by admin admin No Comments

Cara Daftar Kunjungan ke IKN untuk Masyarakat Umum dan Syaratnya

TEMPO.CO, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk melihat langsung progres pembangunan ibu kota baru pengganti DKI Jakarta. Kunjungan yang dilakukan ke sejumlah lokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), termasuk Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa tersebut dimulai Senin, 16 September 2024.

“Tujuannya agar masyarakat bisa menikmati Nusantara secara langsung dan menyaksikan progres pembangunannya,” kata Staf Khusus (Stafsus) Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw dalam keterangannya di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 16 September 2024. Lantas, bagaimana ketentuan dan cara daftarnya? 

Syarat Kunjungan ke IKN

Berikut ketentuan kunjungan ke IKN untuk masyarakat umum:

Calon pengunjung terlebih dahulu harus mendaftarkan diri melalui aplikasi IKNOW sebelum waktu kunjungan.

Kuota maksimal kunjungan 300 orang per hari.

Jadwal kunjungan Senin-Minggu pukul 09.00-17.00 WITA.

Titik parkir kendaraan pengunjung sekaligus sebagai titik kumpul awal masuk ke KIPP berada di Rest Area IKN dan Simpang Trunen (di samping RS Hermina).

Di titik kumpul, pengunjung wajib menunjukkan bukti pendaftaran dari aplikasi IKNOW yang valid kepada petugas liaison officers (LO).

Setelah pemeriksaan, pengunjung didampingi LO melakukan perjalanan menggunakan bus listrik atau Electric Vehicle (EV) Bus menuju Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa. Perjalanan ditempuh dengan durasi selama 10 menit.

Pengunjung akan turun di Halte Plaza Seremoni Barat di mana selanjutnya dapat mengunjungi Plaza Seremoni yang berada di sisi timur dan Taman Kusuma Bangsa yang terletak di bagian barat.

Di Plaza Seremoni, pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas, seperti Forest Trail, Mini Amphitheater, Retail Gallery, dan Visitor Center.

Di Taman Kusuma Bangsa, pengunjung dapat melihat sejumlah landmark dari kejauhan, seperti Istana Garuda, Istana Negara, Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko), dan Plaza Seremoni.

Pengunjung bisa kembali ke Rest Area atau Simpang Trunen menggunakan EV Bus yang melalui Halte Plaza Seremoni Barat setiap 15 menit.

Pengunjung wajib menjaga kebersihan, dilarang merokok, tidak memasuki kawasan yang bukan area berkunjung, dan mematuhi seluruh arahan dari petugas di lapangan. 

Scroll Untuk Melanjutkan

Cara Daftar Kunjungan ke IKN

Berikut langkah-langkah untuk mendaftar kuota kunjungan ke IKN:

1. Unduh aplikasi IKNOW di Google Play Store untuk ponsel Android atau App Store untuk iOS Apple.

2. Tekan menu Kunjungi Nusantara pada halaman beranda.

3. Pilih tanggal kunjungan dengan kuota yang masih tersedia.

4. Pilih jam kunjungan, lalu masukkan jumlah orang.

5. Ketuk tombol Registrasi.

6. Masukkan alamat surel (email), nomor ponsel, dan nama lengkap pada formulir kontak informasi.

7. Isi data nama peserta dan nomor induk kependudukan (NIK), lalu ketuk tombol Lanjutkan.

8. Konfirmasi pendaftaran kunjungan ke IKN dengan mencentang bagian syarat dan ketentuan.

9. Tekan tombol Kirim Pendaftaran.

10. Apabila terdapat kendala, calon pengunjung dapat menghubungi kontak IKNOW 0821-4437-6300. 

 Pilihan editor: Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

by admin admin No Comments

Berapa rata-rata penghasilan petani Indonesia? 

Jakarta (ANTARA) –

Penghasilan rata-rata petani di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan bersih rata-rata petani skala kecil hanya mencapai Rp5,23 juta per tahun.

Hal itu menunjukkan berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi petani, terutama dalam hal akses ke pasar, teknologi, dan modal.

Petani sering kali dikaitkan dengan kemiskinan. Menurut data BPS, dari 27,76 juta penduduk miskin di Indonesia, 17,28 juta di antaranya tinggal di perdesaan, di mana mayoritas bekerja sebagai petani. Situasi pada sektor pertanian masih dianggap terjebak dalam lingkaran kemiskinan.

Rata-rata pendapatan petani Indonesia

Menurut data survei terintegrasi pertanian dari Deputi Bidang Statistik Produksi BPS pada 2021, sekitar 72,19 persen petani di Indonesia tergolong petani skala kecil dengan pendapatan bersih rata-rata Rp5,23 juta per tahun.

 

Jika di jabarkan, pendapatan petani Indonesia hanya mencapai Rp435.833 per bulan atau sekitar Rp14.527 per hari. Hal ini sangat berada jauh di bawah garis kemiskinan, yang ditetapkan sebesar Rp535.547 per bulan atau Rp17.851 per hari.

 

Sedangkan, pendapatan bersih rata-rata petani skala besar mencapai Rp22,98 juta per tahun. Jika dibagi per bulan, angka tersebut setara dengan Rp1.909.000. Dalam perhitungan harian, pendapatan petani skala besar sekitar Rp63.000 per hari, menunjukkan perbedaan yang besar dibandingkan dengan petani skala kecil yang pendapatannya jauh lebih rendah.

 

Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami tren penurunan sepanjang 2016. Pada bulan Juni, NTP tercatat sebesar 101,47, turun dibandingkan Januari yang mencapai 102,55.

Penurunan ini mencerminkan menurunnya kesejahteraan petani di Indonesia, meski berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong swasembada pangan. Hal ini menunjukkan kondisi kehidupan petani yang masih menghadapi tantangan besar.

Sitasi 2021 menetapkan bahwa petani skala kecil memiliki lahan kurang dari 2 hektar, memelihara hingga 3 TLU (tropical livestock unit), dan pendapatan maksimal Rp18,8 juta per tahun. Pada 2021, 72,19 persen petani di Indonesia tergolong skala kecil, dengan sebaran terbesar di Pulau Jawa (58,18% persen), diikuti Sumatera (20,29 persen), serta Bali dan Nusa Tenggara (7,45 persen).

 

Petani skala kecil di Indonesia rata-rata menghasilkan Rp215.650 per hari kerja sebagai pendapatan kotor, dengan pendapatan bersih sebesar Rp5,23 juta per tahun. Dari sisi produktivitas lahan, Sitasi 2021 mencatat bahwa 89,54% lahan pertanian di Indonesia masih berada di bawah standar produktivitas yang dibutuhkan untuk menjamin pertanian berkelanjutan.

 

Pemerintah saat ini serius mendorong produksi pangan untuk mengatasi fluktuasi harga, stabilitas sosial-ekonomi, dan isu strategis lainnya. Fokus utamanya adalah mencapai swasembada padi, jagung, kedelai, dan daging sapi, dengan anggaran besar disiapkan untuk itu.

 

Namun, tantangan utamanya adalah memenuhi kebutuhan konsumsi yang meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan menghadapi penurunan produktivitas.

 

Keberhasilan akan diukur dari peningkatan produksi, produktivitas, luas areal tanam, ekspor, dan penurunan impor. Meskipun upaya ini penting, pertanian sering kali terpinggirkan dalam pembangunan, sehingga perlu perhatian lebih untuk menjaga keseimbangan harga dan pasokan pangan.

Pada sisi lain, efektivitas program-program ini masih menjadi pertanyaan, karena banyak petani yang merasa belum mendapatkan manfaat secara maksimal. Selain itu, faktor cuaca yang tidak menentu, fluktuasi harga komoditas, dan biaya produksi yang terus meningkat turut membebani para petani, sehingga penghasilan mereka sulit untuk bertambah.

Baca juga: Pengertian nilai tukar petani dan cara menghitungnya

Baca juga: Pengertian Petani, sang penyangga tatanan negara Indonesia

Baca juga: Hari Tani Nasional dan sejarahnya

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024

by admin admin No Comments

Pengertian dan manfaat statistik

Jakarta (ANTARA) – Statistik memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari meskipun sering kali banyak orang yang tidak menyadarinya.

Statistik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai data berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau persoalan.

Namun demikian, angka yang dikumpulkan tersebut tidak hanya disajikan dalam bentuk tabel, tetapi juga bisa berbentuk chart atau grafik. Selain itu statistik juga didefinisikan dengan kumpulan data yang dihasilkan oleh pengolahan yang dilakukan menggunakan suatu metode. Metode itu disebut dengan statistika.

