by admin admin No Comments

TEMPO.CO, JakartaCertified Financial Planner Gembong Suwito mengatakan pengelolaan keuangan menjelang hari raya Idul Fitri perlu menjadi perhatian masyarakat, terutama saat Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diperoleh. 

“Ketika mendapatkan THR perlu membuat rencana anggaran atas penggunaan THR supaya tidak impulsif buying maupun melakukan pembelian tidak terencana lainnya,” kata Gembong dalam pesan tertulisnya kepada Tempo, Senin, 1 April 2024.

Gembong menyampaikan, masyarakat dapat menggunakan konsep three colour of money atau tiga warna uang dalam merencanakan penggunaan THR. 

“Pos warna merah untuk operasional dengan tujuan dihabiskan sekarang; pos warna biru untuk investasi dan proteksi; serta post warna hijau untuk dana darurat atau emergency fund,” ujarnya. 

Gembong mencontohkan, jika mendapatkan THR sebesar Rp 10 juta, maka 50 persen untuk keperluan operasional, khususnya mudik dan pengeluaran lebaran (pos uang merah); 10 persen untuk sosial keagamaan, seperti zakat dan infak; 20 persen pos masa depan, seperti investasi dan proteksi (pos uang biru); dan 20 persen lainnya untuk pos dana darurat. 

“Jika misalnya dana darurat sudah terkumpul bisa digunakan untuk mempercepat pelunasan hutang,” ujarnya. 

Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut, Gembong mengingatkan agar masyarakat menyisihkan uang THR terlebih dahulu sebelum dihabiskan. Zakat dan infaq sebesar 10 persen, jelas Gembong, harus disisihkan dan dibayarkan paling awal. Kemudian, sambung Gembong, dana darurat sebesar 20 persen dan investasi 20 persen dapat menyusul. 

“Lalu, maksimal 50% dihabiskan untuk kebutuhan operasional lebaran, seperti biaya- biaya mudik misalnya transportasi, akomodasi, keluarga dll,” tuturnya. 

Pilihan Editor: Jasa Marga Beri Diskon Tol dari Jakarta hingga Semarang, Berapa yang Bisa Dihemat?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *