by admin admin No Comments

Sri Mulyani Terbitkan Surat Utang Rp 3 Triliun dengan Tenor 40 Tahun, Terpanjang dalam Sejarah

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) Seri FR0105 dengan nilai total sebesar Rp 3 triliun. Direktur SUN pada Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan, mengatakan penerbitan tersebut untuk memperkenalkan SUN dengan tenor terpanjang dalam sejarah.

Transaksi perdana untuk seri ini telah dilakukan dengan mekanisme tertutup dari pasar atau private placement. “Dalam rangka untuk memperkenalkan SUN dengan tenor 40 tahun yang merupakan instrumen obligasi negara dengan tenor terpanjang yang ditawarkan di pasar domestik,” kata Deni dalam keterangan resmi dikutip Jumat, 30 Agustus 2024.

SUN dengan seri FR0105 yang diterbitkan oleh Kementerian yang dipimpin oleh Sri Mulyani Indrawati tersebut memiliki tanggal jatuh tempo 15 Juli 2064. Transaksi dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan nomor 51/PMK.08/2019 tentang Penjualan SUN Dengan Cara Private Placement. Deni berharap transaksi pada penerbitan selanjutnya dapat dilakukan melalui mekanisme lelang secara reguler. 

Langkah ini, menurut dia, merupakan upaya pemerintah dalam pendalaman pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Khususnya untuk mendukung pertumbuhan industri dana pensiun dan asuransi yang membutuhkan instrumen investasi jangka panjang dengan tingkat risiko yang terukur. 

Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, Abdul Hadi juga menyabut baik penerbitan ini. Asosiasi, ia memaparkan, secara intens telah melakukan audiensi dengan Pemerintah terkait dengan kebutuhan instrumen investasi. Terutama dalam membahas Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor yang lebih panjang dibandingkan dengan yang selama ini sudah diterbitkan oleh Pemerintah. 

Scroll Untuk Melanjutkan

“Instrumen ini sangat cocok dengan profil risiko jangka panjang kami dan memungkinkan kami untuk mengelola portfolio investasi dengan lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, menyatakan SBN bertenor panjang ini diperlukan agar lembaga jasa keuangan memiliki lebih banyak opsi. “Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan ketahanan industri keuangan, tetapi juga mendukung pendalaman pasar SBN domestik dan pertumbuhan ekonomi nasional.”

Pilihan Editor: Prabowo Akan Tarik Utang Baru Rp 775 Trilliun, Kemenko Perekonomian: Rasio Utang Masih Aman

by admin admin No Comments

Jelang Kedatangan Paus Fransiskus, Harga Tiket Pesawat Meroket?

Jakarta, CNBC Indonesia – Paus Fransiskus bakal melakukan perjalanan ke Jakarta, Indonesia pada 3-6 September 2024 mendatang. Rencananya, Paus Fransiskus akan memimpin Misa Suci di Stadion Utama dan Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada hari Kamis, 5 September 2024 pukul 17.00 WIB.

Umat Katolik dari berbagai daerah bakal ikut menghadiri Misa Suci tersebut. Pendaftaran peserta sebelumnya telah digelar melalui gereja-gereja Katolik di seluruh Indonesia. Termasuk, dari berbagai organisasi dan kelompok yang berada di bawah naungan Gereja Katolik. Mengutip detik, setidaknya 60.000-an umat Katolik diperkirakan bakal menghadiri Misa Suci tersebut.

Lantas, apakah pertemuan akbar umat Katolik dalam rangka lawatan Apostolik Paus Fransiskus berdampak ke harga tiket pesawat? Khususnya penerbangan domestik?

Pantauan CNBC Indonesia, harga tiket pesawat domestik menuju dan dari Jakarta pada awal September 2024 nampak tidak mengalami banyak perubahan jelang kedatangan Paus Fransiskus.

Di online travel agent Traveloka harga tiket pesawat dari beberapa wilayah dengan mayoritas umat Katolik masih stabil bahkan cenderung turun dibanding hari biasanya.

Misalnya Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai provinsi dengan mayoritas beragama Katolik, harga tiket pesawat termurah Kupang-Jakarta pada 1 September 2024 yakni Rp 2.405.700. Penerbangannya menggunakan maskapai Lion Air dengan perjalanan satu kali transit.

Namun jika ingin penerbangan langsung harga tiket termurahnya di Rp 2.550.300 menggunakan maskapai Citilink. Adapun harga normal tiket rute ini di kisaran Rp 2,5 juta.

Sedangkan jika hendak balik dari Jakarta menuju Kupang juga tidak mengalami perubahan harga secara signifikan, misalnya penerbangan pada 6 September harga tiket termurahnya di harga Rp 2.454.100.