Statistik termasuk dalam jenis data kuantitatif yang kerap digunakan pada macam-macam bidang studi, mulai dari bisnis, ekonomi, pemasaran, hingga manufaktur.

Statistik digunakan sebagai alat untuk mempermudah proses penelitian atau analisis data karena menyediakan angka-angka yang diperoleh dari berbagai metode, seperti survei dan penghitungan jumlah atau frekuensi.

Secara umum, statistik memiliki dua kategori utama yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

  • Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau meringkas data, misalnya melalui rata-rata, median, atau distribusi frekuensi.
  • Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk membuat generalisasi atau kesimpulan tentang populasi yang lebih besar berdasarkan sampel data yang diambil.

Manfaat statistik

Statistik umumnya digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data dan memiliki sejumlah manfaat yang bisa diaplikasikan dalam banyak situasi, antara lain:

1. Penentuan sampel yang efisien

Statistik membantu dalam menentukan ukuran dan jenis sampel yang tepat, sehingga penelitian dapat dilakukan secara efisien dengan hasil yang akurat dan valid.

2. Penyajian data yang lebih mudah dipahami

Data statistik dapat dipaparkan dalam bentuk angka-angka, grafik, atau tabel, sehingga memudahkan pemahaman terhadap data yang rumit.

3. Dapat mengidentifikasi hubungan antar variabel

Statistik membantu mengidentifikasi hubungan antara variabel yang berbeda, apakah ada hubungan sebab-akibat atau korelasi antara variabel-variabel tersebut.

4. Prediksi masa depan

Statistik membantu dalam membuat prediksi tren masa depan berdasarkan data historis dan data yang ada saat ini.

5. Penarikan kesimpulan

Statistik memungkinkan peneliti dan analis untuk menarik kesimpulan yang valid dan didukung oleh data yang telah dianalisis.

6. Perbandingan antara kelompok

Melalui statistik, kita dapat membandingkan kelompok-kelompok yang berbeda dalam suatu populasi. Seperti perbandingan antara kelompok umur, wilayah geografis, atau preferensi konsumen, untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan antara hal-hal tersebut.

Baca juga: Pengertian nilai tukar petani dan cara menghitungnya

Baca juga: Fungsi dan kewenangan Badan Pusat Statistik Indonesia

Baca juga: BPS Pangkalpinang kukuhkan agen statistik

Baca juga: Sejarah Hari Statistik Nasional yang diperingati setiap 26 September

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024

by admin admin No Comments

Pengertian nilai tukar petani dan cara menghitungnya

Jakarta (ANTARA) –

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan indikator penting untuk menilai kesejahteraan petani di suatu daerah.

NTP mengukur perbandingan antara harga yang diterima petani dari penjualan hasil produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan produksi serta konsumsi rumah tangga.

Semakin tinggi NTP, kesejahteraan petani meningkat karena pendapatan dari produksi mampu menutupi biaya pengeluaran. NTP juga berperan dalam memantau fluktuasi harga komoditas pertanian melalui indeks harga yang diterima petani (IT), serta menjadi data pendukung perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di sektor pertanian.

Indeks harga yang dibayar petani (IB) disusun berdasarkan survei bulanan harga konsumen di pasar pedesaan, sedangkan indeks harga yang diterima petani (IT) berasal dari survei harga di tingkat produsen (farm gate).

Kedua indeks tersebut dihitung setiap bulan menggunakan formula Laspeyres yang telah dikembangkan, dengan NTP sebagai rasio antara IT dan IB yang dinyatakan dalam persentase. Adapun NTP memiliki tiga kategori umum, diantaranya.

3 kategori umum NTP

1. NTP > 100: Petani mendapatkan keuntungan perdagangan, yaitu ketika harga yang mereka terima naik lebih cepat daripada harga yang harus mereka bayar, atau ketika penurunan harga yang diterima lebih lambat dibanding harga yang dibayar.

2. NTP = 100: Kondisi perdagangan petani stabil, dimana perubahan harga yang diterima sebanding dengan perubahan harga yang dibayar dibandingkan dengan tahun dasar.

