
Kebanyakan bayi lahir dengan memiliki dua ginjal. Meskipun sekitar 1 dari 1.000 bayi bisa dilahirkan dengan hanya satu ginjal saja.
Namun, berbeda dengan yang dimiliki oleh Isis. Setelah lahir, Isis yang lahir prematur lewat persalinan caesar di Rumah Sakit Regional de Sobradinho di Brasilia langsung menjalani perawatan di inkubator.
Ketika usia lma bulan, Isis menjalani operasi. Dan saat itulah diketahui bahwa bayi itu tidak hanya memiliki sepasang ginjal, tetapi ada dua ginjal tambahan.
Jam Press melaporkan, seperti dikutip dari New York Post, ada satu atau lebih ginjal tambahan bisa disebut juga sebagai ginjal supernumerary. Kondisi ini sangat langka, dan hanya kurang dari 100 kasus yang pernah tercatat.
Satu Ginjal Harus Diangkat karena Sebabkan Masalah Kesehatan
Ginjal ekstra pada tubuh seseorang diyakini disebabkan oleh pembelahan abnormal tali nefrogenik pada dinding embrio selama kehamilan. Sehingga, ginjal mungkin atau tidak menyatu dengan ginjal lainnya.
Pada kasus Isis, Jose Alencar, dokter yang menangani bayi tersebut mengungkapkan kehadiran empat ginjal membuat Isis mengalami masalah kesehatan.
Misalnya, pada ginjal kanan bagian atas harus diangkat setelah terjadi penyumbatan, yang menyebabkan penumpukan urine. Hal ini membuat ginjalnya membesar hingga menekan perut dan usus, yang membuat Isis sulit makan.
Satu ginjal yang telah diangkat tidak dapat didonorkan, karena pembuluh darahnya tidak sepenuhnya berfungsi normal. Namun, ginjal tersebut telah dikirim untuk dianalisis di laboratorium. Sedangkan kini, Isis melanjutkan hidup dengan tiga ginjal pada tubuhnya yang berfungsi normal.
Dengan adanya tiga ginjal, apakah ke depannya bisa menyebabkan masalah kesehatan pada Isis?
“Orang mungkin bertanya, ‘Apakah ginjal ini dapat menyebabkan masalah di masa depan? Mungkin saja, tetapi mungkin juga tidak terjadi apa-apa. Oleh karena itu, pemantauan klinis diperlukan dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun, mungkin hingga dia mencapai usia dewasa,” kata ahli urologi anak, Helio Buson, yang ikut mengoperasi Isis.
Kini, Isis sudah berusia 13 bulan. Namun, ia ternyata cukup sering dirawat di rumah sakit karena flu, yang terkadang berujung pneumonia.
Menurut dokter, kondisi paru-parunya cukup rapuh karena kelahiran prematur dan pemberian obat yang sudah lama. Meskipun kemampuan motorik Isis mengalami keterlambatan, sang ibu meyakinkan mereka tetap berusaha menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lainnya.