Sementara itu wilayah dengan umat mayoritas Katolik lainnya yakni Papua Selatan juga tidak mengalami perubahan harga tiket pesawat di awal September, untuk penerbangan destinasi Jakarta. Harga tiket pada 1 September 2024 Merauke-Jakarta di angka Rp 4.127.700, sedangkan harga normal rute ini memang di kisaran Rp 4-5 jutaan.

Kemudian untuk rute balik Jakarta menuju Merauke pada 6 September juga si kisaran 4 juta awal, tepatnya 4.190.600 menggunakan maskapai Lion Air.

(dce)


Next Article Terbaru! Menag Bilang Paus Fransiskus Akan Datang ke RI Awal September

by admin admin No Comments

Jangan Kaget! Pengusaha Batu Bara dan Nikel Ternyata Rebutan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) membeberkan bahwa produksi batu bara di dalam negeri bisa terhambat, salah satunya adalah karena ‘rebutan’ alat berat produksi dengan pengusaha tambang di sektor mineral lainnya.

“Kita berebut alat berat. Memang alat berat yang kecil-kecil itu kebanyakan ada di nikel, pertambangan nikel yang besar-besar biasanya ada di pertambangan batu bara. Tapi kita tetap perlu alat kecil untuk support sehingga ini ketersediaan alat berat menjadi concern,” jelas Deputi Jenderal Sekretaris APBI, F Hary Kristiono dalam program Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Kamis (29/8/2024).

Oleh karena itu, Kristiono memprediksi, produksi batu bara dalam negeri diprediksi tidak mencapai target tahun 2024. Bahkan, perusahaan batu bara juga ‘rebutan’ operator dan staf yang kompeten di bidang pertambangan.

Tak hanya itu, produksi batu bara tahun ini tak akan capai target lantaran revisi analisis dampak lingkungan (Amdal) yang dinilai terlalu berlarut-larut. Terakhir, negara China dan India akan menggenjot produksi batu baranya yang bisa mengurangi jumlah impor di negara tersebut.

“China dan India itu produksinya (batu bara) naik. India akan lebih di, memang targetnya adalah 1 miliar (ton) tapi mungkin di angka 900-an (ton). Kemudian China itu sudah di 4,4 miliar ton,” tandasnya.

Diprediksi, produksi batu bara di Indonesia pada tahun 2024 ini ‘hanya’ mencapai 850 juta ton, jauh dari yang ditargetkan sebesar 922 juta ton.

Asal tahu saja, berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara dalam negeri saat ini sudah mencapai 518,47 juta ton.

(pgr/pgr)

Next Article Wow! Hampir 900 Juta Ton Batu Bara Disetujui Diproduksi di RI

by admin admin No Comments

SM Entertainment Bantah Tutupi Kasus Taeil

“Kami baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Taeil telah terlibat dalam kasus pidana terkait kejahatan seksual. Saat mencermati situasi ini, kami menyadari bahwa masalah ini sangat serius, dan kami telah memutuskan bahwa Taeil tidak dapat lagi melanjutkan aktivitas tim,” tulis SM Entertainment dalam pernyataannya, Rabu (28/8).

by admin admin No Comments

BEI Suspensi Lagi Saham Tempo, Gara-gara Harga Melonjak 13,64 Persen Kemarin

TEMPO.CO, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi lagi perdagangan saham PT Tempo Inti Media Tbk. (TMPO) mulai sesi I perdagangan hari ini Kamis, 29 Agustus 2024.

Suspensi ini dilakukan lantaran harga kumulatif saham TMPO yang naik signifikan, bahkan melonjak 233,33 persen dalam sebulan terakhir. Keputusan suspensi disampaikan secara resmi oleh BEI melalui pengumuman bernomor Peng-SPT-00084/BEI.WAS/08-2024 pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Sekretaris Perusahaan PT Tempo Inti Media Tbk. Jajang Jamaluddin mengatakan, perseroan telah menyampaikan penjelasan kepada BEI mengenai pergerakan saham yang sedang terjadi. Bagi Tempo, pergerakan harga saham ini dipandang sebagai bagian dari dinamika pasar yang wajar. 

Jajang menjelaskan, Tempo sangat menghargai jika kenaikan harga saham tersebut mencerminkan ekspektasi dan kepercayaan publik yang meningkat. “Termasuk investor, terhadap sikap editorial serta kualitas jurnalisme Tempo yang konsisten menjunjung tinggi independensi dan profesionalisme,” katanya pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Tempo berharap, ekspektasi dan dan kepercayaan yang tinggi dari publik serta investor dapat mendorong kinerja bisnis perusahaan. “Sehingga, kami dapat terus berkembang dan memberikan hasil yang menguntungkan.”

Selanjutnya: Jajang menambahkan, TMPO membukukan kinerja positif….