Jakarta, CNBC Indonesia – Program pemangkasan biaya yang direncanakan Volkswagen (VOWG_p.DE) tidak dapat dihindari untuk memperbaiki “masalah struktural selama puluhan tahun” di produsen mobil Jerman itu. Hal ini dikatakan langsung CEO VW Oliver Blume.
“Permintaan pasar yang lemah di Eropa dan pendapatan yang jauh lebih rendah dari Tiongkok mengungkap masalah struktural selama puluhan tahun di VW,” kata Blume kepada surat kabar Bild am Sonntag pada hari Minggu dikutip Reuters, Minggu (3/11/2024).
Kepala dewan pekerja Volkswagen mengatakan Senin lalu bahwa produsen mobil itu berencana untuk menutup sedikitnya 3 pabrik di Jerman, memberhentikan puluhan ribu staf, dan mengecilkan pabrik-pabrik yang tersisa di ekonomi terbesar Eropa itu saat merencanakan perombakan yang lebih dalam dari yang diharapkan.
Produsen mobil tersebut belum mengonfirmasi rencana tersebut, tetapi pada hari Rabu perusahaan meminta para pekerjanya untuk menerima pemotongan gaji sebesar 10% dengan alasan bahwa itu adalah satu-satunya cara bagi produsen mobil terbesar di Eropa tersebut untuk menyelamatkan karyawan dan tetap kompetitif.
Blume bilang biaya operasional di Jerman merupakan hambatan besar bagi daya saing Volkswagen.
“biaya kami di Jerman harus dikurangi secara besar-besaran,” ucapnya.
Menurut laporan tersebut, produsen mobil tersebut telah menyisihkan sekitar 900 juta euro (US$ 975,06 juta) dalam laporan tahunannya untuk mengambil langkah-langkah tersebut. ($1 = 0,9230 euro)
Next Article Mobil Ini Menuju Kematian, Mau Tutup Pabrik di Jerman dan di RI Laku 2