by admin admin No Comments

Update Perang Gaza: RS RI Diserang-Israel Ngamuk ke Paus

Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Timur Tengah semakin memanas. Terbaru, Houthi dari Yaman dan Israel saling serang. Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (27/12/2024).

Houthi Yaman Rudal Bandara Tel Aviv Israel

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke bandara Ben Gurion Israel, Jumat (27/12/2024). Ini terjadi sehari setelah serangan Israel menghantam bandara internasional Sanaa dan target lain di negeri itu, Kamis.

Pernyataan yang dirilis Houthi mengatakan mereka juga meluncurkan pesawat nirawak ke Tel Aviv dan ke sebuah kapal di Laut Arab. “Agresi Israel hanya akan meningkatkan tekad dan tekad rakyat Yaman yang hebat untuk terus mendukung rakyat Palestina,” ujar kelompok yang dekat dengan Iran tersebut dan dicap pemberontak oleh Barat, dikutip AFP.

Sayangnya tidak ada rincian terkait hal ini. Belum diketahui bagaimana kerusakan atau adakah korban di Israel.

Sebelumnya, serangan Israel ke Yaman menewaskan enam orang dan 11 lainnya. Selain Sanaa, kota pelabuhan Hodeida, Salif, dan Ras Kanatib juga dibombardir melalui serangan udara.

Israel mengatakan menargetkan target militer Houthi. Militer menyinyalir wilayah-wilayah itu menjadi tempat penyelundupan senjata Iran ke Yaman.

Houthi dan Israek memang telah berulang kali terlibat kekerasan sejak perang Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu. Houthi mengatakan serangan mereka merupakan bentuk solidaritas ke Palestina.

Sabtu serangan menewaskan satu orang di Israel. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Houthi Yaman akan jadi target operasi baru.

Israel Bombardir Yaman, Rudal Bandara-Pelabuhan

Sebelumnya Israel melancarkan serangan udara ke Yaman. Dilaporkan bagaimana serangan tersebut menghantam bandara internasional Sanaa dan target lain, mulai dari fasilitas militer hingga pembangkit listrik, Kamis waktu setempat. Kota Pelabuhan Hodeidah, Salif, dan Ras Kanatib di pantai barat Yaman juga menjadi target serangan.

Media kelompok Houthi, yang menguasai Yaman saat ini melaporkan enam tewas karena serangan itu. Sementara 11 orang dilaporkan terluka.

Mengutip AFP Jumat (27/12/2024), serangan menyusul meningkatnya permusuhan antara Israel dan Houthi. Penguasa Yaman ini merupakan bagian dari aliansi “poros perlawanan” Iran terhadap Israel.

“Bandara diserang lebih dari enam serangan, dengan serangan juga menargetkan pangkalan udara Al-Dailami yang berdekatan,” kata seorang saksi mata.

“Serangkaian serangan juga dilakukan terhadap sebuah pembangkit listrik di Hodeida,” kata seorang saksi mata lain dan laporan stasiun TV resmi Al-Masirah milik Houthi.

“Kejahatan Zionis terhadap seluruh rakyat Yaman,” kata juru bicara Houthi Mohammed Andulsalam.

Sementara itu, militer Israel mengatakan jet tempurnya melakukan serangan berdasarkan data intelijen dan mengklaim menarget titik-titik militer rezim Houthi. Israel mengatakan wilayah yang dibombardir digunakan oleh rezim teroris Houthi untuk menyelundupkan senjata Iran ke wilayah tersebut, termasuk untuk masuknya pejabat senior Iran.

“Rezim teroris Houthi adalah bagian utama dari poros teror Iran,” klaim Israel.

Sementara itu mengutip Reuters, setelah serangan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 bahwa Israel baru saja memulai kampanye melawan Houthi.

“Kami baru saja memulai dengan mereka,” ujarnya.

Jumlah Korban Tewas di Gaza Meningkat

Israel telah menewaskan 37 warga Palestina di Gaza dan melukai 98 orang di seluruh Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan daerah kantong itu.

Pembunuhan terbaru tersebut telah menambah jumlah korban tewas sejak 7 Oktober tahun lalu menjadi sedikitnya 45.436 orang. Perang Israel di Gaza juga melukai sedikitnya 108.038 orang.

RS Indonesia Gaza Diserang Israel

Pada Rabu pekan lalu, Israel kembali melancarkan serangan ke Rumah Sakit (RS) Indonesia, dini hari waktu setempat. Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, mengatakan serangan terbaru ini menyebabkan bagian rangka atap dan jendela RS rusak parah.

“Tolong selamatkan Rumah Sakit Indonesia dan tim medis serta pasien. Lakukan yang terbaik untuk menjaga Rumah Sakit Indonesia tetap hidup,” kata Marwan.

Serangan terhadap RS Indonesia di Gaza ini sebetulnya sudah berlangsung sejak 14 Desember dini hari lalu. Kala itu, staf lokal RS Indonesia mengatakan tank-tank Israel sudah melakukan pengepungan.

“Penyerangan dilakukan langsung ke kamar pasien, di mana ada seorang pasien dengan susah payah keluar dari ruangan menuju koridor. Penembakan terus-menerus ini membahayakan pasien yang ada di dalam rumah sakit,” katanya.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melalui Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) pun bereaksi pada serangan baru Israel ke RS Indonesia di Gaza, Palestina. Lembaga itu menyebut aksi Tel Aviv itu merupakan aksi yang keji.

Dalam sebuah pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, Ketua BKSAP Mardani Ali Sera menyebutkan bahwa tudingan Israel bahwa RS Indonesia Gaza menjadi markas pasukan Hamas merupakan sesuatu yang tak dapat dibuktikan kebenarannya.

“RS Indonesia merupakan sedikit dari rumah sakit di Gaza yang secara parsial masih berfungsi. Tuduhan bahwa di rumah sakit Indonesia itu ada pejuang Hamas yang menyerang Israel adalah kebohongan alias tidak ada bukti,” tegas dia, Kamis (26/12/2024)

Israel Ngamuk ke Paus, “Seret” Utusan Vatikan

Pemerintah Israel mengatakan telah melakukan tindakan pemanggilan terhadap Duta Besar (Dubes) Vatikan untuk negara itu, Uskup Agung Adolfo Tito Yllana, Selasa waktu setempat. Hal ini dikarenakan pidato pimpinan tertinggi Vatikan dan Umat Katolik Roma, Paus Fransiskus, yang mengkritik ‘kekejaman’ Israel di Gaza.

Dalam laporan Russia Today (RT) Kamis (26/12/2024), Uskup Agung Adolfo dipanggil untuk untuk berbicara dengan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Eyal Bar-Tal. Di pertemuan itu, Bar-Tal kemudian menyampaikan bahwa Tel Aviv mengutuk pernyataan Paus Fransiskus.

“Bar-Tal mengutuk pernyataan yang dibuat oleh Paus, tetapi tidak secara resmi menegur Yllana,” kata laporan sejumlah media Israel yang dikutip RT.

Sebelumnya, Paus memperbarui seruannya untuk gencatan senjata di Gaza menjelang Natal. Beliau kemudian menyoroti jumlah korban tewas warga sipil akibat serangan udara Israel.

“Ini kekejaman. Ini bukan perang. Saya ingin mengatakan ini karena menyentuh hati,” katanya, menurut Reuters.

Bulan lalu, Vatican News mengutip Paus yang menulis dalam bukunya yang akan datang bahwa tuduhan genosida yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap Palestina. Bahkan gereja suci itu mengatakan kekerasan “harus diselidiki dengan saksama”.

Di sisi lain, Israel telah menepis tuduhan genosida. Mereka seringkali menegaskan bahwa kelompok militan Palestina Hamas, yang diperangi Negeri Yahudi di Gaza, telah menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Prediksi Pakar Soal Perang Israel di Gaza Tahun 2025

Profesor Hubungan Internasional, London School of Economics, Fawaz A. Gerges, mengatakan bahwa konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama ratusan tahun hanya akan berakhir jika Israel mengakhiri pendudukannya atas tanah Palestina. Ini juga bisa selesai jika Israel memberikan hak penentuan nasib sendiri kepada negara-negara tetangganya.

“Seperti yang telah berulang kali dikatakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, gencatan senjata Israel-Hizbullah dan (kemungkinan) gencatan senjata Israel-Hamas tidak berarti berakhirnya perang Israel,” tuturnya kepada Newsweek, Jumat (27/12/2024).

