by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah telah memutuskan untuk tidak memberikan insentif pada mobil hybrid. Meski begitu, pabrikan mobil asal China Wuling menyatakan bakal tetap memasok produk hybridnya yakni Almaz Hybrid ke pasar Indonesia.

Hingga saat ini, mobil hybrid memang belum menikmati insentif apa pun. Berbeda dengan  kendaraan jenis battery electric vehicle (BEV) yang menikmati diskon PPN dari 11% ke 1% hingga Desember 2024 nanti.

“Kita masih tetap memasarkan hybrid ya karena kita di Cikarang punya fasilitas produksi EV (electric vehicle), hybrid dan ICE. Jadi memang kalau kita lihat pasarnya hybrid kan sudah ada dan berkembang. Jadi kita tetap akan bermain di hybrid juga dengan Almaz Hybrid,” kata Public Relations Manager Wuling Motors Brian Gomgom saat ditemui di acara media test drive Wuling Cloud EV, dikutip Rabu (14/8/2024).

Artinya Wuling tidak terpengaruh dengan kebijakan tersebut dan bakal tetap berfokus untuk memproduksi kendaraan hybridnya. Apalagi, permintaan kendaraan ini pun terus bertumbuh.

“Jadi benar-benar karena konsumen benar ada demand untuk hybrid, kita ada si Almaz Hybrid dan diproduksi di Indonesia. Jadi kita berfokus kepada konsumen aja sih, Almaz hybrid kan sudah kita punya sejak 2022,” sebut Gomgom.

Ia pun menyatakan bakal tetap mengikuti kebijakan pemerintah dalam berbagai hal, termasuk ikut dalam pemberian insentif kendaraan. Yang mana, saat ini pemerintah memberikan insentif untuk kendaraan BEV. Wuling pun menikmatinya lewat line upnya Air ev, CloudEV dan BinguoEV.

“Kita karena hitungannya karena kita punya fasilitas itu, kita kompeten untuk bikin hybrid EV dan ICE jadi kita akan bagi marketnya aja. Kalau misalkan hybrid ada marketnya, kita sudah punya produk, misalnya EV marketnya tumbuh, kita sudah punya produknya. Jadi kita menyiapkan apa yang konsumen butuhkan nanti konsumen tinggal memilih. Jadi bukan ada kebijakan, tapi karena konsumen butuh akan itu ya kita ambil,” ujar Gomgom.

Sebelumnya pemerintah memastikan, pemberian insentif PPnBM DTP untuk sektor otomotif tak akan ada perubahan. 

“Tentu kalau untuk otomotif kebijakan sudah dikeluarkan, jadi tidak ada kebijakan perubahan, atau tambahan lain,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seperti dikutip dari DetikOto.

“Kalau kita lihat penjualan mobil hybrid itu hampir 2 kali daripada BEV. Jadi sebetulnya produk hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang. Tentu kita mendorong bahwa electric vehicle ini yang harus kita dorong lebih cepat lagi. Kemarin dari pameran otomotif hasilnya relatif bagus untuk mendorong penjualan,” ujarnya.

Pernyataan Airlangga itu memberi isyarat, tak akan ada ada insentif tambahan berupa PPnBM DTP untuk kendaraan bermotor bermesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) dan jenis hybrid. 

(dce)


Next Article Video : Terbongkar Alasan Mobil China Dijual Murah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *