![](https://i0.wp.com/awsimages.detik.net.id/visual/2024/07/29/dalam-foto-yang-dirilis-oleh-kantor-berita-xinhua-ini-tanah-longsor-menutup-jalan-di-kota-shouyue-distrik-nanyue-kota-hengyang_169.jpeg?w=640&ssl=1)
Jakarta, CNBC Indonesia – Desa Jinping, Kota Yibin, Provinis Sichuan, China mengalami bencana longsor. Sampai pada Sabtu (8/2/2025) tercatat 30 orang dilaporkan hilang dan 200 orang lainnya telah dilakukan evaluasi.
Longsor yang terjadi sekitar pukul 11.50 waktu setempat (0350 GMT) itu setidaknya telah menghancurkan sepuluh rumah.
Menurut laporan dari stasiun penyiaran negara CCTV, dikutip AFP, lebih dari 200 orang telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
“Sepuluh rumah tertimbun, lebih dari 30 orang hilang, dan sekitar 200 orang dievakuasi dan dipindahkan,” kata CCTV mengutip AFP, dikutip Minggu (9/2/2025).
Namun, tim penyelamat yang sedang bekerja di lokasi mengungkapkan longsor masih terus berlangsung, sehingga warga diminta untuk menghindari area tersebut demi keselamatan.
Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan pihak berwenang untuk melakukan segala upaya dalam pencarian dan penyelamatan orang yang hilang, serta meminimalkan jumlah korban jiwa. Selain itu, pemerintah China juga menginstruksikan agar dampak bencana ini ditangani dengan baik.
Kementerian Manajemen Darurat China menyatakan bahwa dua orang telah berhasil diselamatkan sejauh ini. Tim tanggap darurat terus bekerja keras untuk mencari korban selamat.
Pemerintah China juga telah mengalokasikan dana bantuan sebesar 30 juta Yuan (sekitar 4,1 juta Dolar AS) untuk mendukung upaya penyelamatan dan pemulihan pasca-bencana.
Peristiwa longsor ini menambah deretan bencana alam yang melanda wilayah China, yang sering kali dilanda cuaca ekstrem. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban jiwa atau penyebab pasti terjadinya longsor.
Next Article Video: Ishikawa Jepang Diterjang Banjir Besar, 6 Orang Tewas