Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengapresiasi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) yang telah menerapkan ilmu kewirausahaan dan menanamkan jiwa wirausaha terhadap mahasiswanya dan dilakukan secara nyata dalam kurikulum.
UAI mengaplikasikan ilmu kewirausahaan ke dalam kurikulum dengan salah satu mata kuliah kewirausahaan bernama technopreneur, serta mengganti tugas akhir menjadi proyek wirausaha mahasiswa.
“Penerapan Kewirausahaan di UAI didukung dengan adanya inkubator bisnis di UAI. Inkubator ini bertugas membuat atmosfer Kampus Entrepreneur di luar kurikulum kuliah. Kami juga mengadakan lomba proposal ide bisnis bagi pelajar agar terpacu jiwa entrepreneurship-nya dari sebelum menjadi mahasiswa,” kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAI Faisal Hendra dalam keterangan resmi dikutip di Jakarta, Rabu.
UAI juga berupaya membangkitkan semangat wirausaha para mahasiswanya dengan membebastugaskan tugas akhir skripsi pada beberapa jurusan, dan menggantinya dengan pembuatan proyek usaha. Hal ini dapat mengembangkan ide kreatif mahasiswa untuk berwirausaha serta dapat membangun lapangan kerja baru.
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh UAI dan menginginkan ada diskusi lebih lanjut untuk pengembangan program wirausaha mahasiswa tersebut.
Menurut dia, hal ini dibutuhkan untuk membangun kurikulum pelatihan kewirausahaan versi pendidikan informal yang dapat diikuti oleh organisasi-organisasi masyarakat, khususnya pemuda.
“Ke depannya bisa diskusi lebih lanjut untuk membangun kurikulum pelatihan kewirausahaan untuk organisasi masyarakat khususnya pemuda, dalam versi pendidikan informal,” katanya.
Dia menjelaskan tantangan yang selalu berubah dan bisnis digital dan teknologi yang akan semakin maju kedepannya perlu ditanggapi dengan program semacam ini.
“Jadi diperlukan inovasi agar pemuda dapat mengikuti kemajuan itu. Perlu dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, salah satunya UAI yang sudah berpengalaman dalam mendidik mahasiswa menjadi entrepreneur,” kata Isnanta.
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Hendro Wicaksono juga memberikan apresiasi dengan adanya inkubator bisnis di UAI. Dia berharap inkubator bisnis bisa dijadikan contoh dan diterapkan di setiap pemerintah daerah.
“Pemerintah daerah sebaiknya memiliki inkubator bisnis untuk mendukung wiramuda atau pemuda yang ingin berwirausaha. Berbisnis ini penting tetapi juga harus menarik. Mas Menteri mendorong agar wira muda juga memiliki jiwa content creator, hal tersebut memegang peranan penting dalam visual yang kekinian agar bisnis menjadi semakin menarik,” kata Hendro.
Baca juga: Kemenpora motivasi wirausaha kepada mahasiswa Unhas
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024