by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia – Malaysia akan izinkan penjualan vaksin secara komersial. Khususnya vaksin yang berasal dari China Sinopharm (1099.HK) dan Sinovac (SVA.O), seperti yang dilansir Reuters, Jumat (16/7). Sedangkan di Indonesia justru sebaliknya, setelah sempat ada rencana, kini hal itu dibatalkan pemerintah.

Malaysia memiliki salah satu jumlah infeksi corona per kapita yang tinggi, tetapi juga tingkat vaksinasi tercepat di kawasan Asia Tenggara. Sekitar 39% dari populasi orang dewasa telah menerima satu dosis vaksin Covid-19.

“Vaksin Sinopharm yang disetujui penggunaannya hari ini untuk penggunaan darurat, juga akan segera dibuka untuk pembelian pribadi,” kata Menteri Sains Malaysia, Khairy Jamaluddin.


Sementara itu, vaksin Sinovac akan tersedia secara komersial mulai 1 Agustus, setelah menyelesaikan pengiriman sekitar 15 juta dosis yang disediakan pemerintah.

Malaysia pada hari Jumat melaporkan 12.541 kasus corona baru. Sehingga total infeksi menjadi 893.323 dan 6.728 kematian.

Padahal Malaysia sebelumnya dikabarkan akan memberhentikan pemberian vaksin Sinovac setelah persediaannya habis. Sehingga untuk program vaksinasi nasionalnya akan memperbesar porsi pembelian pada Moderna dan Pfizer – BioNTech.

Kharisy mengklarifikasi bahwa kelebihan pasokan Sinovac akan tetap digunakan, bagi mereka yang alergi terhadap vaksin lain.

“Tidak ada masalah dengan tingkat kemanjuran Sinovac,” jelasnya.

Malaysia juga akan mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak dosis Sinovac jika terjadi kekurangan vaksin AstraZeneca dari negara tetangga.

Melihat Thailand saat ini sedang mempertimbangkan membatasi ekspor vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal untuk memerangi krisis di negaranya. Hal ini berpotensi mengganggu pasokan ke negara pembeli vaksin ini. Namun, Khairi menjamin bahwa tidak ada gangguan pasokan dari Thailand.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *