by admin admin No Comments

Bantu Akses Keuangan Warga, Ini Kisah Sukses AgenBRILink Mitra UMi

Jakarta, CNBC Indonesia – Berawal dari menjadi nasabah pinjaman BRI, kini Sunaie sukses menjadi AgenBRILink dan sekaligus mitra UMi yang telah banyak membantu orang-orang sekitarnya terlepas dari masalah keuangan. Ya, perempuan asal Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep ini sempat terkendala terkait pendanaan ketika menjalankan usaha toko kelontongnya.

Meskipun memiliki lebih dari satu toko kelontong, namun Sunaie tak jarang alami kerugian.

“Jika di tempat lain, toko kelontongnya semakin lama semakin untung, tetapi di tempat saya justru bisa tidak balik modal. Sebab, banyak orang yang datang ke sini dengan tujuan untuk berhutang. Meski begitu, saya tetap ikhlas untuk membantu mereka,” ungkap Sunaie, Minggu, (1/9/2024).

Beruntungnya, nasib baik masih berpihak kepada Sunaie. Pada Desember 2022, ketika dia berniat kembali meminjam uang, ada seorang Mantri BRI yang menawarkan untuk menjadi AgenBRILink. Adanya tawaran menarik tersebut tentunya dia sambut dengan senang hati. Apalagi karena dia berharap bisa membantu para pengunjung toko kelontongnya dengan layanan-layanan keuangan yang praktis dan mudah.

Benar saja, di awal-awal dirinya menjadi AgenBRILink, ada banyak orang yang melakukan berbagai transaksi dalam seharinya. Mulai dari mengirim uang, menarik uang, membeli pulsa, hingga melakukan top up e-wallet. Bahkan, Sunaie mengatakan bahwa per harinya dia bisa melayani hingga 20 orang jika sedang ramai dan sedikitnya berjumlah 10-12 transaksi.

Dengan target yang selalu terpenuhi selama menjadi AgenBRILink, akhirnya Sunaie mendapatkan tawaran untuk untuk menjadi mitra Umi (Ultra Mikro).

“Saya diangkat jadi mitra Umi pada Januari 2023. Setiap ada debitur-debitur yang mengembalikan pinjaman dana di tempat saya, itu biasanya langsung saya setor ke BRI. Tidak ada keterlambatan sama sekali dalam penyetorannya,” lanjutnya.

Selama menjadi mitra UMi, para debitur yang ingin mengajukan pinjaman biasanya akan langsung datang menjumpai dia di toko kelontong miliknya. Para nasabah yang sering meminjam dana di tempatnya adalah orang-orang yang sudah dia kenal.

“Kebanyakan yang meminjam dana itu orang-orang di sekitar saya juga. Jadi setelah mereka datang, hari ini atau besoknya langsung saya ajukan pinjaman ke BRI. Awalnya, saya cuma berani beri pinjaman sebanyak Rp5 juta saja per orang. Cuma semakin lama, akhirnya saya berani meminjamkan sebanyak 10 juta per orangnya,” tuturnya.

Diketahui bahwa dari awal hingga saat ini menjadi mitra Umi, Sunaie sudah melayani puluhan orang nasabah dengan total pinjaman mencapai ratusan juta.

“Rata-rata para debitur menggunakan pinjaman UMi Kece untuk menjalankan usaha. Ya, kalau punya usaha ternak kambing, uang pinjamannya biasa dibelikan kambing. Jika misal yang meminjam untuk kebutuhan tani, biasanya uang pinjamannya akan digunakan untuk membeli pupuk, bibit, dan alat-alat tani pada umumnya,” ucap Sunaie.

Menurut Sunaie, menjadi AgenBRILink dan sekaligus mitra UMi merupakan hal yang sangat dia syukuri. Selain bisa mengangkat perekonomiannya, dia pun juga dapat membantu orang-orang di sekitarnya yang mengalami kesusahan finansial.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan, keberadaan AgenBRILink diharapkan mampu membangun ekosistem ekonomi mikro, yang salah satunya melalui penyaluran pinjaman melalui Agen Mitra UMi BRILink. Agen Mitra UMi merupakan agen yang fokus menyalurkan pinjaman ultra mikro ke masyarakat, sehingga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi seluruh pelaku UMKM dalam hal penyediaan modal usaha.

“Sebaran AgenBRILink tersebut diharapkan dapat mengedukasi masyarakat akan layanan perbankan serta dapat memaksimalkan peluang bisnis dan membuka usaha,” tegas Supari.

(dpu/dpu)


Next Article Mantap! Dirut BRI Dinobatkan Jadi Best CEO in Digital Brand

by admin admin No Comments

Agenda Penting di HLF MSP 2024 Bali, Ajang Ketemu Pemimpin Dunia

Bali, CNBC Indonesia – Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 siap digelar di Bali pada 1-3 September 2024. Barangkali ada yang penasaran, apa saja yang akan dibahas dalam acara HLF MSP kali ini?

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bogat Widyatmoko mengatakan, HLF MSP 2024 merupakan wujud nyata komitmen Indonesia untuk bersama-sama dengan negara-negara lain dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan global yang sifatnya multidimensional.

Dia menjelaskan, dalam satu dekade terakhir telah terjadi polycrisis berupa ketegangan geopolitik yang menerpa dunia. Di samping itu, terdapat triple planetary crisis dan beberapa disrupsi rantai pasok.

“Selain itu kita kutip bersama bahwasannya saat ini kita mengalami defisit modalisme artinya peran stakeholder dalam penyelesaian masalah-masalah krisis ini tidak sekuat dulu lagi dan sudah sangat berubah bentuknya hal ini diperburuk oleh pandemi COVID-19,” ujar dia dalam Special Interview bersama CNBC Indonesia di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Sabtu (31/8/2024).

Hal itu membuat Indonesia tertantang untuk menjadi pemimpin dunia pada masa depan, salah satu buktinya yakni dengan menggelar agenda HLF MSP. Adapun HLF MSP ini berangkat dari kesadaran Indonesia terhadap permasalahan global yang multidimensional sehingga menyebabkan tidak tercapainya agenda tujuan pembangunan berkelanjutan 2030, semakin melebarnya kesenjangan pembangunan antara negara-negara Selatan dan Utara, meningkatnya ketidakpercayaan akan kerja sama multilateral, serta melemahnya solidaritas negara-negara Selatan.

“High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships intinya adalah forum berdiskusi, berbagi pengalaman praktik baik untuk mencari solusi yang inovatif dan aksi nyata dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang harapannya adalah kita dapat menggunakan katalisator untuk pencapaian tujuan berkelanjutan yang saat ini agak terhambat,” ungkapnya.

Forum ini adalah bagian dari komitmen Indonesia, aksi Indonesia dalam kepimpinan dunia terutama global yang membutuhkan transformasi dan solusi inovatif serta aksi nyata.

Melalui penyelenggaraan HLF MSP, para aktor pembangunan (pemerintah dan non-pemerintah) diharapkan dapat bertemu dan berdiskusi untuk menghasilkan solusi dan aksi kolektif untuk mengatasi tantangan-tantangan global tersebut.

Pejabat tinggi yang dijadwalkan akan hadir, di iantaranya adalah Perdana Menteri Timor Leste, Menteri Kepulauan Solomon, Menteri Rwanda, Wakil Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo, National Secretary Ecuador, Wakil Menteri Afrika Selatan, Wakil Menteri Laos.

Tak ketinggalan, forum ini turut dihadiri oleh organisasi internasional, diantaranya: Sekretaris Jenderal UNCTAD, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Timor Leste, perwakilan UNESCAP, WTO, OECD, Co-Chair GPEDC dari Swedia, ILO, IFC, AFC.

Jumlah pembicara yang terkonfirmasi hadir di acara ini mencapai 88 orang. Adapun jumlah total peserta yang teregistrasi mencapai 1.059 dari 20 negara, yang terdiri 690 perwakilan pemerintah, 38 akademisi, 94 organisasi internasional, 9 multilaeral development bank, 96 CSO, 8 lembaga filantropi, 117 perwakilan sektor swasta, dan 7 lembaga think tank.

(fab/fab)


Next Article Bappenas: Kesiapan HLF MSP Sudah Mencapai 90%

by admin admin No Comments

Terkini: Satgas IKN Klaim Pembangunan Runaway Bandara IKN Capai 1.375 Meter, Anak Usia Enam Tahun Sudah Bisa Gunakan Autogate Imigrasi

TEMPO.CO, Jakarta – Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Sabtu siang, 31 Agustus 2024 dimulai dari Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga mengklaim  pembangunan runaway atau landasan pacu Bandara IKN sudah mencapai 1.375 meter. Ia optimistis target 2.200 meter tercapai pada pekan pertama September 2024.

Disusul, Badan Pusat Statistik (BPS) menyarankan pemerintah untuk membuat kebijakan yang memperkuat daya beli kelas menengah, yang jumlahnya menurun sejak pandemi Covid-19. Padahal  kontribusi kelompok ini tinggi terhadap perekonomian.

Selanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sekitar sepertiga dari penduduk kelas menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kelas menengah adalah penduduk dengan konsumsi atau pengeluaran Rp 2.040.262-9.909.844 per kapita per bulan. 

Berikutnya, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) melakukan rekonstruksi jalan dan jembatan di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Pekerjaan ini berlangsung mulai Sabtu, 31 Agustus 2024 hingga Jumat, 6 September 2024. 

Terakhir, wacana pengenaan subsidi untuk tiket KRL menjadi berbasis NIK berawal dari pemberitaan yang mengutip data di Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025. Data tersebut diberikan oleh pemerintah kepada DPR untuk dibahas bersama.

Kelima berita ini paling banyak diakses pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. 

Berikut ringkasan lima berita yang trending tersebut:

Selanjutnya: 1. Satgas IKN Klaim Pembangunan Runaway Bandara IKN….