TEMPO.CO, Solo – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengunjungi perusahaan teknologi milik Dr. Fauzan, seorang diaspora technopreneur Indonesia di Oxford, Inggris, Rabu, 6 Maret 2024. Kunjungan itu merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Gibran di Inggris.
Sebagai informasi, Alloyed Ltd berlokasi di Oxford Pioneer Park, merupakan spinout berbasis riset dari Universitas Oxford tahun 2017.
Didampingi Duta Besar RI, Desra Percaya, Gibran berdiskusi langsung dengan CEO Alloyed Ltd Michael Holmes dan Founder Director Fauzan Adziman.
Dalam kesempatan itu, Alloyed memperkenalkan teknologi digital manufacturing melalui pengembangan material baru dan additive manufacturing.
Berbeda dengan perusahaan digital pada umumnya, Alloyed menghasilkan produk bernilai tinggi, seperti komponen pesawat, satelit, mobil listrik, F1 engine, augmented reality, pendingin pusat data, implan medis, dan perhiasan.
Gibran mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam menggarap sumber daya, termasuk rare mineral.
“Melalui kunjungan ini, saya melihat peluang besar bagi Indonesia untuk mengoptimalkan hilirisasi mineral kritis hingga menghasilkan produk bernilai tinggi. Ke depannya, hilirisasi di Indonesia harus bisa sampai ke ujung, end-to-end,” ujar Gibran kepada awak media di Kota Solo melalui siaran pers, Rabu, 6 Maret 2024.
Menurut Gibran, yang dilakukan Alloyed sangat dimungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia, sehingga menjadi bagian dari global supply chain material baru dan produk bernilai tinggi. Hal itu juga sejalan dengan pengembangan berbagai science and technopark yang sedang didorong Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di beberapa perguruan tinggi.
Kunjungan itu juga terkait erat dengan upaya pengembangan ekonomi berbasis inovasi. Salah satu prioritas Kota Solo yang diimplementasikan melalui Solo Technopark, kawasan inovatif dan berdaya saing internasional.
“Indonesia perlu membangun ekosistem komersialisasi riset dan ekonomi berbasis inovasi digital. Hal ini perlu dimulai dari daerah dengan sinergi berbagai aktor, seperti industri, universitas, modal ventura, bisnis, termasuk pemerintah pusat. Dan Solo Technopark telah merintis. upaya ke arah sana,” kata Gibran menambahkan.
Selain itu, Gibran juga meninjau laboratorium dan fasilitas Alloyed untuk melihat langsung proses produksi dari desain digital hingga 3D printing yang bahan utamanya adalah berbagai mineral kritis, termasuk nikel, tembaga, kobalt, titanium, platinum, aluminium, besi, magnesium, dan lain-lain.
Fauzan Adziman menyampaikan gagasan membentuk Global Forum for Indonesian Technopreneurs (Global FIT) guna mendorong lahirnya Innovation-Driven Economic Acceleration Strategy (IDEAS) untuk Indonesia.
“Kami siap menjembatani ekosistem inovasi Indonesia ke dunia global untuk mendorong akselerasi ekonomi Indonesia”, terang Fauzan. Dengan dibangunnya jaringan ekosistem entrepreneurship global ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hilirisasi berbasis inovasi anak bangsa,” ucap Fauzan.
Adapun di tahun 2023, Alloyed dinobatkan sebagai perusahaan spinout dengan laju tertinggi di antara 1.718 perusahaan di Inggris pada daftar “Spotlight on Spinouts 2023” yang dirilis oleh Royal Academy of Engineering UK.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Solo untuk mempersiapkan technopreneur masa depan dan membangun ekosistem inovasi digital. Selain itu, Desra juga mendorong optimalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasis inovasi dan menjadi bagian dari global supply chain.
“Ada banyak diaspora technopreneur di luar negeri, termasuk Inggris. Mereka adalah aset bangsa yang dapat berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan inovasi Indonesia,” tuturnya.
Di akhir kunjungan, Gibran menyampaikan apresiasi kepada KBRI London dan pihak Alloyed. “Kunjungan ini memberi banyak inspirasi untuk Solo dan Indonesia,” ucap dia.
Pilihan Editor: Prabowo Yakin Indonesia Ekspor Beras Empat Tahun Lagi, Pengamat: Bombastis