikan performa efisien tanpa memboroskan bahan bakar. BMW 325i E30 juga terjangkau dalam hal biaya perawatan karena suku cadangnya masih mudah ditemukan di pasaran.

 

4. Toyota Kijang Super

 

Toyota Kijang telah terbukti kualitasnya selama empat dekade terakhir. Mobil ini dikenal tangguh dan handal dalam penggunaan sehari-hari, dengan tingkat konsumsi BBM yang sangat irit.

 

Perawatannya juga praktis dan ekonomis, karena suku cadangnya mudah ditemukan di berbagai tempat, memudahkan pemilik dalam melakukan perbaikan mobil.

 

5. Honda Civic Estilo

 

Honda Civic Estilo, meskipun diproduksi pada tahun 1990-an, tetap diminati karena kombinasi performa mesin yang kuat dan efisiensi bahan bakar yang tinggi. Mobil ini terkenal dengan konsumsi BBM sekitar 10 kilometer per liter.

Desainnya yang elegan juga membuatnya tetap relevan dan diminati oleh kawula muda hingga saat ini, memungkinkan pengguna untuk tetap tampil gaya dengan mobil ini.

 

Rekomendasi mobil-mobil di atas tidak hanya menjadi ikon dalam hal efisiensi bahan bakar pada eranya, tetapi juga tetap relevan sebagai pilihan yang ekonomis dan andal hingga saat ini.

Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024