Akademisi Universitas Tel Aviv, Eyal Zisser, mengatakan sejauh ini Israel telah mencapai sebagian besar tujuannya dalam perang yang dilancarkan Hamas dan Hizbullah terhadapnya pada awal Oktober 2023. Hamas dikalahkan sebagai kekuatan militer dan pemerintahan di Gaza, Hizbullah mengalami pukulan telak yang membuatnya kehilangan kemampuan untuk menghalangi dan mengancam Israel sementara di Suriah, rezim Bashar al-Assad jatuh dan Iran terdesak, melemah, dan terhalang.

“Ini adalah keadaan yang menguntungkan untuk mengakhiri perang Israel selama tahun 2025 dan menerjemahkan pencapaian militer menjadi langkah politik dengan negara-negara Arab moderat dan mungkin juga Palestina,” ungkapnya.

Namun hal berbeda disampaikan Profesor Pemerintahan Universitas Georgetown di Qatar, Mehran Kamrava. Menurutnya, meski Israel sudah mencapai sejumlah tujuannya dalam perang, Negeri Zionis itu belum akan berhenti.

Menurutnya masih ada peluang terus berlanjut. Apalagi Donald Trump akan memegang kekuasaan di negara sekutu utama Israel, Amerika Serikat (AS).

“Sekutu terbesar PM Netanyahu, Donald Trump, tidak menyukai perang, perang tidak baik untuk bisnis, sehingga upaya Israel untuk melancarkan perang skala penuh tidak mungkin dilakukan,” ucapnya.

“Sebaliknya, kita cenderung melihat lebih banyak upaya yang sama terhadap Iran dan musuh-musuh lainnya yang telah berhasil dilakukan Israel,” tambahnya.

Sementara itu, Profesor Emeritus Hubungan Internasional, St Antony’s College, Universitas Oxford, Avi Shlaim, menganggap secara pasti bahwa Perang Israel di Timur Tengah kemungkinan besar tidak akan berakhir pada tahun 2025 atau dalam waktu dekat.

Alasan langsungnya adalah bagaimana Netanyahu perlu memperpanjang perang mengerikan di Gaza untuk menghindari pengadilan di negaranya sendiri atas tuduhan korupsi yang dapat dijatuhi hukuman penjara.

“Alasan yang lebih dalam adalah Israel adalah negara kolonial pemukim yang kecanduan pendudukan, pembersihan etnis, dan perluasan wilayah,” tambah Shlaim.

“Pemerintah saat ini mengklaim kedaulatan Yahudi atas seluruh Tanah Israel yang mencakup Tepi Barat dan karena itu menghalangi negara Palestina yang merdeka. Ini adalah resep untuk konflik permanen,” tuturnya.

(pgr/pgr)

Next Article Israel ‘Babak Belur’, Perang Gaza Bikin Rugi Rp1.056 Triliun

by admin admin No Comments

Ditjen Pajak Sebut PPN 12 Persen Tak Berpengaruh Signifikan, Benarkah?

TEMPO.CO, Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan menyatakan kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN 12 persen tidak begitu berpengaruh signifikan bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan adanya kenaikan dari 11 persen menjadi 12 persen hanya berdampak sebesar 0,9 persen.

“Kenaikan PPN 11 persen menjadi PPN 12 persen hanya menyebabkan tambahan harga sebesar 0,9 persen bagi konsumen,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Dwi Astuti, sebagaimana dikutip dari Antara pada Minggu, 22 Desember 2024.

Sebagai gambaran, untuk minuman bersoda yang dijual dengan harga Rp7.000, pajak pertambahan nilai (PPN) yang dikenakan berdasarkan tarif 11 persen adalah sebesar Rp770. Dengan demikian, konsumen harus membayar total sebesar Rp7.770. Namun, jika tarif PPN dinaikkan menjadi 12 persen, maka pajak yang dikenakan bertambah menjadi Rp840, sehingga total biaya yang harus dibayarkan konsumen menjadi Rp7.840.

Dari ilustrasi ini, dapat dilihat bahwa selisih kenaikan total harga akibat perubahan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen hanya sebesar Rp70. Nilai ini setara dengan 0,9 persen dari total harga sebelum kenaikan, yaitu Rp7.770. Meski secara nominal terlihat kecil, kenaikan ini tetap memberikan dampak pada total pembayaran konsumen, terutama jika diterapkan pada barang-barang dengan harga lebih tinggi atau dalam jumlah yang lebih besar.

Kenaikan tarif PPN ini juga berdampak serupa pada barang lain, seperti televisi. Misalnya, untuk televisi dengan harga jual Rp5 juta, PPN yang dikenakan pada tarif 11 persen adalah sebesar Rp 550 ribu, sehingga total biaya yang harus dibayar konsumen menjadi Rp 5,55 juta. Ketika tarif PPN naik menjadi 12 persen, jumlah pajak yang dikenakan bertambah menjadi Rp 600 ribu, sehingga total harga yang harus dibayar meningkat menjadi Rp5,6 juta.

Dari perhitungan tersebut, selisih kenaikan harga total akibat perubahan tarif PPN dari 11 persen ke 12 persen adalah Rp50 ribu. Jika dibandingkan dengan harga sebelumnya sebesar Rp5,55 juta, kenaikan ini setara dengan 0,9 persen.

Meskipun persentase kenaikannya kecil, penerapan tarif baru ini bisa terasa lebih signifikan jika konsumen membeli barang dengan harga yang lebih mahal atau dalam jumlah banyak, sehingga berpotensi memengaruhi daya beli mereka.

“Kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen tidak berdampak signifikan terhadap harga barang dan jasa,” ucap Dwi.

Dalam laporan terpisah, Center of Economics and Law Studies (Celios) menyampaikan bahwa kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga, khususnya pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah. Menurut analisis Celios, kelompok masyarakat miskin diperkirakan akan mengalami kenaikan pengeluaran bulanan sebesar Rp101.880 sebagai akibat dari penerapan tarif PPN baru ini.

Sementara itu, kelompok masyarakat kelas menengah diproyeksikan menghadapi peningkatan pengeluaran yang lebih besar, yaitu mencapai Rp 354.293 per bulan. Perhitungan ini tidak dibuat secara sembarangan, melainkan berdasarkan pengolahan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Data tersebut mencakup rincian pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan makanan dan nonmakanan, yang kemudian dikombinasikan dengan asumsi tingkat inflasi sebesar 4,11 persen.

Celios juga mengidentifikasi fenomena preemptive inflation sebagai salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan inflasi. Fenomena ini terjadi ketika pelaku usaha, baik di sektor ritel maupun manufaktur, memilih untuk menaikkan harga barang dan jasa lebih awal sebelum tarif baru resmi diberlakukan. Langkah ini dilakukan untuk menjaga margin keuntungan mereka, mengantisipasi kenaikan biaya produksi atau distribusi akibat perubahan tarif pajak. Pada November 2024, data menunjukkan bahwa inflasi year-on-year (yoy) berada di angka 1,55 persen, namun tingkat inflasi tersebut diprediksi akan meningkat seiring dengan implementasi tarif PPN baru.

Kenaikan harga barang dan jasa sebagai dampak langsung dari kebijakan ini diperkirakan mulai terlihat menjelang akhir tahun 2024 dan berlanjut hingga kuartal pertama 2025. Momen ini juga bertepatan dengan musim liburan Natal dan Tahun Baru 2025, yang biasanya ditandai dengan meningkatnya permintaan konsumen. Kombinasi antara tarif PPN yang lebih tinggi dan lonjakan permintaan musiman akan mendorong harga barang dan jasa naik lebih signifikan.

Celios menekankan bahwa dampak dari kenaikan tarif PPN ini akan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, namun kelompok miskin dan kelas menengah cenderung lebih rentan karena porsi pengeluaran mereka untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan kebutuhan pokok lainnya, relatif lebih besar dibandingkan kelompok kaya. Kebijakan ini juga berpotensi mengurangi daya beli masyarakat, terutama di tengah situasi ekonomi yang sedang menghadapi tantangan global.

Dengan demikian, Celios mengimbau pemerintah untuk memitigasi dampak negatif dari kebijakan PPN 12 persen ini, misalnya melalui pemberian bantuan sosial yang tepat sasaran atau program subsidi untuk kebutuhan pokok.

by admin admin No Comments

Jaga Instalasi Listrik, Srikandi PLN Ini Terangi Perayaan Nataru

Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah hiruk pikuk dan kebahagiaan yang menyelimuti perayaan Natal, ada seorang perempuan bernama Fani yang diam-diam menjadi pahlawan di balik terang benderangnya lampu gereja.

Fani, seorang petugas dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menjalani malam-malam dingin bulan Desember dengan penuh dedikasi. Hal ini semata demi memastikan bahwa semua agenda perayaan Natal dapat berjalan tanpa hambatan.

Fani yang berusia 32 tahun ini bukan hanya seorang teknisi. Ia adalah sosok perempuan tangguh yang bertugas menjaga agar instalasi listrik di 370 titik siaga di Jawa Tengah dan DIY tetap berfungsi optimal. Salah satu tanggung jawabnya adalah mengawasi uninterruptible power supply (UPS) di Gereja GKI Gereformeerd, Semarang, Jawa Tengah, tempat yang penuh cerita dan harapan saat umat Kristiani merayakan Natal.

“Bagi saya, ini bukan hanya soal tugas. Ada kebahagiaan tersendiri ketika saya bisa ikut menjaga momen penting ini. Bahkan, saya sering meminta berjaga di gereja tempat saya biasa beribadah, sehingga saya bisa bekerja sambil beribadah. Rasanya seperti mendapat pahala ganda,” ujar Fani dalam keterangan resminya, Kamis (26/12/2024).

Fani telah bergabung dengan PLN sejak 2014. Setiap tahun, ia turut bersiaga di momen-momen besar seperti Idul fitri, Idul adha, hingga Natal dan Tahun Baru. Meski rasa lelah kadang datang, ia merasa tugas ini lebih dari sekadar pekerjaan, melainkan sebuah misi mulia untuk menjaga kebahagiaan masyarakat.

“Ketika melihat wajah-wajah penuh syukur di gereja atau masjid, saya merasa apa yang saya lakukan ini sangat berarti. Listrik adalah nyawa dari banyak aktivitas, dan saya bangga bisa menjadi bagian dari itu,” kata Fani.

Dedikasi seperti yang ditunjukkan Fani bukanlah hal yang mudah. Bersama 4.000 personel PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, ia memastikan keandalan listrik di seluruh wilayah. Dari gereja hingga masjid, dari terminal hingga hotel, setiap sudut mendapat perhatian yang sama.

“Tidak hanya tempat ibadah, kami juga menyiagakan fasilitas untuk mendukung mobilitas masyarakat, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umun (SPLU). Ini bagian dari komitmen kami,” ungkap General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Sugeng Widodo.

Di samping itu, Sugeng menambahkan, pihaknya telah menyiapkan 230 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 170 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di berbagai lokasi strategis.

“Kami ingin memastikan perjalanan dan momen istimewa masyarakat berjalan lancar, terutama dengan semakin meningkatnya penggunaan kendaraan listrik,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, komitmen Fani dan para petugas lainnya untuk menjaga keandalan listrik di berbagai lokasi siaga, termasuk tempat ibadah, menunjukkan bahwa seluruh tim PLN tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan listrik, melainkan juga berkontribusi pada kenyamanan masyarakat dalam merayakan momen-momen penting.

“PLN tak kenal lelah untuk terus memberikan listrik andal kepada masyarakat, melalui petugas-petugas PLN yang bekerja keras, kami memberikan kenyamanan masyarakat dalam merayakan berbagai perayaan besar, termasuk Natal dan Tahun Baru. Ini adalah wujud nyata komitmen PLN untuk memberikan pelayanan terbaik,” ujar Darmawan.

Bagi Fani, setiap senyum dan doa yang ia terima dari orang-orang di sekitarnya adalah penghargaan yang tak ternilai. Senyum Fani yang senantiasa hadir di tengah tugas telah menjadi simbol dari semangat tulus PLN untuk menjaga agar setiap momen kehidupan masyarakat tetap terang benderang.

(dpu/dpu)


Next Article HUT RI, Pegawai PLN Sambung 7.357 Listrik Gratis ke Warga Kurang Mampu