by admin admin No Comments

10 negara penghasil emas terbesar dunia, termasuk Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Indonesia masih mencatatkan namanya dalam daftar 10 negara penghasil emas terbesar di dunia pada tahun 2025 ini. Berdasarkan laporan dari Investing News Network yang merujuk pada data United States Geological Survey (USGS), Indonesia menempati posisi ke-10 dengan total produksi emas sebesar 100 metrik ton (MT) sepanjang tahun lalu.

Capaian ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara besar seperti China, Rusia, Australia, hingga Kanada dalam industri pertambangan emas global. Sejak beberapa tahun terakhir, Indonesia terus menunjukkan konsistensi dalam produksi emas, yang menjadi salah satu komoditas unggulan nasional di sektor pertambangan.

Kontribusi terbesar produksi emas Indonesia berasal dari wilayah pertambangan Grasberg di Papua. Tambang ini merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia dan dioperasikan oleh perusahaan tambang multinasional Freeport-McMoRan bekerja sama dengan perusahaan milik negara, Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Pada tahun 2024, wilayah tambang Grasberg menghasilkan sekitar 1,86 juta ons emas, meskipun angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,98 juta ons. Namun demikian, Grasberg masih menyimpan cadangan mineral emas yang sangat besar, diperkirakan mencapai 23,9 juta ons.

Harga emas meroket

Harga emas terus mengalami kenaikan sejak tahun 2024 dan momentum tersebut berlanjut hingga tahun 2025. Pada 31 Januari 2025, harga emas berhasil menembus angka US$2.800 per troy ounce, dan hanya dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, tepatnya pada 11 Februari 2025, harga kembali melonjak di atas US$2.900.

Kenaikan ini dipicu oleh sejumlah faktor utama yang sudah ada sejak 2024, seperti meningkatnya pembelian emas oleh bank sentral, penurunan suku bunga global, dan ketegangan geopolitik akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Faktor baru yang juga mempengaruhi pada 2025 adalah kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, yang dengan kebijakan dagangnya memicu ketidakpastian ekonomi global dan mendorong investor mencari aset safe haven seperti emas.

Baca juga: Masyarakat pilih beli emas karena keuntungan investasi lebih besar

Daftar 10 negara penghasil emas terbesar di dunia

Melihat lonjakan harga dan permintaan akan emas yang telah dibahas di atas, tentunya mengantarkan kepada sebuah topik yang berkesinambungan tentang siapa yang paling banyak memproduksi emas di dunia ini?

Selain Indonesia, di atasnya masih ada negara lain yang juga menjadi negara penghasil emas di dunia ini. Berikut ini adalah daftar 10 negara penghasil emas terbesar di dunia, berdasarkan data dari US Geological Survey dan Mining Data Online:

1. China (Tiongkok)

Produksi emas: 380 metrik ton (MT)
China mempertahankan posisinya sebagai negara penghasil emas terbesar dunia pada 2024. Meskipun produksi tertinggi pernah dicapai pada 2016 dengan 455 MT, negara ini tetap konsisten memproduksi di atas 300 MT setiap tahun selama lebih dari satu dekade.

Perusahaan besar seperti Zijin Mining dan China Gold International memainkan peran penting dalam industri tambang emas di China. Selain itu, China juga merupakan salah satu konsumen emas terbesar dengan pembelian mencapai 857,1 MT pada 2024.

2. Rusia

Produksi emas: 310 MT
Meski menghadapi sanksi internasional akibat invasi ke Ukraina, Rusia tetap mempertahankan produksi emas di angka 310 MT. Tambang Olimpiada milik Polyus merupakan tambang terbesar di negara ini dengan produksi 1,5 juta ons pada 2023. Rusia kini lebih banyak menjual emasnya ke negara-negara BRICS dan kawasan Asia.

3. Australia

Produksi emas: 290 MT
Australia mengalami sedikit penurunan produksi dibandingkan 2023 (296 MT). Tambang besar seperti Boddington dan Cadia Valley menjadi andalan produksi nasional. Australia juga memiliki cadangan emas yang besar, diperkirakan mencapai 12.000 MT.

4. Kanada

Produksi emas: 200 MT
Produksi emas Kanada naik tipis dari 198 MT pada 2023. Provinsi Ontario dan Québec menyumbang lebih dari 70 persen produksi nasional. Tambang Canadian Malartic dan Detour Lake menjadi penyumbang terbesar.

5. Amerika Serikat

Produksi emas: 160 MT
Produksi emas AS terus menurun sejak 2017. Sekitar 70 persen emas berasal dari negara bagian Nevada. Meskipun produksi menurun, AS tetap memiliki cadangan besar sekitar 3.000 MT dan sumber daya yang belum ditemukan sebesar 33.000 MT.

6. Kazakhstan

Produksi emas: 130 MT
Produksi emas Kazakhstan menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tambang Altyntau Kokshetau milik Glencore dan tambang Kyzyl milik SolidCore Resources menjadi kontributor utama.

Baca juga: Pahami keuntungan investasi uang, emas, dan saham

7. Meksiko

Produksi emas: 130 MT
Meksiko mempertahankan produksi emasnya dengan peningkatan kecil dari tahun sebelumnya. Tambang Herradura yang dikelola oleh Fresnillo merupakan tambang emas terbesar di negara tersebut.

8. Ghana

Produksi emas: 130 MT
Sebagai negara di Afrika Barat yang kaya sumber daya, Ghana menunjukkan peningkatan produksi emas yang stabil. Tambang Ahafo South dan Tarkwa berperan penting dalam perekonomian negara ini.

9. Uzbekistan

​​​​​​​Produksi emas: 120 MT
Uzbekistan menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi emas, terutama dari tambang Muruntau yang dikenal sebagai salah satu tambang emas terbesar dunia, dengan produksi lebih dari 2,5 juta ons per tahun.

10. Indonesia

Produksi emas: 100 MT
Indonesia tetap berada dalam daftar 10 besar dunia. Tambang Grasberg di Papua, hasil kerja sama Freeport-McMoRan dan pemerintah Indonesia, menjadi tambang emas terbesar di negara ini dengan produksi mencapai 1,86 juta ons emas pada 2024.

Kenaikan harga emas global di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik memberikan dampak positif bagi negara-negara penghasil emas. Selain menjadi sumber devisa yang besar, industri emas juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, investasi, dan penciptaan lapangan kerja.

Baca juga: Strategi investasi di tengah kebijakan tarif yang berubah-ubah

Baca juga: Simak perbedaan emas Antam & UBS sebelum investasi logam mulia

Baca juga: Harga emas Antam pada Minggu tetap Rp1,904 juta per gram

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

by admin admin No Comments

Simak perbedaan emas Antam & UBS sebelum investasi logam mulia

Jakarta (ANTARA) – Investasi emas kini kembali naik daun seiring tren harga logam mulia yang terus merangkak naik. Tak hanya mudah dilakukan, investasi emas juga dinilai minim risiko dan cocok untuk jangka panjang.

Di Indonesia, terdapat dua merek emas batangan yang paling dikenal masyarakat, yakni emas Antam dan emas UBS. Meski sama-sama memiliki kadar kemurnian tinggi, keduanya memiliki sejumlah perbedaan yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk membeli.

1. Produsen dan latar belakang perusahaan

Perbedaan mendasar antara emas Antam dan UBS terletak pada produsennya. Emas Antam diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pertambangan. Antam memiliki reputasi kuat sebagai produsen logam mulia terpercaya, baik di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, emas UBS merupakan produk dari PT Untung Bersama Sejahtera, perusahaan swasta nasional yang sejak lama bergerak di bidang industri perhiasan. UBS tidak hanya memproduksi emas batangan, tetapi juga berbagai jenis perhiasan emas yang telah beredar luas di pasar.

Baca juga: Emas Antam turun Rp8.000 menjadi Rp1,896 juta per gram pada Senin

2. Sertifikat dan standar internasional

Salah satu keunggulan emas Antam adalah adanya sertifikat LBMA (London Bullion Market Association). Sertifikat ini menjamin bahwa emas Antam diakui secara internasional dan dapat diperjualbelikan di berbagai negara. Saat ini, emas Antam hadir dalam kemasan CertiCard, yaitu sertifikat yang menyatu dengan kemasan, sehingga lebih aman dan sulit dipalsukan.

