
TEMPO.CO, Jakarta – PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) membukukan laba bersih sebesar Rp 61,8 miliar selama tahun buku 2024. Angka ini naik hampir 24 kali lipat bila dibandingkan dengan keuntungan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,6 miliar.
Presiden Direktur Astra Life Nico Tahir mengatakan kekuatan portofolio bisnis di tengah fluktuasi pasar yang dinamis menjadi kunci pendorong agar Astra Life bisa bertumbuh. “Dengan memperkuat fondasi bisnis, Astra Life berhasil mencapai kinerja solid dengan keberlanjutan jangka panjang, yang mencerminkan kemampuan Astra Life dalam beradaptasi dan bertransformasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 9 Juni 2025.
Dia menambahkan, capaian kinerja Astra Life ini juga didukung oleh ekosistem bisnis yang saling terhubung secara sinergis. “Pencapaian tahun 2024 tersebut juga didorong oleh peluncuran delapan produk di seluruh kanal distribusi penjualan yang ada, di mana porsi produk tradisional mengalami peningkatan,” kata Nico.
Sepanjang 2024 Astra Life mencatat pertumbuhan pendapatan premi bruto senilai Rp 5,9 triliun. Nilainya tumbuh sembilan kali lipat sejak perusahaan pertama kali berdiri pada 2014. Selain itu, pendapatan premi setara tahunan perusahaan mencapai Rp 759 miliar atau tumbuh sekitar 19 kali lipat dalam periode tersebut. Di samping itu, Astra Life membukukan nilai total aset sebesar Rp 6,8 triliun atau naik dari Rp 1,32 triliun dari 10 tahun lalu.
Hingga Desember 2024, Astra Life telah melindungi 3,5 juta jiwa tertanggung atau tumbuh hampir delapan kali lipat dibandingkan 2014. Dari sisi ketangguhan finansial, nilai risk based capital tercatat di angka 293 persen, melampaui ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan yakni 120 persen.
Nico menegaskan Astra Life berkomitmen untuk terus berinovasi memberikan perlindungan di setiap rumah keluarga Indonesia. Ke depan, kata dia, perusahaan akan terus mengembangkan bisnisnya dan fokus pada fundamental bisnis yang solid.