by admin admin No Comments

Bukan Karena Jual BBM, Ini Alasan Shell Pakai Logo Kerang

Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu perusahaan swasta penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia adalah Shell. Barangkali, Shell jadi penyedia BBM paling ikonik karena logonya berbentuk kerang berwarna kuning dan merah.

Meski begitu, belum banyak orang tahu kenapa Shell memakai logo kerang. Ternyata, penggunaan logo jauh dari unsur bensin atau energi. Cerita kerang dalam logo Shell bermula pada akhir abad ke-19.

Kerang adalah benda yang sangat melekat dalam kehidupan pribadi pendiri Shell, yakni Marcus Samuel dan Sam Samuel. Saat masih kecil, ayah kedua bersaudara itu memiliki toko barang-barang antik yang salah satunya menjual kerang laut hias.

Sekitar tahun 1830-an, masyarakat Inggris sangat menyukai kerang laut dan sering membeli barang tersebut dari toko Samuel bersaudara. Bahkan, bisnis kerang tersebut sangat moncer hingga tembus pasar internasional. Alias dijual tak hanya di Inggris.

Dari keberhasilan ini, saat mendirikan perusahaan minyak pada tahun 1900, mereka menjadikan kerang sebagai logo dagang dan kata Shell yang berarti kerang sebagai merek dagang. Besar harapan, perusahaannya bisa seperti toko ayahnya yang sukses dan terkenal berkat menjual kerang.

“Ketika kedua putranya, Marcus junior dan Samuel, mencari nama untuk minyak tanah yang akan mereka ekspor ke Asia, mereka memilih Shell,” tulis situs resmi perusahaan.

Awalnya, logo kerang tersebut berwarna hitam putih. Namun, pada akhir abad ke-19, perusahaan memutuskan memberi warna merah dan putih di logo kerang tersebut. Kedua warna tersebut merupakan warna khusus dalam persinyalan kapal laut. Dari sinilah, logo Shell yang ikonik muncul.

Menariknya, perkembangan pesat Shell sangat terikat dengan Indonesia. Pada awal pendirian, Shell banyak menambang minyak bumi di Indonesia. Mulanya menambang minyak bumi di Sumatera, tepatnya di Pangkalan Brandan. Lalu, setelahnya perusahaan menambang minyak di Kalimantan. 

Shell di masa penjajahan juga menjadi perusahaan energi papan atas di Indonesia. Shell pernah menjalin kerjasama dengan perusahaan energi Belanda, Royal Dutch, sehingga mengubah nama menjadi Royal Dutch/Shell Group of Companies. Ini perusahaan yang kemudian hingga sekarang lebih dikenal dengan nama Shell di berbagai negara. Selain dengan Royal Dutch, Shell juga mengakuisisi perusahaan minyak lain di Hindia Belanda bernama Dordtsche Petroleum Mij pada tahun 1911.

Sejak saat itulah, Shell menguasai banyak pertambangan minyak di Indonesia.

(mfa/mfa)


Next Article Video: SPBU Shell Dikabarkan Mau Hengkang, Simak Faktanya!

by admin admin No Comments

Terpopuler: Alasan Trump Kenakan Tarif Impor Balasan dan Emas Dunia Diprediksi Meroket

TEMPO.CO, JakartaBerita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 3 April 2025, dimulai dari alasan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor minimal 10 persen dan tarif imbal balik sebagai balasan terhadap sejumlah negara mitra dagang.

Berikutnya ada berita tentang risiko PHK akibat tarif dagang Trump dan alasan pemudik kembali ke Jakarta lebih awal. Lalu ada berita tentang pernyataan Menteri UMKM soal penyebab melemahnya daya beli masyarakat dan prediksi meroketnya harga emas dunia yang dipicu oleh perang dagang dan ancaman geopolitik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan dari lima berita trending tersebut.

1. Alasan Trump Terapkan Tarif Impor Balasan dan Dampak Negatifnya Bagi Ekspor Indonesia

Perang dagang dunia memasuki babak baru setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor pada Rabu, 2 April 2025. Ia menerapkan tarif minimal 10 persen terhadap semua produk yang masuk ke AS dari semua negara.

Selain itu, Trump juga menerapkan tarif timbal balik atau reciprocal tariff yang lebih tinggi sebagai respons balasan terhadap beberapa negara mitra dagang, termasuk Indonesia. “Resiprokal, itu berarti mereka (negara-negara mitra) menerapkannya kepada kita dan kita menerapkan kembali kepada mereka,” ucap Trump di Gedung Putih, Kamis, 2 April 2025 seperti diberitakan Time dan Euronews.

Tarif tambahan juga diterapkan bagi sejumlah negara yang dianggap memiliki surplus perdagangan dengan AS. Tarifnya bervariasi, misal Indonesia yang diterapkan 32 persen dan Vietnam, 46 persen. Lalu Cina 34 persen dan Uni Eropa 20 persen.

Simak lebih lanjut tentang alasan Trump menerapkan tarif impor balasan di sini. 

2. Ekonom Kompak Risaukan Risiko PHK di Indonesia Akibat Tarif Dagang Trump

Kebijakan tarif dagang baru yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat khawatir sejumlah pengamat ekonomi di Indonesia. Tarif dasar impor, serta tarif timbal balik atau reciprocal tariffs ,yang ditetapkan oleh regulator Negeri Abang Sam bisa berdampak negatif terhadap perekonomian, bahkan sektor ketenagakerjaan.  

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan pangsa pasar ekspor Indonesia ke AS mencapai 10,3 persen secara tahunan. Pangsa tersebut merupakan yang terbesar kedua setelah ekspor Indonesia ke Cina.

Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi INDEF Andry Satrio Nugroho menyebut tarif impor baru yang dibuat Trump bisa mempengaruhi nasib jutaan tenaga kerja domestik. Pelaku ekspor komoditas unggulan—seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, dan produk pertanian—akan terkena biaya yang tinggi. Padahal, sudah lebih dari 30 pabrik di sektor tekstil dan turunannya yang tutup selama tiga tahun terakhir.

Simak lebih lanjut tentang risiko PHK di Indonesia akibat tarif dagang Trump di sini. 

3. Libur Lebaran Lebih Singkat, Pemudik Kembali ke Jakarta Lebih Awal

Sejumlah pemudik mulai kembali ke Jakarta setelah menikmati libur Lebaran di kampung halaman mereka. Sejumlah pemudik yang ditemui di Stasiun Pasar Senen pada Rabu, 2 April 2025 mengatakan, kembali lebih cepat karena waktu libur yang pendek.

Salah satu pemudik, Novita, warga Jakarta Barat, mengatakan bahwa ia memilih kembali lebih awal karena jatah libur yang pendek. “Saya mudik ke Yogyakarta selama lima hari. Karena libur pendek, saya putuskan kembali lebih cepat,” ujar Navita saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Rabu malam, April 2025.

Navita yang berprofesi sebagai staf administrasi toko tersebut mengaku membeli tiket perjalanan pulang-pergi sejak awal demi menghindari kesulitan mendapatkan tiket. “Kalau nggak beli jauh-jauh hari, bisa kehabisan,” katanya. Ia juga memilih kereta api sebagai moda transportasi utama karena lebih cepat dan bebas dari kemacetan.

Simak lebih lanjut tentang penyebab pemudik kembali ke Jakarta lebih awal di sini. 

4. Menteri UMKM Singgung Judi Online jadi Faktor Daya Beli Masyarakat Melemah

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Maman Abdurrahman menyinggung judi online sebagai salah satu faktor yang melemahkan daya beli masyarakat. Menurutnya, berdasarkan temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), uang yang mengalir ke judi online mencapai Rp 900 triliun per tahun.

Maman menilai masyarakat yang mengalokasikan uangnya ke judi online otomatis akan mengalami penurunan daya beli. “Jadi bayangkan kalau misalnya si A baru dapat kiriman uang dari orang tuanya Rp 2 juta. Rp 500 ribu atau Rp 1 jutanya dipakai untuk judi online, itu aja udah berkurang, ” kata Maman saat ditemui di gelar griya rumahnya di Tangerang Selatan pada Rabu, 2 April 2025. 

Maman mengklaim tren pengguna judi online mulai menurun sejak pemerintah gencar menertibkannya. Sehingga seiring menurunnya pengguna judi online, ia berharap akan ada peningkatan daya beli masyarakat.

Simak lebih lanjut tentang judi online jadi faktor daya beli masyarakat melemah di sini. 

5. Harga Emas Melesat, Pengamat: Ancaman Geopolitik dan Perang Dagang Jadi Pemicu

Harga emas dunia terus mengalami lonjakan signifikan pasca kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu, 2 April 2025. 

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menyebut bea masuk sebesar 32 persen yang dikenakan terhadap seluruh negara, termasuk Indonesia, telah mendorong harga emas melonjak dan sempat menyentuh ke level US$ 3.180 per troy ounce pada perdagangan Rabu pagi.

“Artinya ada kemungkinan besar dalam minggu depan 3.200 akan tercapai untuk harga emas dunia,” ujar Ibrahim dalam keterangannya, Kamis, 3 April 2025.

Simak lebih lanjut tentang pemicu meroketnya harga emas dunia di sini. 

by admin admin No Comments

2 Negara Ngamuk Digebuk ‘Perang’ Baru Trump, Langsung Balas Dendam

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memukul seluruh dunia dengan tarif baru 2 April lalu. Ia menetapkan tarif dasar 10% ke seluruh negara yang mengimpor barang ke AS dan menerapkan tambahan lebih tinggi ke sejumlah negara yang dianggap memperlakukan impor AS dengan buruk.

Hal ini merupakan bagian dari tarif timbal balik (resiprokal), yang diumbar-umbar Trump sejak Februari lalu. Tarif dasar berlaku 5 April nanti sementara yang lebih tinggi mulai 9 April.

Tarif itu menyasar negara dengan surplus perdagangan ke Paman Sam dan yang menerapkan tarif tinggi ke barang AS juga dianggap “memanipulasi dolar”. Indonesia pun tak luput dari ‘gebukan’ Trump, bahkan dipatok tarif 32%.

Lalu, bagaimana reaksi dunia dengan ini? Setidaknya ada dua negara yang langsung membalas dendam ke Trump, dikutip AFP, Jumat (4/4/2025).

Macron Ngamuk 

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Kamis menyerukan penangguhan investasi di AS hingga tarif baru yang dijulukinya “brutal dan tidak berdasar” terhadap Eropa dan seluruh dunia diklarifikasi. Prancis adalah bagian dari UE, yang dikenai tarif lebih tinggi 20%.

“Investasi masa depan, investasi yang diumumkan dalam beberapa minggu terakhir, harus ditangguhkan untuk sementara waktu selama situasi dengan Amerika Serikat belum diklarifikasi,” kata Macron dalam pertemuan perusahaan Prancis yang juga dihadiri oleh menteri Prancis dan Perdana Menteri (PM) Francois Bayrou.

Macron pun memberi ramalan buruk ke AS. Ia menyebut warganya akan menjadi semakin lemah dan miskin setelah pengumuman tarif Trump.

“Brutal dan tidak berdasar,” ujarnya.

“Akan memiliki dampak besar pada ekonomi Eropa,” tegasnya lagi.

Ia juga meminta Eropa untuk bersatu dalam memberi tanggapan ke AS. Dirinya memperingatkan tindakan sepihak apa pun tak akan efektif.

Kanada Langsung Balas Dendam

Kanada langsung membalas dendam ke Trump. Negeri itu mengenakan tarif 25% pada puluhan ribu kendaraan yang diimpor dari tetangganya tersebut.

Perdana Menteri Mark Carney mengumumkan “tarif 25 persen pada semua kendaraan yang diimpor dari Amerika Serikat yang tidak mematuhi CUSMA. CUSMA sendiri adalah akronim Kanada untuk perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara yang ada.

“Tarif pada kendaraan AS senilai Can$35,6 miliar dolar akan mulai berlaku dalam beberapa hari mendatang,” bunyi keterangan kantornya mengatakan kepada AFP.

Tarif Kanada akan memengaruhi mobil dan truk ringan yang dibuat dengan kurang dari 75% suku cadang Amerika Utara. Ini sekitar 10% dari semua kendaraan yang dikirim dari AS ke Kanada atau sekitar 67.000 kendaraan setiap tahunnya.

Kanada sebagian besar terhindar dari tarif global yang diumumkan Trump pada hari Rabu, karena Washington memberikan pengecualian untuk barang-barang yang mematuhi perjanjian perdagangan bebas AS-Kanada-Meksiko, yang mencakup sebagian besar produk. Namun Kanada, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Amerika, masih menghadapi tarif untuk baja, aluminium, dan produk lainnya, selain pungutan untuk mobil.

“Trump menghancurkan ekonomi global,” ujar Carney.

“Sistem perdagangan global yang berlabuh di Amerika Serikat yang diandalkan Kanada sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua… sudah berakhir,” tambahnya.

“Periode 80 tahun ketika Amerika Serikat mengemban tugas kepemimpinan ekonomi global, menjalin aliansi yang berakar pada kepercayaan dan rasa saling menghormati, memperjuangkan pertukaran barang dan jasa yang bebas dan terbuka telah berakhir,” ujarnya lagi menyebut “tragedi”.

Ottawa sebelumnya telah mengenakan tarif balasan terhadap barang-barang konsumen AS senilai Can$30 miliar dolar dan impor baja dan aluminium AS senilai hampir Can$30 miliar dolar ke Kanada.

(sef/sef)


Next Article Perang Dagang Jilid 2 Trump Dimulai, 3 Negara Resmi Jadi Sasaran

by admin admin No Comments

Tok! Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kena Tarif 32%

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia resmi menjadi korban perang dagang Trump. Dalam sebuah pengumuman Rabu waktu AS, RI kini dikenai tarif 32%.

Tak diketahui jelas ke mana tarif berlaku secara rinci. Pastinya, RI disasar karena surplus berdagangan dengan AS.

“Dalam banyak kasus, terutama dalam hal perdagangan, kawan lebih buruk daripada lawan,” kata Trump di saat mengumumkan kebijakan itu Rabu waktu setempat dikutip Reuters, Kamis (3/4/2025).

“Kita menyubsidi banyak negara dan membuat mereka berbisnis dan maju,” lanjutnya.

Pengumuman itu sendiri diberikan Trump saat mengumumkan tarif resiprokal, timbal balik, sebesar 10%. Namun ada sejumlah negara yang mendapat kenaikan tarif lebih tinggi.

Dalam sebuah video, Trump menunjukan sebuah papan berisi deretan negara-negara yang ia kenakan tarif baru. Awalnya ia menyebut China dan Uni Eropa di urutan awal dengan 34% dan 29%.

Kemudian ia menyebut Vietnam, Taiwan dan Jepang serta India. Setelahnya ia baru menyebut Indonesia, Malaysia dan Kamboja secara bersamaan.

“Indonesia, Malaysia, Kamboja… Oh coba lihat Kamboja 98%, kita akan membawanya ke 49%. Mereka mengambil keuntungan dari Amerika Serikat,” tambahnya.

Sebelumnya, Trump telah mengatakan bahwa AS memberlakukan tarif ke negara yang dianggap memperlakukan ekspor Paman Sam dengan tidak adil. Hal ini tak hanya bisa menyerang pesaing AS tapi juga sekutu.

“Mereka mengenakan pajak atau tarif kepada kita dan kita mengenakannya kepada mereka,” kata Trump Februari lalu.

(sef/sef)


Next Article Trump Terpilih Jadi Presiden AS, Begini Reaksi Prabowo