Sebaliknya, emas UBS hanya disertifikasi oleh produsen resminya, PT Untung Bersama Sejahtera. Meskipun emas UBS memiliki kadar kemurnian yang sama tinggi, yakni 99,99%, emas ini belum memiliki sertifikat LBMA. Artinya, emas UBS umumnya hanya diterima untuk jual-beli di dalam negeri.

3. Variasi ukuran dan desain

Emas Antam hadir dalam berbagai pilihan ukuran, mulai dari 0,1 gram hingga 1 kilogram. Ketersediaan variasi ukuran ini memudahkan investor untuk memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.

Sementara itu, emas UBS juga menawarkan ukuran beragam, meski pilihan ukuran besar (di atas 100 gram) relatif lebih terbatas. Keunggulan UBS terletak pada desain kreatif dan unik, seperti emas edisi khusus dengan karakter Disney seperti Mickey Mouse dan Donald Duck, yang menarik bagi kolektor maupun sebagai hadiah.

Baca juga: Harga emas Antam pada Minggu tetap Rp1,904 juta per gram

4. Harga dan likuiditas

Secara umum, harga emas Antam lebih tinggi dibandingkan UBS karena adanya premium internasional berkat sertifikasi LBMA. Meski demikian, Antam menawarkan likuiditas tinggi, artinya mudah dijual kembali (buyback) di banyak toko emas, galeri resmi, bahkan di luar negeri.

Di sisi lain, harga emas UBS biasanya lebih terjangkau. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor pemula yang ingin berinvestasi dengan biaya awal yang lebih ringan, meski dengan jangkauan jual kembali yang lebih terbatas.

5. Tempat pembelian

Keduanya kini bisa dibeli dengan mudah, baik secara online maupun offline. Emas Antam dapat dibeli melalui unit bisnis PT Antam, toko emas resmi, atau mitra seperti Galeri 24. Adapun emas UBS tersedia di berbagai toko emas di seluruh Indonesia dan juga di marketplace terpercaya.

Di tengah tren kenaikan harga emas, baik emas Antam maupun UBS sama-sama layak dipertimbangkan sebagai instrumen investasi. Jika Anda mengutamakan standar internasional, likuiditas tinggi, dan keamanan jangka panjang, emas Antam bisa menjadi pilihan utama. Namun jika Anda mencari harga lebih terjangkau dengan kualitas tetap terjamin, emas UBS adalah alternatif menarik.

Memilih jenis emas batangan untuk investasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan keuangan, anggaran, serta preferensi pribadi. Melalui pemahaman tentang perbedaan antara keduanya, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan menguntungkan di masa depan.

Baca juga: Emas di Pegadaian, Antam-Galeri24 stabil, UBS melonjak pada Senin

Baca juga: Strategi investasi di tengah kebijakan tarif yang berubah-ubah

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

by admin admin No Comments

Simak perbedaan emas Antam & UBS sebelum investasi logam mulia

Jakarta (ANTARA) – Investasi emas kini kembali naik daun seiring tren harga logam mulia yang terus merangkak naik. Tak hanya mudah dilakukan, investasi emas juga dinilai minim risiko dan cocok untuk jangka panjang.

Di Indonesia, terdapat dua merek emas batangan yang paling dikenal masyarakat, yakni emas Antam dan emas UBS. Meski sama-sama memiliki kadar kemurnian tinggi, keduanya memiliki sejumlah perbedaan yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk membeli.

1. Produsen dan latar belakang perusahaan

Perbedaan mendasar antara emas Antam dan UBS terletak pada produsennya. Emas Antam diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pertambangan. Antam memiliki reputasi kuat sebagai produsen logam mulia terpercaya, baik di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, emas UBS merupakan produk dari PT Untung Bersama Sejahtera, perusahaan swasta nasional yang sejak lama bergerak di bidang industri perhiasan. UBS tidak hanya memproduksi emas batangan, tetapi juga berbagai jenis perhiasan emas yang telah beredar luas di pasar.

Baca juga: Emas Antam turun Rp8.000 menjadi Rp1,896 juta per gram pada Senin

2. Sertifikat dan standar internasional

Salah satu keunggulan emas Antam adalah adanya sertifikat LBMA (London Bullion Market Association). Sertifikat ini menjamin bahwa emas Antam diakui secara internasional dan dapat diperjualbelikan di berbagai negara. Saat ini, emas Antam hadir dalam kemasan CertiCard, yaitu sertifikat yang menyatu dengan kemasan, sehingga lebih aman dan sulit dipalsukan.

Sebaliknya, emas UBS hanya disertifikasi oleh produsen resminya, PT Untung Bersama Sejahtera. Meskipun emas UBS memiliki kadar kemurnian yang sama tinggi, yakni 99,99%, emas ini belum memiliki sertifikat LBMA. Artinya, emas UBS umumnya hanya diterima untuk jual-beli di dalam negeri.

3. Variasi ukuran dan desain

Emas Antam hadir dalam berbagai pilihan ukuran, mulai dari 0,1 gram hingga 1 kilogram. Ketersediaan variasi ukuran ini memudahkan investor untuk memilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial.

Sementara itu, emas UBS juga menawarkan ukuran beragam, meski pilihan ukuran besar (di atas 100 gram) relatif lebih terbatas. Keunggulan UBS terletak pada desain kreatif dan unik, seperti emas edisi khusus dengan karakter Disney seperti Mickey Mouse dan Donald Duck, yang menarik bagi kolektor maupun sebagai hadiah.

Baca juga: Harga emas Antam pada Minggu tetap Rp1,904 juta per gram

4. Harga dan likuiditas

Secara umum, harga emas Antam lebih tinggi dibandingkan UBS karena adanya premium internasional berkat sertifikasi LBMA. Meski demikian, Antam menawarkan likuiditas tinggi, artinya mudah dijual kembali (buyback) di banyak toko emas, galeri resmi, bahkan di luar negeri.

Di sisi lain, harga emas UBS biasanya lebih terjangkau. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor pemula yang ingin berinvestasi dengan biaya awal yang lebih ringan, meski dengan jangkauan jual kembali yang lebih terbatas.

5. Tempat pembelian

Keduanya kini bisa dibeli dengan mudah, baik secara online maupun offline. Emas Antam dapat dibeli melalui unit bisnis PT Antam, toko emas resmi, atau mitra seperti Galeri 24. Adapun emas UBS tersedia di berbagai toko emas di seluruh Indonesia dan juga di marketplace terpercaya.

Di tengah tren kenaikan harga emas, baik emas Antam maupun UBS sama-sama layak dipertimbangkan sebagai instrumen investasi. Jika Anda mengutamakan standar internasional, likuiditas tinggi, dan keamanan jangka panjang, emas Antam bisa menjadi pilihan utama. Namun jika Anda mencari harga lebih terjangkau dengan kualitas tetap terjamin, emas UBS adalah alternatif menarik.

Memilih jenis emas batangan untuk investasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan keuangan, anggaran, serta preferensi pribadi. Melalui pemahaman tentang perbedaan antara keduanya, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan menguntungkan di masa depan.

Baca juga: Emas di Pegadaian, Antam-Galeri24 stabil, UBS melonjak pada Senin

Baca juga: Strategi investasi di tengah kebijakan tarif yang berubah-ubah

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

by admin admin No Comments

Jarang disadari, ini fungsi penting tombol sirkulasi udara pada mobil

Jakarta (ANTARA) – Pernahkah Anda memperhatikan tombol bergambar mobil dengan panah melingkar di dalamnya saat sedang mengemudi? Meski hampir semua mobil memiliki tombol ini, tak sedikit pengemudi yang belum benar-benar memahami fungsinya. Tombol tersebut adalah air recirculation atau tombol sirkulasi udara.

Fitur kecil yang ternyata punya peran besar dalam menjaga kenyamanan dan kualitas udara di dalam kabin. Lalu, apa sebenarnya fungsi tombol ini dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakannya? Simak penjelasan lengkapnya agar pengalaman berkendara Anda jadi lebih optimal, melansir berbagai sumber.

Baca juga: Ruang kerja dengan sirkulasi udara tidak baik picu penambahan kasus

Fungsi tombol sirkulasi udara mobil

Mengutip dari situs Auto2000, saat Anda berada di dalam mobil, biasanya akan menemukan tombol sirkulasi udara yang terletak di panel AC. Tombol ini ternyata punya berbagai kegunaan penting yang bisa meningkatkan kenyamanan berkendara serta menjaga kualitas udara di dalam kabin. Berikut ini beberapa manfaat utamanya:

1. Mengatur aliran udara segar

Fungsi utama tombol ini adalah mengontrol aliran udara yang masuk ke dalam kabin. Saat tombol dalam posisi terbuka, udara luar akan masuk melalui ventilasi dan membantu menyegarkan udara di dalam mobil. Ini sangat berguna ketika berkendara di tempat yang udaranya bersih dan segar, atau saat kamu ingin menukar udara di kabin yang mulai pengap.

2. Menstabilkan suhu kabin

Tombol sirkulasi udara juga membantu menjaga suhu dalam kabin tetap stabil. Jika tombol dinonaktifkan, udara dari luar terus masuk dan membantu AC mendinginkan ruangan dengan lebih efisien. Sebaliknya, ketika tombol diaktifkan, udara luar tertutup dan sirkulasi hanya terjadi di dalam kabin, yang bermanfaat saat menggunakan pemanas di cuaca dingin.

3. Mengurangi risiko terpapar polusi dan bau tidak sedap

Salah satu manfaat penting lainnya adalah meminimalisasi masuknya bau tidak sedap atau polusi dari luar. Dengan mengaktifkan tombol ini, aliran udara luar akan tertutup, sehingga udara dalam mobil tetap bersih dan nyaman terutama saat melintasi area penuh asap atau berada di belakang kendaraan yang mengeluarkan emisi tinggi.

Baca juga: Kementerian ESDM: Sirkulasi udara tambang bawah tanah di Kalsel bagus

Cara menggunakan tombol sirkulasi udara mobil dengan benar

Agar tombol sirkulasi udara pada mobil bisa berfungsi secara optimal, penting bagi pengemudi untuk memahami cara penggunaannya dengan tepat. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Sesuaikan sirkulasi udara dengan kondisi

Pengemudi sebaiknya menyesuaikan aliran udara berdasarkan kondisi lingkungan sekitar serta kebutuhan di dalam kabin. Contohnya, saat melintas di kawasan yang penuh polusi atau debu, sebaiknya gunakan mode sirkulasi dalam agar udara kotor dari luar tidak masuk dan mengganggu kenyamanan.

2. Kenali simbol pada tombol sirkulasi udara

Tombol sirkulasi udara biasanya ditandai dengan simbol berbentuk mobil dan panah melingkar. Memahami arti dari simbol-simbol tersebut sangat penting agar kamu bisa mengoperasikan sistem ventilasi mobil dengan benar dan sesuai kebutuhan.

3. Gunakan mode udara dalam atau luar sesuai situasi

Pemilihan antara sirkulasi udara dalam atau luar bisa disesuaikan dengan situasi tertentu. Misalnya, saat berada di tengah kemacetan atau di belakang kendaraan yang mengeluarkan banyak asap, sebaiknya aktifkan mode sirkulasi dalam. Sebaliknya, saat cuaca sedang cerah dan udara luar terasa segar, mode sirkulasi luar bisa digunakan untuk memperbarui udara dalam kabin.

4. Saat berada di mobil dalam waktu lama

Ketika menyalakan AC mobil, sebaiknya tidak hanya menyalakannya dan membiarkannya bekerja begitu saja. Ada fitur tambahan berupa tombol sirkulasi udara yang berfungsi untuk mengatur aliran udara di dalam kabin.

Jika Anda berada di dalam mobil dalam waktu yang cukup lama misalnya saat terjebak macet atau menempuh perjalanan jauh disarankan untuk mengaktifkan fitur sirkulasi udara.

Tujuannya agar udara di dalam kabin terus berganti dan tetap terasa segar. Tanpa pengaturan sirkulasi yang tepat, udara dalam mobil bisa menjadi pengap, kotor, dan tidak nyaman untuk bernapas.

Baca juga: Jaga kualitas udara di rumah bantu lindungi diri dari COVID-19

Baca juga: Epidemiolog: Sirkulasi udara yang buruk percepat penularan COVID-19

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

by admin admin No Comments

Arti huruf “E” dalam panel indikator BBM mobil dan motor

Jakarta (ANTARA) – Pernahkah Anda memperhatikan huruf E pada panel indikator bahan bakar kendaraan Anda, baik mobil maupun motor? Banyak orang mengira bahwa huruf tersebut merupakan singkatan dari empty atau “kosong”, yang berarti tangki sudah hampir habis bahan bakarnya.

Padahal, anggapan itu tidak sepenuhnya tepat. Huruf E ternyata memiliki makna yang lebih teknis dan bisa menjadi penunjuk penting bagi pengendara dalam memahami batas aman penggunaan bahan bakar. Jadi, apa arti sebenarnya dari huruf E ini? Simak penjelasan berikut untuk mengenal fungsinya secara lebih mendalam, yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Deretan mobil ini miliki “headunit” lebih kecil dari ponsel

Arti huruf “E” pada panel BBM mobil dan motor

Panel indikator bahan bakar pada motor dan mobil selalu dilengkapi dengan huruf F dan E. Umumnya, kita mengenal F sebagai tanda bahwa tangki dalam kondisi penuh. Fitur ini tampak sederhana, namun memiliki peran penting karena pengendara tidak perlu lagi membuka tangki untuk mengecek sisa bensin secara manual.

Dengan perkembangan teknologi, panel indikator kini hadir dalam versi digital, menggantikan model jarum analog. Meskipun begitu, huruf F dan E tetap digunakan dan ditampilkan pada posisi yang berseberangan.

Selama ini, banyak yang mengira huruf E adalah singkatan dari empty atau kosong. Padahal, menurut informasi dari TotalEnergies dan situs resmi Toyota, huruf E sebenarnya merupakan kependekan dari “emergency” yang berarti kondisi darurat.

Artinya, ketika jarum atau garis indikator menyentuh huruf E, kendaraan belum benar-benar kehabisan bensin, tetapi berada dalam situasi genting dan harus segera diisi. Biasanya, saat kondisi ini terjadi, ikon bergambar pom bensin akan ikut menyala sebagai peringatan.

Walaupun terlihat kritis, ternyata tangki masih menyimpan sekitar 10% dari kapasitas total bahan bakar. Misalnya, jika kapasitas tangki mobil 50 liter, maka ketika indikator sudah di titik E, masih ada sekitar 5 liter bensin tersisa.

Bila konsumsi bahan bakar kendaraan sekitar 12 km/liter, maka mobil masih bisa menempuh jarak kurang lebih 60 km cukup aman untuk mencari SPBU terdekat. Jadi, untuk menghindari risiko kehabisan bensin di jalan, sebaiknya isi bahan bakar sebelum jarum menyentuh huruf E. Jangan tunggu sampai benar-benar darurat atau emergency.

Baca juga: Layar sentuh tidak selalu lebih baik dari tombol fisik pada mobil

Fungsi panel indikator bahan bakar pada kendaraan motor dan mobil

Indikator bahan bakar berfungsi sebagai alat bantu visual untuk menunjukkan seberapa banyak sisa bensin atau solar yang ada di dalam tangki kendaraan. Alat ini sangat penting karena membantu pengendara mengetahui kapan saatnya mengisi ulang bahan bakar, sehingga tidak kehabisan di tengah jalan.

Secara umum, fungsi utama indikator bahan bakar antara lain:

1. Menunjukkan kapasitas bahan bakar yang tersisa

Dengan melihat posisi jarum, antara full bar atau mendekati emergency, pengendara dapat memperkirakan sisa kapasitas bahan bakar di dalam tangki.

2. Memberikan peringatan saat bahan bakar menipis

Saat indikator mendekati huruf E atau bar menipis, beberapa kendaraan memiliki sistem yang akan memberikan peringatan visual, seperti lampu indikator yang menyala, menandakan bahan bakar dalam kondisi kritis.

3. Membantu perencanaan perjalanan

Indikator ini memudahkan pengendara untuk merencanakan pengisian bahan bakar, terutama saat akan menempuh perjalanan jauh.

4. Menghindari risiko kehabisan bahan bakar di jalan

Dengan mengetahui sisa bahan bakar secara akurat, pengendara bisa menghindari kejadian mogok akibat kehabisan bensin atau solar.

Baca juga: Indikator penting yang perlu dipahami di mobil listrik NETA V

Baca juga: Fungsi trip meter pada MID

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025