by admin admin No Comments

TEMPO.CO, Jakarta – Ari Dwipayana, salah satu dari dua dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik UGM yang ditarik Presiden Jokowi ke Istana, berpamitan dan akan kembali ke kampus setelah 10 tahun berkantor di Jakarta.

“Kini, saatnya undur diri. Tanggal 20 Oktober 2024, tugas saya akan berakhir, saya minta izin ke Presiden Jokowi untuk kembali ke kampus UGM,” kata Ari Dwipayana kepada Antara di Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.

Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, demikian nama lengkapnya, saat ini juga menjadi salah satu komisaris PT Pupuk Indonesia.

Di Istana, jabatannya adalah Koordinator Staf Khusus Presiden RI sejak 2019, setelah pejabat sebelumnya, Teten Masduki, diangkat menjadi Menteri Koperasi dan UUKM.

Ia ditarik oleh seniornya di Fisipol UGM, Pratikno, yang ditunjuk Jokowi sebagai Mensesneg. Ari Dwipayana menjadi Stafsus Menteri Sekretariat Negara periode 2014-2019.

Kini ia berniat kembali ke kampus pada 21 Oktober 2024, setelah surat pengembalian dirinya ke UGM diterbitkan oleh Kementerian Sekretariat Kabinet awal September lalu.

Selain itu, dosen Fisipol itu juga telah memperoleh pengaktifan kembali dirinya sebagai pengajar di UGM dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak 2 Oktober 2024.

“Jadi, 21 Oktober bisa pulang ke UGM,” katanya.

Ia berterima kasih pada Presiden Jokowi atas kepercayaannya dalam 10 tahun terakhir menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugas.

Dalam unggahannya di akun Instagram @dwipayanaari pada Kamis ini, Ari juga membagikan kesannya bekerja dengan Presiden Jokowi dalam kurun 10 tahun terakhir dalam narasi bertajuk “Tidak Akan Pernah Lupa Jalan Pulang”.

“Bahkan, saya sering menyebutkan bahwa 10 tahun mendampingi Pak Jokowi seperti naik roller coaster. Dipacu dengan kecepatan tinggi, kadang naik ke puncak, lalu turun ke lembah, dan naik lagi ke puncak,” katanya.

Stafsus Presiden periode 2015-2019 itu mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan timnya dalam menjalankan tugas.

Ari, secara khusus menghargai peran peneliti di bidang politik dengan fokus kajian budaya politik Indonesia, Sukardi Rinakit, yang disebutnya sebagai kakak tertua dan rekan setia selama masa tugas mereka.

Matur suksma (terima kasih), terutama pada Mas Sukardi Rinakit yang menjadi kakak tertua yang selalu bersama sampai akhir tugas. Kami berdua memilih menjadi duet/duo yang tetap menemani Pak Jokowi sampai 20 Oktober,” katanya.

Sejak menjabat sebagai Koordinator Stafsus Presiden pada 2019, Ari menyoroti pentingnya kolaborasi dalam Tim Komunikasi Presiden, yang ia sebut sebagai topangan luar biasa. Hubungan yang dijalin berkembang menjadi lebih dari sekadar hubungan kerja, mereka kini adalah saudara dan sahabat bagi Ari.

Scroll Untuk Melanjutkan

Ari juga mengungkapkan rasa syukurnya atas perjalanan selama 10 tahun di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Ia mengakui adanya kelemahan dan kekurangan, tetapi tetap mengapresiasi capaian dan lompatan besar yang telah dicapai.

“Pak Jokowi adalah man of action, tidak pernah mager. Ia bergerak terus dengan kecepatan tinggi, dan gerak tersebut dipandu oleh visi dan tujuan yang jelas,” katanya

Ari mengatakan bahwa pencapaian tersebut dilakukan melalui ikhtiar yang intensif dan detail.

“Saya amat bersyukur dengan perjalanan 10 tahun ini, karena saya mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan pelajaran bermakna yang belum tentu saya peroleh di kampus,” katanya.

Dapat Bintang dan Jadi Komisaris Pupuk Indonesia

Pada Agustus 2020, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ari Dwipayana sebagai komisaris PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

Jabatannya di Pupuk Indonesia diperpanjang pada 25 Juli 2024.

Ari Dwipayana mendapat  Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo.

Ia menjadi salah satu penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden Joko Widodo. Acara penganugerahan tanda kehormatan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 14 Agustus 2023.

“Saya mempersembahkan Bintang Jasa Utama ini kepada Ida Bethara Kawitan, para leluhur, yang sangat berjasa dalam membentuk saya seperti saat ini. Saya tidak akan bisa mencapai posisi dan prestasi seperti saat ini, kalau tidak atas kehendak pasuecan, Ida Bethara, khususnya Ida Bethara Kawitan di Puri Kauhan Ubud,” kata Ari.

Dia mengatakan langkah pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara adalah mengikuti jejak langkah yang sudah dirintis oleh para leluhur.

Dia berharap anugerah Bintang Jasa Utama itu menjadi motivasi bagi dirinya untuk berbuat lebih baik lagi, lebih besar lagi untuk nusa dan bangsa. Dan juga bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda, khususnya di Bali untuk berkarya dan berprestasi setinggi-tingginya, dengan tetap selalu mengakar pada kearifan budaya dan membumi pada masyarakat.

Pilihan Editor Prabowo Pecah Kemenkop dan UKM, Teten: Budi Arie Jadi Menkop, Maman sebagai Menteri UKM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *