
TEMPO.CO, Jakarta – Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani mengatakan lembaganya memiliki total aset sekitar US$ 900 juta atau sekitar Rp 15 ribu triliun. “Which is about close to Rp 15.000 triliun if you’re combining all the assets,” kata Rosan dalam sesi diskusi yang disiarkan melalui YouTube Kabar Bursa, Jumat, 13 Juni 2025.
Rosan mengatakan aset itu berasal dari korporasi BUMN. Hingga saat ini, Rosan menyatakan Danantara sudah mengelola aset dari 889 perusahaan termasuk perbankan, PT PLN, PT Telkom, dan PT Pertamina. “Dari pelabuhan, airport, seaport, everything now falls in our book ke dalam Danantara,” ujar dia.
Mantan Wakil Menteri BUMN itu mengungkapkan Danantara tidak menggunakan penyertaan modal pemerintah (PMN) maupun anggaran pendapatan belanja negara (APBN) sebagai sumber dana mereka, tetapi dari dividen. “Selama ini dividen itu didistribusikan untuk negara, sekarang bisa kami kelola untuk kami return.” Rosan pun menargetkan Danantara bisa keuntungan setidaknya 10 persen. “Tapi itu bukan hanya kriteria kita untuk investasi,” ujar dia.
Rosan menuturkan, secara bertahap Danantara akan menerima sekitar US$ 7 juta dividen pada tahun ini. Ia mengatakan dana itu akan ditebarkan untuk menyerap tenaga kerja. “Bukan hanya meningkatkan peran dalam pertumbuhan ekonomi, tapi juga penciptaan lapangan pekerjaan tentunya yang berkualitas.”
Ia menyoroti angkatan kerja Indonesia berdasarkan pendidikan.dari 140 juta angkatan kerja, sebanyak 34,86 persen merupakan lulusan sekolah dasar. Sementara itu sebanyak 17 persen lainnya merupakan tamatan SMP. Sementara angkatan kerja yang menyelesaikan pendidikan sampai sekolah menengah adalah 21,38 persen. Angkanya terus menciut pada level pendidikan diploma atau sarjana yang berada di kisaran 2,32 persen hingga 10,54 persen.
Danantara, kata Rosan, ingin melakukan investasi sebesar 80 persen di dalam negeri. Sementara sekitar 20 persennya akan dialihkan kepada global. Ia memperkirakan income yang diterima bisa mencapai US$ 185 juta dalam lima tahun. “Every five years that I can use to invest again, to create more jobs.”
Rosan mengatakan hubungan antara investasi luar negeri dan Danantara akan saling melengkapi. Sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan mengatakan dirinya juga menawarkan investasi kepada investor yang berniat menanamkan modal di Indonesia. Tujuannya, kata Rosan, untuk meningkatkan rasa percaya diri para investor. “Itu salah satu cara kami unlock potensi yang ada di Indonesia dengan we are creating investment of the government.”
Pilihan Editor: Skema Penyelamatan BUMN Karya lewat Danantara