by admin admin No Comments

Bali, CNBC Indonesia – Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 siap digelar di Bali pada 1-3 September 2024. Barangkali ada yang penasaran, apa saja yang akan dibahas dalam acara HLF MSP kali ini?

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bogat Widyatmoko mengatakan, HLF MSP 2024 merupakan wujud nyata komitmen Indonesia untuk bersama-sama dengan negara-negara lain dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan global yang sifatnya multidimensional.

Dia menjelaskan, dalam satu dekade terakhir telah terjadi polycrisis berupa ketegangan geopolitik yang menerpa dunia. Di samping itu, terdapat triple planetary crisis dan beberapa disrupsi rantai pasok.

“Selain itu kita kutip bersama bahwasannya saat ini kita mengalami defisit modalisme artinya peran stakeholder dalam penyelesaian masalah-masalah krisis ini tidak sekuat dulu lagi dan sudah sangat berubah bentuknya hal ini diperburuk oleh pandemi COVID-19,” ujar dia dalam Special Interview bersama CNBC Indonesia di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Sabtu (31/8/2024).

Hal itu membuat Indonesia tertantang untuk menjadi pemimpin dunia pada masa depan, salah satu buktinya yakni dengan menggelar agenda HLF MSP. Adapun HLF MSP ini berangkat dari kesadaran Indonesia terhadap permasalahan global yang multidimensional sehingga menyebabkan tidak tercapainya agenda tujuan pembangunan berkelanjutan 2030, semakin melebarnya kesenjangan pembangunan antara negara-negara Selatan dan Utara, meningkatnya ketidakpercayaan akan kerja sama multilateral, serta melemahnya solidaritas negara-negara Selatan.

“High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships intinya adalah forum berdiskusi, berbagi pengalaman praktik baik untuk mencari solusi yang inovatif dan aksi nyata dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang harapannya adalah kita dapat menggunakan katalisator untuk pencapaian tujuan berkelanjutan yang saat ini agak terhambat,” ungkapnya.

Forum ini adalah bagian dari komitmen Indonesia, aksi Indonesia dalam kepimpinan dunia terutama global yang membutuhkan transformasi dan solusi inovatif serta aksi nyata.

Melalui penyelenggaraan HLF MSP, para aktor pembangunan (pemerintah dan non-pemerintah) diharapkan dapat bertemu dan berdiskusi untuk menghasilkan solusi dan aksi kolektif untuk mengatasi tantangan-tantangan global tersebut.

Pejabat tinggi yang dijadwalkan akan hadir, di iantaranya adalah Perdana Menteri Timor Leste, Menteri Kepulauan Solomon, Menteri Rwanda, Wakil Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo, National Secretary Ecuador, Wakil Menteri Afrika Selatan, Wakil Menteri Laos.

Tak ketinggalan, forum ini turut dihadiri oleh organisasi internasional, diantaranya: Sekretaris Jenderal UNCTAD, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Timor Leste, perwakilan UNESCAP, WTO, OECD, Co-Chair GPEDC dari Swedia, ILO, IFC, AFC.

Jumlah pembicara yang terkonfirmasi hadir di acara ini mencapai 88 orang. Adapun jumlah total peserta yang teregistrasi mencapai 1.059 dari 20 negara, yang terdiri 690 perwakilan pemerintah, 38 akademisi, 94 organisasi internasional, 9 multilaeral development bank, 96 CSO, 8 lembaga filantropi, 117 perwakilan sektor swasta, dan 7 lembaga think tank.

(fab/fab)


Next Article Bappenas: Kesiapan HLF MSP Sudah Mencapai 90%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *