Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China terus menyelesaikan pembangunan Jembatan Huajiang Grand Canyon di wilayah Guizhou. Nantinya, jembatan ini digadang-gadang akan menjadi jembatan tertinggi di dunia.
Mengutip Newsweek, Senin (14/4/2025), jembatan ini akan berdiri setinggi 2.051 kaki di atas sebuah lembah, menjadikannya sebagai jembatan tertinggi di dunia. Untuk melihat ketinggian yang menakjubkan itu dalam perspektif, gedung pencakar langit tertinggi di AS, One World Trade Center, memiliki tinggi 1.776 kaki.
Jembatan Huajiang Canyon rencananya akan diresmikan bulan Juni mendatang setelah proses konstruksi selama 3 tahun. Meskipun mengalami kesulitan konstruksi di dataran tinggi, struktur tersebut dibangun jauh lebih cepat dari jadwal, dan menghabiskan biaya sekitar US$ 283 juta (Rp 4,7 triliun).
Pembangunan Jembatan Huajiang Canyon dimulai pada tahun 2022, di wilayah Guizhou, China barat daya. Jembatan ini terletak di atas sungai Beipan di dasar ngarai, dan mengurangi waktu tempuh melintasi ngarai dari lebih dari satu jam menjadi hanya satu menit.
Profesor teknik sipil di Universitas Calgary, Mamdouh El Badry, mengatakan bahwa meskipun pembangunan di ketinggian ini rumit, jembatan tersebut tetap selesai jauh lebih cepat daripada proyek sebesar ini di Barat.
“Di belahan dunia lain, proyek sebesar ini biasanya memakan waktu lima hingga 10 tahun dari peletakan batu pertama hingga selesai, tergantung pada faktor lingkungan, politik, dan logistik,” kata El Badry.
“Sebagai perbandingan, Jembatan Millau di Prancis, salah satu jembatan tertinggi di dunia, dibangun sekitar tiga tahun setelah lebih dari satu dekade perencanaan dan persetujuan. Jembatan Internasional Gordie Howe, yang menghubungkan Detroit ke Windsor dan direncanakan akan dibuka untuk lalu lintas pada musim gugur 2025, akan memakan waktu lebih dari tujuh tahun sejak peletakan batu pertama.”
China mendominasi daftar jembatan terbesar di dunia dan telah membangun banyak jembatan lebih cepat daripada negara-negara Barat. Negeri Panda juga menjadi rumah bagi enam jembatan tertinggi di dunia, delapan dari sepuluh jembatan tertinggi, dan 43 dari 50 jembatan teratas. Infrastruktur ini tersebar di seluruh negeri, tidak hanya terpusat di sekitar wilayah perkotaan besar.
![]() Huajiang Grand Canyon bridge. (Tangkapan Layar The HighestBridgest.com ) |
Hal ini sebagian disebabkan oleh geografi China. Wilayah barat dan barat daya negara tersebut sangat bergunung-gunung, dan melintasi wilayah seperti Guizhou tidak mungkin dilakukan dengan jalan tradisional, sehingga pembangunan struktur seperti Jembatan Huajiang Canyon menjadi penting.
Namun, El Badry mengatakan bahwa pendekatan unik China terhadap proyek konstruksi skala besar juga mempercepat pembangunan. Hal ini berbeda dari negara Barat yang membuka ruang kritik sehingga memperlambat proses pembangunan
“Selama 20 tahun terakhir, China telah mengadopsi pendekatan top-down terhadap infrastruktur, dengan mengutamakan proyek skala besar untuk mendorong pembangunan ekonomi dan konektivitas regional,” tambah El Badry.
“Hal ini mencakup investasi besar-besaran, lebih sedikit rintangan, dan proses persetujuan yang lebih efisien dibandingkan dengan banyak negara Barat yang sering menghadapi tinjauan lingkungan yang panjang, ketidakpastian pendanaan, dan pertentangan lokal, yang dapat menunda atau sering kali menghalangi upaya infrastruktur utama.”
Next Article Startup China di Ambang Kebangkrutan, Investor Uring-uringan Ancam Ini