by admin admin No Comments

TEMPO.CO, Jakarta – Mengacu pada data RTI Business pukul 12.12 WIB, nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau AS terpantau menguat, tercatat berada di level Rp 15.508. Sementara pada pukul 12:35 WIB, rupiah berada di angka Rp 15.524 per dolar AS.

Pada perdagangan Kamis sore, 22 Agustus 2024, nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 100,5 poin di level Rp 15.600. Padahal, kurs rupiah sempat menyentuh level Rp 15.499,5 per dolar AS pada penutupan sebelumnya. 

Pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan, aksi demonstrasi kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin menjadi salah satu faktor pendorong pelemahan rupiah, namun hari ini kurs garuda mulai menguat kembali. “Sentimen seputar revisi UU Pilkada memang membuat rupiah menjadi volatile, namun investor terlihat sudah mulai mengesampingkan potensi terjadinya eskalasi dan tensi politik,” tutur dia. 

Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS kemarin utamanya dipicu oleh gejolak politik di dalam negeri. Gelombang aksi massa yang terjadi di berbagai daerah ini merupakan jawaban rakyat terhadap sikap pembangkangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap keputusan MK. DPR, melalui Badan Legislasi, berupaya menganulir putusan MK antara lain tentang ambang batas pencalonan dan usia kandidat Pilkada melalui revisi UU Pilkada yang pembahasannya dikebut pada Rabu kemarin. 

Delapan dari sembilan fraksi di DPR sepakat untuk hanya menerapkan sebagian putusan MK terkait syarat pencalonan kepala daerah pada rancangan perubahan UU Pilkada. Keputusan yang diambil dalam rapat kerja di Badan Legislasi DPR itu dianggap sebagai sebuah pembangkangan yang akan menghasilkan proses demokrasi palsu dalam Pilkada 2024.

Scroll Untuk Melanjutkan

Lukman mengatakan, selain faktor demonstrasi besar-besaran kemarin, pelemahan rupiah juga diakibatkan oleh data neraca transaksi berjalan yang kembali defisit cukup besar. “Walau demikian, sentimen terlihat sudah berbalik positif, tercermin juga dari sentimen risk on di pasar equitas IHSG,” ujar dia. 

Sementara untuk sisa hari ini, melihat gejolak politik nasional yang sudah mulai mereda dan antisipasi pidato Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell pada Jumat ini, Lukman memproyeksikan rupiah akan menguat kembali.

“Rupiah berpotensi ditutup berbalik menguat, dolar AS kembali melemah hari ini oleh antisipasi pidato dovish dari Powell,” jelas dia. Prediksi Lukman, rupiah ditutup menguat di rentang Rp 15.500 hingga Rp 15.600 per dolar AS. 

Pilihan Editor: Pengguna wondr by BNI Tumbuh 200 Persen Usai Dirilis 5 Juli 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *