by admin admin No Comments

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kemungkinan bakal mengumumkan tarif baru lagi. Hal ini terkait teknologi tingkat tinggi dan farmasi.

Mengutip AFP, Rabu (16/4/2025), dua sektor itu dibidik Trump setelah menteri perdagangan AS secara resmi mengumumkan penyelidikan “keamanan nasional” terhadap impor farmasi dan semikonduktor. Namun sayangnya sedikit sekali rincian diberikan.

Sebenarnya Trump awalnya mengumumkan tarif besar-besaran ke negara-negara seluruh dunia, melalui tarif timbal balik (respirokal), 2 April. Namun, ia kemudian berubah pikiran seminggu kemudian ketika ia mengatakan hanya Tiongkok yang akan menghadapi bea masuk terberat, sementara negara-negara lain mendapatkan tarif global 10% untuk periode 90 hari.

Jumat ia juga mengatakan mengesampingkan semikonduktor dalam tarif. Namun hal ini berubah Minggu dan Senin.

Pemberitaan sama juga dimuat CNBC International. Dilaporkan bahwa investigasi ke semikonduktor dan farmasi diunggah dalam pemberitahuan di Federal Register Senin.

Dokumen resmi menyebut chip dan rantai pasokan elektronik tidak akan dikecualikan dari rencana tarif Presiden AS Donald Trump. Meskipun ini berbeda dari pernyataannya hari Jumat bahwa banyak dari produk tersebut dikecualikan dari tarif resiprokal-nya.

“Sebagai bagian dari penyelidikan, Departemen Perdagangan akan menyelidiki kelayakan peningkatan kapasitas semikonduktor domestik untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan apakah langkah-langkah perdagangan tambahan, termasuk tarif, diperlukan untuk melindungi keamanan nasional,” muat laman itu.

“Investigasi tersebut mencakup berbagai macam barang. Termasuk komponen chip seperti wafer silikon, peralatan pembuatan chip, dan produk hilir yang mengandung semikonduktor,”.

Hasil investigasi akan jadi dasar pemberlakuan tarif. Komentar publik diizinkan dalam pernyelidikan, diajukan paling lambat 21 hari sejak Rabu.

“Departemen Perdagangan Trump mengutip penyelidikan tersebut berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan tahun 1962, yang dapat mengizinkan presiden AS untuk mengenakan tarif atas dasar keamanan nasional,” lapor CNBC International.

“Pembenaran tersebut digunakan untuk investigasi serupa terhadap obat-obatan dan bahan-bahan farmasi, yang juga diungkapkan pada hari Senin.”

Perlu diketahui AS sangat bergantung pada teknologi semikonduktor yang diimpor dari pasar-pasar seperti Taiwan, Korea Selatan (Korsel), dan Belanda. Namun, selama bertahun-tahun, Washington telah menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk memindahkan lebih banyak rantai pasokan semikonduktor ke dalam negeri, termasuk melalui kebijakan industri seperti Undang-Undang CHIPS dan Sains senilai US$280 miliar.

Nvidia , pembuat chip yang menggerakkan sebagian besar ledakan kecerdasan buatan, mengumumkan pada hari Senin sebuah rencana untuk merancang dan membangun pabrik yang, untuk pertama kalinya, akan memproduksi superkomputer AI NVIDIA sepenuhnya di AS. Bulan lalu, Taiwan Semiconductor Manufacturing , pabrik pengecoran chip terbesar di dunia, mengumumkan niatnya untuk meningkatkan investasinya yang ada dalam manufaktur semikonduktor canggih di AS sebesar US$100 miliar tambahan.

(tps/tps)


Next Article Video: “Selamatkan Diri” Dari Perang Dagang Trump 2.0, RI Harus Apa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *