TEMPO.CO, Semarang – Enam dari delapan stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU yang sebelumnya tutup karena banjir di Kota Semarang kembali beroperasi. Banjir merendam Ibu Kota Jawa Tengah tersebut pada Rabu, 13 Maret 2024.
Kini ada dua SPBU yang masih berhenti operasi sementara. “Dua SPBU ini di Kaligawe masih belum bisa beroperasi,” kata Penjabat Sementara Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri, Ahad, 17 Maret 2024.
Dua SPBU tersebut adalah 44.501.35 Kaligawe dan 44.501.36 Lingkungan Industri Kaligawe. Sementara enam SPBU yang sebelumnya turut berhenti beroperasi adalah 44.501.25 Jalan Woltermonginsidi, 44.501.07 Puri Anjasmoro, 44.501.16 Pengapon, 44.501.10 Cendrawasih Kota Lama, 44.501.37 Dokter Cipto, dan 44.501.02 Arteri Utara Bandarharjo.
Kemudian SPBU 44.595.02 di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak juga tutup karena terendam banjir pada Minggu, 17 Maret 2024. Banjir kembali menerjang wilayah tersebut setelah tanggul Sungai Wulan di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus jebol.
SPBU di tepi Jalur Pantai Utara atau Pantura tersebut berhenti beroperasi karena terendam banjir cukup dalam. “SPBU ini yang henti operasi karena setinggi paha airnya,” sebut Marthia.
Banjir juga berdampak pada distribusi BBM reguler dari Integrated Terminal Semarang menuju daerah di sebelah timur Kabupaten Demak. “Maka pengiriman BBM dari Semarang harus memutar ke Welahan Kabupaten Jepara,” sebutnya.
Rute memutar tersebut berdampak pada kemungkinan keterlambatan pasokan BBM ke wilayah Karesidenan Pati. “Sehingga dampaknya waktu pengiriman 2-3 jam lebih lama dari kondisi normal,” ungkap Marthia.
Guna mengantisipasi keterlambatan tersebut, selain dari Kota Semarang, distribusi BBM ke wilayah tersebut juga dibantu dari Rembang. Langkah alternatif serupa telah dilakukan ketika Banjir merendam akses Integrated Semarang pada Rabu lalu, 13 Maret 2024.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Demak Ajun Komisaris Lingga Ramadhani menyebutkan, kendaraan yang hendak melintasi Jalur Pantura Demak-Kudus dialihkan melalui Jepara. “Kembali tergenang akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan 15 meter. Akses terputus. Jadi kami alihkan seperti kemarin lewat Mijen-Welahan-Jepara,” ucapnya.
Pada Kamis lalu, 8 Februari 2024, banjir juga merendam lokasi yang sama. Ketika itu banjir menggenangi Jalur Pantura serta pemukiman dan lahan pertanian di sekitarnya selama sepekan lebih.
Ribuan warga mengungsi tersebar di desa-desa lain yang tak terkena banjir. Akibat banjir tersebut pemungutan suara di desa terdampak banjir diundur. Sementara tanaman padi siap panen milik warga rusak setelah terendam air selama sepekan.
Pilihan Editor: SPBU Tutup karena Banjir Pantura Demak-Kudus