TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi bertemu dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasushi Masaki guna membahas kelanjutan kerja sama. Keduanya bertemu di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Jumat pagi, 16 Februari 2024.
Kerja sama yang akan dibahas lebih lanjut adalah pada sektor transportasi. “Saya berharap selama Yang Mulia bertugas, kerja sama antara Indonesia dan Jepang di berbagai bidang, khususnya di sektor transportasi dapat semakin diperkuat dan diperluas,” kata Budi pada Jumat.
Sebelumnya pada Januari, dia telah bertemu dengan Wakil Menteri Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak telah menandatangani Memorandum of Cooperation yang menegaskan kembali komitmen kerja sama kedua negara.
Budi mengatakan sejumlah proyek kerja sama yang menjadi perhatian khusus. Misalnya seperti proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta East – West, Pelabuhan Patimban, dan Proving Ground.
Untuk proyek MRT Jakarta East – West, kata dia, mendapat perhatian khusus dari Presiden RI Joko Widodo. Targetnya, penandatanganan Loan Agreement proyek itu dapat dilakukan pada Maret 2024 dan kontrak konstruksi pada awal tahun 2026.
“Saya mengapresiasi pihak Jepang yang sepakat untuk melakukan groundbreaking MRT East – West pada bulan Agustus. Itu berarti, saya dan Bapak Presiden berkesempatan untuk menyaksikan momen tersebut,” ucap Budi Karya.
Melalui kerja sama ini, ia berharap agar pemerintah Jepang dapat berkomitmen penuh dalam proyek-proyek infrastruktur transportasi di Indonesia. Khususnya proyek yang telah direncanakan itu. “Khusus untuk Pelabuhan Patimban, kami berharap peran serta pihak Jepang dalam pengembangan backup area.”
Dia akan bertolak ke Tokyo pada April 2024 untuk bertemu dengan pemerintah Jepang dan beberapa investor potensial. Pertemuan ini akan membahas pengembangan Transit Oriented Development di sepanjang jalur MRT North – South dan East – West.
“Saat ini, kami bersama MRT Jakarta sedang berkoordinasi dengan MLIT dan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk mempersiapkan business forum tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Yasushi Masaki menilai kerja sama bilateral ini sangat penting bagi kedua negara. “Mengenai proyek Patimban, saya sangat berterima kasih karena perusahaan Jepang diprioritaskan. Saya akan mengajak perusahaan-perusahaan Jepang untuk mengikuti prosedur yang berlaku agar proyek ini bisa diwujudkan,” ujar Yasushi Masaki.
Pilihan Editor: Menhub Budi Karya Ingin Pengelolaan Pelabuhan di RI seperti Laem Chabang Thailand