3. NTP < 100: Petani mengalami kerugian perdagangan, saat harga yang dibayar meningkat lebih cepat dibanding harga yang diterima, atau saat harga yang dibayar menurun lebih lambat dari harga yang diterima.

BPS biasanya mencakup beberapa komoditas dalam perhitungan NTP, yaitu.

Komoditas perhitungan NTP
 

1. Sub sektor tanaman pangan: mencakup padi dan palawija.

2. Sub sektor hortikultura: meliputi sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat.

3. Sub sektor tanaman perkebunan rakyat: termasuk kelapa, kopi robusta, cengkeh, tembakau, dan kapuk odolan, dengan variasi jumlah antar daerah.

4. Sub sektor peternakan: terdiri dari ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil (kambing, domba, babi), unggas (ayam, itik), serta hasil ternak seperti susu sapi dan telur.

5. Sub sektor perikanan: mencakup perikanan tangkap dan budidaya.

Nilai tukar petani dapat berbeda antar daerah dan mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Perhitungan nilai tukar petani dilakukan baik secara nasional maupun lokal.

Berdasarkan data dari BPS Nusa Tenggara Timur, NTP untuk bulan Mei 2024 dihitung berdasarkan tahun dasar 2018 (2018=100) dan mencakup lima subsektor, padi dan palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan.

Pada bulan Mei 2024, NTP di Nusa Tenggara Timur tercatat sebesar 98,77, dengan rincian NTP subsektor sebagai berikut: 98,32 untuk padi-palawija (NTP-P), 101,57 untuk hortikultura (NTP-H), 96,08 untuk tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR), 107,42 untuk peternakan (NTP-Pt), dan 91,75 untuk perikanan (NTP-Pi).

Terdapat peningkatan 0,43 persen dari bulan April 2024, yang disebabkan oleh laju kenaikan indeks harga terima yang lebih cepat dibandingkan indeks harga bayar, terutama di subsektor hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan perikanan.

Pada wilayah daerah perdesaan, terjadi deflasi sebesar 0,31 persen, terutama pada subkelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Cara menghitung NTP

NTP dihitung dengan membandingkan indeks IT dan indeks IB menggunakan rumus berikut:

NTP = (IT/ IB) × 100

– IT (Indeks yang diterima petani): Mengukur perubahan harga barang hasil produksi yang dijual oleh petani.

– IB (Indeks yang dibayar petani): Mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dibutuhkan petani, baik untuk kegiatan produksi maupun konsumsi sehari-hari.

Sebagai contoh, jika NTP suatu wilayah mencapai 105, itu berarti pendapatan petani 5 persen lebih tinggi daripada pengeluaran yang diperlukan, sehingga kesejahteraan petani meningkat.

Dengan adanya NTP, pemerintah dan pemangku kebijakan dapat memantau kondisi ekonomi petani dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024

by admin admin No Comments

Fungsi dan kewenangan Badan Pusat Statistik Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Setiap kebijakan yang tepat dimulai dari data yang akurat. Dari hal itulah peran Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menjadi sangat penting.

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. BPS merupakan lembaga yang secara resmi menjadi penyedia data utama.

Lembaga yang sebelumnya memiliki nama Biro Pusat Statistik ini dibentuk pada tahun 1960 berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik.

Data yang disediakan oleh BPS menjadi landasan penting bagi kementerian dan lembaga untuk mengoptimalkan kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan dengan visi dan misi sebagai berikut:

Visi : Pelopor data statistik terpercaya untuk semua

Misi :

  1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional.
  2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
  3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan

Sebagai lembaga pemerintah non kementerian, Badan Pusat Statistik memiliki beberapa tugas, fungsi dan wewenang penting yang di atur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik sebagai berikut:

Tugas : Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.

Fungsi :

  • Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang statistik
  • Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional.
  • Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.
  • Penetapan sistem statistik nasional.
  • Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik.
  • Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang.
  • Perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian.
  • Keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.

Kewenangan :

  1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.
  2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
  3. Penetapan sistem informasi di bidangnya.
  4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional.
  5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:
  • Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik.
  • Penyusun pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

Baca juga: Sejarah Hari Statistik Nasional yang diperingati setiap 26 September

Baca juga: CPNS BPS 2024 diperpanjang, pegawai PPPK boleh mendaftar

Baca juga: Syarat daftar CPNS BPS 2024

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024