Festival Cenderawasih ditutup, perputaran uang capai Rp646 juta

ANTARA Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua sukses menggelar Festival Cenderawasih di eks Terminal Papua Trade Center Entrop pada 17-19 Mei. Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua Faturachman saat menutup perhelatan, Minggu (19/5) malam, menyebut perputaran uang selama pelaksanaan festival mencapai Rp 646 juta. (Laksa Mahendra/Chairul Fajri/Nusantara Mulkan)
GWK Jadi Saksi Welcoming Dinner Delegasi World Water Forum ke-10

Badung, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia menjamu para kepala negara dan para delegasi pada sambutan makan malam (welcoming dinner) di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK). Jamuan digelar dengan meriah dan sangat dinikmati oleh para delegasi negara peserta yang dihadiri sekitar 2.300 orang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut para delegasi dan tamu dengan menggunakan batik cokelat, ditemani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang mengenakan batik hijau. Tidak ketinggalan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang memakai batik cokelat tua dan PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
President of The World Water Council Loic Fauchon pun hadir dan disambut langsung oleh Jokowi.
Para delegasi dan tamu juga menikmati pertunjukan musik khas Bali, serta nyanyian merdu dari Tompi dan Teddy Adhitya. Nyanyian keduanya pun disertai dengan tari-tari modern yang masih kental dengan budaya Tanah Air.
Sementara itu sajian menu yang menggugah selera juga disediakan seperti soto kudus, Belancang Beef Tenderloin hingga klapertart. Sedangkan bagi mereka yang tidak makan daging menu garangasem ikan bisa menjadi pilihan. Adapun untuk menu vegetarian tersedia pepes kembang tahu, binte, buntil daun pepaya dan aneka buah-buahan tropis. Chef yang dimandat untuk mengolah hidangan tersebut adalah Chef Vindex Tengker.
Pantauan CNBC Indonesia sejumlah kepala negara telah tiba di Bali dan menghadiri welcoming dinner di antaranya adalah Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri langka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere.
Kemudian Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso juga telah tiba, serta Mantan Presiden Hungaria Janos Ader yang hadir sebagai undangan spesial. Sementara Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch telah mengonfirmasi kehadirannya namun belum tiba di Bali.
Selain itu, tamu undangan lainnya dalam jamuan makan malam adalah 17 menteri atau pejabat setingkat Menteri di antaranya dari Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Kongo, Mesir, Prancis, Kenya, Palestina, Filipina, Saudi Arabia, Senegal, Singapura, Tanzania, Timor-Leste, Tunisia, Persatuan Emirat Arab, dan Uzbekistan.
Kemudian delegasi dari negara Brazil, Gambia, Italia, Jepang, Kazakhstan, Meksiko, Mozambik, Belanda, Nigeria, Palau, Qatar, Kepulauan Solomon, Federasi Saint Kitts dan Nevis, Slovakia, Thailand, Turki, dan Vanuatu.
Turut hadir perwakilan Organisasi Internasional yaitu EU, Bank Dunia, IPU (diwakilkan DPR), serta Sekjen PBB (UNESCAP).
Artikel Selanjutnya
Bahas World Water Forum ke-10, Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas
(bul/bul)
Yusril Mundur dari Kursi Ketum PBB, Fahri Bachmid Jadi Penjabat Ketum

“Permintaan Yusril mengundurkan diri diterima oleh peserta MDP yang terdiri atas DPP PBB, Dewan Pimpinan Wilayah serta badan-badan khusus dan otonom PBB yang seluruhnya berjumlah 49 suara dalam pengambilan keputusan,” demikian keterangan yang kumparan terima dari PBB.
Mentan tunda ke China demi kunjungi petani terdampak banjir di Agam

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menunda agenda kunjungan kerja ke China demi mengunjungi petani yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Sebenarnya saya harus berangkat ke China. Tapi mendengar kabar, kami dengar kabar setelah keliling Padang, Sumatera Barat kena musibah, termasuk pertanian, jadi saya mundurkan (ke China),” kata Amran di sela meninjau korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu.
Mentan mengaku seharusnya dia terbang ke China untuk melakukan pertemuan bilateral dengan menteri pertanian di negara tersebut. Namun, begitu dia mendengar kabar adanya bencana banjir dan longsor keberangkatannya terpaksa ditunda.
Menurut Mentan, pertanian merupakan jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah.
Oleh karena itu, Amran memastikan sejumlah petani yang berada di lokasi terdampak bencana dapat kembali pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
“Insya Allah dalam waktu dekat mungkin paling lambat bulan depan, anggarannya sudah turun untuk Sumbar. Kemudian alat mesin pertanian akan kita berikan nanti, mungkin sekitar Rp15-20 miliar. Tapi yang pasti untuk sawah kami turunkan Rp10 miliar,” ucap Mentan dalam keterangan di Jakarta.
Sejauh ini, kata Mentan, pihaknya sudah mendapat laporan mengenai berapa luas area lahan yang harus diperbaiki dan berapa yang akan direhabilitasi. Karena itu, dia meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan juga kelompok tani agar kembali berproduksi.
“Kami sudah terima laporan seperti ada 450 hektare puso, kemudian yang tanaman rusak ada 1.600 hektare. jadi sekitar dua ribuan hektare, lalu ada juga yang harus kita rehab. Semua menjadi perhatian kami,” katanya.
Mentan menambahkan bahwa semua bantuan yang diminta akan segera terkirim agar pertanian di daerah tersebut dapat kembali normal.
“Jangan sampai, produksi turun karena anggaran perbaikan belum disalurkan. Saya minta segera geser anggaran ke Sumatera Barat. Ini saudara-saudara kita yang terkena musibah, perlu perhatian khusus, perlu bantuan sesegera mungkin,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengucapkan terima kasih atas perhatian besar dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan menyatakan bahwa pihaknya akan mempercepat pendataan seluruh pertanian terdampak.
“Pemerintah provinsi segera berkoordinasi dengan bupati daerah terdampak dalam pendataan (di sektor pertanian) dan hal yang dibutuhkan,” katanya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyiapkan langkah dalam upaya meredam kenaikan harga sembako pascabencana banjir bandang yang melanda tiga daerah di Sumbar pada Sabtu (11/5).
Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan Pemprov Sumbar adalah memasok kebutuhan pangan strategis dari luar daerah jika ada sinyal kenaikan harga.
Menurut Gubernur, hal itu penting karena daerah terdampak bencana, yakni Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang merupakan wilayah sentra hortikultura.
“Jika diperlukan, kita berencana untuk mendatangkan produk hortikultura dari Jambi dan Jawa Tengah,” katanya sambil mengutarakan harapannya bahwa langkah yang disiapkan itu bisa menjadi solusi sehingga kenaikan harga pangan bisa diredam.
Baca juga: 50 hektare lahan pertanian di Agam rusak dampak banjir lahar dingin
Baca juga: Mentan tinjau lahan persawahan terdampak banjir di Kendal
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024